1 / 12

EMPIEMA TORAKS

EMPIEMA TORAKS. Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya. Batasan Empiema. Pus / Nanah di dalam Cavum Pl e ura. Etiologi Empiema. Berasal dari Paru : - Pneumonia - Abses Paru - Fistel Bronkhopleura - Bronkhiektasis - Tuberkulosis Paru - Mycosis Paru

olaf
Download Presentation

EMPIEMA TORAKS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EMPIEMA TORAKS Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya

  2. Batasan Empiema Pus / Nanah di dalam Cavum Pleura.

  3. Etiologi Empiema • Berasal dari Paru : - Pneumonia - Abses Paru - Fistel Bronkhopleura - Bronkhiektasis - Tuberkulosis Paru - Mycosis Paru • - Trauma dada • Berasal dari Luar paru: - Trauma dari Otak - Pembedahan Otak - Torasentesis - Abses Sufrenik - Abses hati ( karena Amoeba )

  4. Patofisiologi Empiema 1. Fase Eksudatif : Cairan Pleura steril ( leko dan LDH : rendah, sedangkan PH dan Glukosa: normal ) 2. Fase Fibropurulent: Cairan Pleura mengandung ( PMN,Bakteri,endapan fibrin pd pleura bertambah ), bila terjadi Lokulasi / pocketed / kantung( PH dan Glukosa rendah, sedangkan LDH meningkat ) 3. Fase Organisasi: Fibroblas tumbuh dan membentuk Pleural Peel / Penebalan Pleura( > 2 – 3 minggu )

  5. Patogen Penyebab • Bakteri gram negatif ( P.aeruginosa, Klebsiella, Bacteroides, E.Coli, p.Mirabillis ) 20 – 30 % • S. Aureus 25 – 35 % • S.pyogenes 5 – 15 % • Anaerob 30 – 70 % • Kultur ( - ) 3 – 30 % • Polimikroba 30 – 70 %

  6. Gejala Klinis 1. Empiema akut Gejala seperti Pneumonia ( panas tinggi, nyeri pleuritik,, bila berlangsung beberapa minggu akan terjadi: Toksemia, anemia dan jari tabuh. Jika nanah tidak segera dikeluarkan akan terjadi Fistel bronkhopleura dan Empiema Necesitas. 2. Empiema Kronis Bila penyakit berjalan > 3 bulan, gejala yang timbul disertai keadaan umum lemah, pucat, jari tabuh

  7. Menegakkan Diagnose 1. Pemeriksaan Fisik: Pada Inspeksi/ Palpasi: sisi dada yang sakit tertinggal, Pada palpasi : dada sisi sakit akan terdengar redup Pada Perkusi: dada yang sakit redup 2.Foto dada PA dan Lat: gambaran Opacitas pada sisi hemitoraks yang sakit. Trakhea dan mediastinum: tertarik kesisi sakit

  8. Menegakkan Diagnose ........... 3. Aspirasi / Torakosintesispleura / Prove Pungsi / PungsiPercobaan menujukkan adanya Pus / Nanah. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan : Smear Pus , berupa: Bakteriologfi, Amuba, Jamur, Kultur disertai tes kepekaan terhadap Antibiotika.

  9. Penanganan Empiema • Pengosongan cavum pleura dari nanah • Pemberian antibiotika ( Antibiotika broad spectrum ) • Penutupan cavum pleura ( Dekortikasi / Torakoplasti ) • Pengobatan Causa ( tergantung kuman penyebab ) • Pengobatan tambahan ( Simptomatik dan fisioterapi )

  10. Penanganan Empiema................ 1. Pengosongan Cavum Pleura: ( Tertutup ) Pemasangan Thoracal Drain dengan WSD, selanjutnya dilakukan Instilasi / Pencucian Cavum Pleura dengan PZ + Betadine, dilakukan beberapa kali, agar cavum pleura bersih dari sisa nanah, 2. Pengosongan cavum Pleura ( Terbuka ) satu iga dipotong sebagai jendela keluarnya Pus, dimana pus dibiarkan keluar terus – menerus sampai poroduksinya habis.

  11. Penyulit Empiema • Fistula Bronkhopleura • Sepsis s/d syok septik • Gagal jantung kongestie • Otitis Media

  12. SelamatBelajarTerimakasih

More Related