1 / 9

Perkembangan Gerakan Koperasi Indonesia

Perkembangan Gerakan Koperasi Indonesia. MATERI.

nevina
Download Presentation

Perkembangan Gerakan Koperasi Indonesia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PerkembanganGerakanKoperasi Indonesia MATERI

  2. 1. PerintisTimbulnyaGerakanKoperasi>Sistemekonomi liberal mulaidilaksanakandiHindiaBelanda (Indonesia) setelahpemerintahkolonialBelandamenghentikanpelaksanaankebijakan ‘cultuurstelseel’ (sistemtanampaksa). Kebijakaninimendorongpengusaha yang adadiBelandaberlomba-lombamenginvestasikanmodalnyake Indonesia. Bidang-bidang yang menarikbagipengusahaBelandasaatitu, al : perkebunan, perdagangan, transportasi, dsb.>Berawaldarisini, dimulainyapraktikpenindasan, pemerasandanpemerkosaanterhadaphalrakyat Indonesia tanpaprikemanusiaanjustrubertambahparah, menyebabkanbanyakrakyatakhirnyamenjadihidupdalamkemelaratan.>SedangkanpengusahaBelandajustrumendapatkeuntungan yang ‘melimpah’, denganmembawapulangkenegerinyaantaratahun 1867-1877 kuranglebih 15 juta Golden.

  3. >Dalamkondisirakyat yang sengsara, justrupihakBelandamengintimidasipendudukpribumi. Disampingitu, pararentenir, pengijondanlintahdaratturut pula memperkeruhkondisiini. Merekaberlombamencarikeuntungan yang besardariparapetani yang sedangmenghadapikesulitanhidup. Bahkanseringkalitanahmilikpetaniterpaksadilepaskankarenatidakmampumengembalikanhutangnya yang membengkakakibatsistembunga yang terusmeningkat.>Padatahun 1890 mulaididirikan Bank PenolongdanPenyimpan (Hulp en Spaar Bank). Bank inidiprakarsaiolehPatihKerajaan (Raden Aria Wirjaatmadja) untukmembebaskankaumpriyayi (PNS) didaerahnyadaripengijon. Inilahrintisan yang mengawaligerakanperkoperasianditanah air. Inisitatifdari Aria inididukungolehpetinggiHindiaBelandasaatitu, E Sieburgh.

  4. >Padatahun 1898, SieburghdigantikanolehDewolf Van Westerredeberharapdapatmembantupetanimelaluipembentukankoperasisimpanpinjam. UpayanyadengancaramemperluasbidangkerjadariHulp en Spaar Bank karenanyaperludilakukanpenyesuaianpada bank yang adamenjadiPurwokertoHulp, Spaar En Landbouwrediet (Bank Penolog), PenyimpanandanKreditPertanian yang nantinyamenjadicikalbakalberdirinya BRI. >Dewolfberharapterwujudnyakoperasikredit (melanjutkanrintisandariRaden Aria Wirjaatmadja) karenasemangatgotong-royongparapetanimenjadifaktorpentingbagisuburnyakoperasikredit yang dicita-citakannyameskipunpadaakhirnyagagaldiwujudkannya. KegagalanpembentukaninidisebabkankolonialBelandatidakbersungguh-sungguhmemperhatikannyakarenatakutakibatterbentuknyakoperasiituakanmemperkuatpersatuanrakyatsehinggamengancamkepentingannya. Namun, diasempatmendirikanrumah-rumahgadai, lumbung-lumbungdesadan bank-bank desa.

  5. 2. TerwujudnyaPendirianKoperasi>Pergerakannasionaluntukmengusirpenjajahtumbuhdisemuadaerahkarenanyakaumpergerakanmemanfaatkansektorperkoperasianiniuntukperjuangan Indonesia merdeka. Titikawalperkembanganperkoperasianbertepatandenganberdirinyaperkumpulan “BoediOetomo” padatahun 1908. >Pergerakankebangsaan yang dipimpinSoetomodanGunawanMangunkusumo yang menjadipeloporpembentukankoperasiindustrikecildankerajinan. Hal iniberdasarkanhasilKongresdiJogyakarta, dimanaditetapkan:1)Memperbaikidanmeningkatkankecerdasanrakyatmelaluibidangpendidikan;2)Memperbaikidanmeningkatkankesejahteraanrakyatmelaluikoperasisebagaiwujudpelaksanaankeputusankongrestsb, makadibentuklahKoperasiKonsumsidengannama “TokoAdil”. > Sejaksaatinilah, arusgerakankoperasiinternasionalmulaimempengaruhigerakankoperasi Indonesia, utamanyamelaluipenggunaansendi-sendidasaratauprinsip-prinsipRochdale. > Padaawalnya, pemerintahHindiaBelandabersikaptakacuhdanapatisterhadapgejala yang tumbuhdidalamkehidupanberorganisasidikalanganpendudukpribumisaatitu. Tetapi, Belandamerasakanadanyabahayalatendarisendi-sendidasardemokrasi yang dianutkaumpergerakanrakyattsb. KemudianBelandamengeluarkanperaturanpertama kali yang mengaturcarakerjakoperasi, sifatnyalebihmembatasiruanggerakperkoperasiandi Indonesia. > Selanjutnya, kegiatanperkoperasiantidakmengalamiperkembanganbahkandapatdikatakangagalsamasekali.

  6. >Kegagalankoperasi “BoediOetomo” jugadirasakanolehpergerakanlainnya “SerikatDagang Islam” pimpinan H. Samanhudi. Kegagalankoperasitsbdisebabkana.l:1)Lemahnyapengetahuanperkoperasian;2)Pengalamanberusaha;3)Kejujurandankurangnyapenelitiantentangbentukkoperasi yang cocokditerapkandi Indonesia. > LahirnyaUndang-UndangPerkoperasian:1)Tahun 1915 > UU Koperasipertamalahir “Verordening of de Cooperative Vereeningingen”, yakni UU perkumpulankoperasi yang berlakuuntuksegalabangsa. UU inisama UU KoperasidiBelandatahun 1876. Kemudiandirubahtahun 1925 sehingga UU Koperasidi Indonesia jugaberubahtahun 1933. *) Adanyaperaturanbaruinimembuatpergerakanperkoperasiansulitberkembang. Hal inidisebabkan al: a) AD KoperasiharusditulisdalambhsBelanda; b) PengesahanharusdilakukanolehNotaris; c) HarusdiumumkanmelaluiBerita Negara yang berbahasaBelanda.2)Tahun 1927 > UU Koperasi yang menunjukkankemauanpolitikpemerintahHindiaBelanda yang lebihmajudalammembangunperekonomianpendudukpribumi “RegelingInlandsch Cooperative VerenigingStbl No. 91”. Dalam UU inidiaturperanpemerintah yang wajibmembina, membimbingdanmemberikanpeneranganperkoperasiankepadarakyat. Jugadiaturkeringanan (segeldanpajak) danBadanHukumdengansegalasangkutannya. Misalnya, masalahjaminanbagikoperasikredit, sepertitanahdsb. 2) Tahun 1967 > UU No. 12 tentangPokok-PokokPerkoperasian

  7. > LahirnyaUndang-UndangPerkoperasian: *) Adanya UU Koperasi yang baruinitidakbanyakpengaruhnyaterhadapgerakanperkopeasian. Hal inidisebabkan al: a) Peran Bank Rakyat yang khususdibentuk, secarakoperatifmasihmerupakantugassampingan; b) Adanyapemahamanbaru yang munculdarikaumpergerakan yang justrumenentanguntukberkoperasidisebabkandijadikannyapemerintahHindiaBelandasebagaipengawas.3) Tahun 1933 > UU KoperasiSblt No. 108 tetapitanpamenyatakanpencabutan UU sebelumnyakarenahalinidalamrangkamemecahbelahpersatuandankesaturanrakyat Indonesia sehinggamuncullahdualismedalambidangpembinaanperkoperasiandi Indonesia. yang menunjukkankemauanpolitikpemerintahHindiaBelanda yang lebihmajudalammembangunperekonomianpendudukpribumi “RegelingInlandsch Cooperative VerenigingStbl No. 91”. Dalam UU inidiaturperanpemerintah yang wajibmembina, membimbingdanmemberikanpeneranganperkoperasiankepadarakyat. Jugadiaturkeringanan (segeldanpajak) danBadanHukumdengansegalasangkutannya. Misalnya, masalahjaminanbagikoperasikredit, sepertitanahdsb.4) Tahun 1958 > UU No. 79 tentangPerkumpulanKoperasi. Dalam UU inisudahdiaturcaramendirikandanmengesahkankoperasi, memuatsendi-sendidasarsebagaimana prinsip2 yang dirumuskankoperasiRochdale.

  8. > LahirnyaUndang-UndangPerkoperasian:5)02 Agustus 1965 > UU No. 14 tentangPerKoperasian. Dalam UU iniditegaskanbahwakoperasiberfungsisebagaiorganisasiekonomimaupunalatrevolusi. Disampingitu, kepengurusankoperasiharusmencerminkankekuatanprogresifrevolusionerberporoskanNasakomdanharusberjiwaManipol. Dengansistemperkoperasiansepertiini, sebenarnyagerakankoperasitelahdipolitisirsedemikianrupasehinggadapatdijadikanalatpolitikdanekonomipemerintahsehinggamenyulutpertentanganpendapatdikalanganpergerakandankaumpejuangkoperasisemakinmeruncing. Puncakkemelut, dengankeluarnyaTokohKoperasiNasional “Moh. Hatta” sebagaiwakilpresiden RI karenamemandangbahwaPresiden Sukarno telahjauhmenyimpangdari UU Dasar 1945.6) 18 Desember 1967 > UU No. 12 tentangKoperasi. Selanjutnyadengan UU ini, diberikanpeluangkepadapelakukoperasiuntukbahu-membahumengubahcitrakoperasisesuaiprinsipkoperasidalaminternational cooperative alliance (ICA) > tercerminpadapsl 6.

  9. Literatur : SudarsonodanEdilius, 2010, KoperasidalamTeoridanPraktik, Cetakan ke-5, RinekaCipta, Jakarta: hal 35-72.

More Related