1 / 46

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

CAIRAN DAN ELEKTROLIT. KOMPARTEMEN CAIRAN. Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : 1. Cairan intraselular (CIS) 2. Cairan ekstra selular (CES) 3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air (cairan dan elektrolit). BODY FLUID VOLUME.

reece
Download Presentation

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. CAIRAN DAN ELEKTROLIT

  2. KOMPARTEMEN CAIRAN • Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : 1. Cairan intraselular (CIS) 2. Cairan ekstra selular (CES) 3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air (cairan dan elektrolit).

  3. BODY FLUID VOLUME Body fluid 60% water Intracelluler 2/3(40%) (28 lt in 70 kg young adult) extracelluler 1/3(20%) (14 lt in 70 kg young adult) Interstitial 15% (10.5 lt in 70 kg young adult) Plasma 5% (3.5 lt in 70 kg young adult) Transcelluler 1-3% (Cerebrospinal) (aqueous humor)

  4. PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN BERAT BADAN

  5. Electrolyte Composition of Body Fluid

  6. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH • Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut): 1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya.

  7. 2. Solut (terlarut) • Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-elektrolit. • (a) Elektrolit :Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+).

  8. Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-). • (b).Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan. Non- elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.

  9. FUNGSI CAIRAN TUBUH • Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel • Mengeluarkan buangan-buangan sel • Mmbentu dalam metabolisme sel • Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit • Membantu memelihara suhu tubuh • Membantu pencernaan • Mempemudah eliminasi • Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)

  10. INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA

  11. Insensible Loss (IWL) • Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru • Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)” dapat menggunakan penghitungan sebagai berikut : • DEWASA = 15 cc/kg BB/hari • ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari Jika ada kenaikan suhu : • IWL = 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)

  12. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit 1.Usia 2. Jenis kelamin 3. Sel-sel lemak 4. Stres 5. Sakit 6. Temperatur lingkungan 7. Diet

  13. PROSES PERGERAKAN / TRANSPOR CAIRAN TUBUH 1.Difusi Difusi adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Faktor-faktor yang meningkatkan difusi 1. Peningkatan suhu 2. Peningkatan konsentrasi partikel

  14. Faktor-faktor yang meningkatkan difusi 3. Penurunan ukuran atau berat molekul dari partikel 4.Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi 5.Penurunan jarak lintas dimana massa partikel harus berdifusi

  15. 2. Transport Aktif 1)Transport Aktif adalah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi. 2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung. 3)  diperlukan Energi. 4) Banyak zat terlarut penting ditransport secara aktif melewati membran sel meliputi: natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan asam amino. 5) Tarnsport aktif adalah vital untuk mempertahankan keunikan komposisi baik CES dan CIS.

  16. 3. Filtrasi (penyaringan) 1) Filtrasi adalah adalah merembesnya suatu cairan melalui selaput permeable. 2) Arah perembesan adalah dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi ke daerah dengan tekanan yang yang lebih rendah.

  17. 4.Osmosis Osmosis adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui membran semipermeabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik.

  18. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat terlarut 1. Membran Membran semipermeabel tubuh meliputi : a. membran sel : memisahkan CIS dan CIT dan terdiri atas lipid dan protein b.membran kapiler : memisahkan CIV dari CIT c.membran epitelial : memisahkan CIT dan CIV dari CTS. Contoh : epitelium mukosa dari lambung dan usus, membran sinovial dan tubulus ginjal.

  19. 2. Proses transpor 3. Konsentrasi cairan tubuh • Osmolalitas • Tonisitas 1). Larutan isotonik  NaCl 0,9% 2). Larutan hipotonik NaCl 0.45% 3). Larutan hipertonik NaCL 3%, dekstrosa 50%

  20. Pengaturan keseimbangan / volume vaskular dan osmolalitas cairan ekstraselular (CES) 1.Rasa Dahaga 2.   Anti Diuretik Hormon (ADH) 3.   Aldosteron 4.   Prostaglandin 5.   Glukokortikoid

  21. KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI DARI FUNGSI : • ·GINJAL • ·HORMONAL • ·SARAF

  22. CARA PENGELUARAN CAIRAN a.  Ginjal b. Kulit c. Paru –paru d. Gastrointestinal

  23. Pengaturan Elektrolit • Natrium • Terbanyak di Extra sel • Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran infuls dan kontraksi otot • Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan pengeluaran urine • Normal: 135-148 mEq/lt

  24. Kalium • Kation utama intra seluler • Berfungsi sebagai exitabiliy neuromuskuler dan kontraksi otot • Untuk pembentukan glikogen, sintesa protein, pengaturan keseimbangan asam basa • Normal: 3,5-5,5 mEq/lt

  25. Kalsium • Berguna untuk integritas kulit, struktur sel, konduksi jantung, pe,beuan darah, pembentukan tulang dan gigi. • Diatur oleh parathyroid dan thyroid Magnisium • Kation terbanyak kedua di CIS • Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia, muskular excibility • Normal: 1,5-2,5 mEq/lt

  26. Clorida • Terdapat pada CIS dan CES • Normal: 95-105 Eq/lt Bicarbonat • Sebagai buffer • Teradapat pada CIS dan CES Fosfat • Anion buffer pada CIS dan CES • Fungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-Bs

  27. MASALAHKESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT 1.  Hipovolemia • Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES). • Hipovolemia adalah penipisan volume cairan ekstraseluler (CES) QHipovolemia adalah kekurangan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES).

  28. Penyebab (1)   Penurunan masukan (2)Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, dll. (3)  Perdarahan

  29. Tanda-gejala Klinis • Pusing, kelemahan, Keletihan • Sinkope • anoreksia,mual, muntah, haus, • kekacauan mental • Konstipasi dan oliguria. • HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering, mukosa mulut kering, mata cekung.

  30. Pengkajian Fisik • Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata cekung; vena leher kempes; peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut. Bayi dan anak-anak : penurunan air mata, depresi fontanel anterior. • Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan oliguria.

  31. indikatorPenurunan berat badan

  32. Perubahan pada hipovolemia Hipovolemia Ringan • Anoreksia • Keletihan • Kelemahan Hipovolemia Sedang • Hipotensi ortostatik • Takikardia • Penurunan CVP • Penurunan haluaran urine

  33. Hipovolemia Berat • Hipotensi berbaring • Nadi cepat dan lemah • Dingin, kulit kusam • Oliguria • Kacau mental, stupor, koma

  34. Tindakan • Pemulihan volume cairan normal dan koreksi gangguan penyerta asam- basa dan elektrolit • Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik • Rehidrasi oral pada diare pediatrik • Tindakan terhadap penyebab dasar

  35. Riwayatdanfaktor-faktorresiko • Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG, diare, drainase intestinal • Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan sekunder terhadap demam atau latihan, luka bakar, fibrosis sistik • Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes insipidus, diuresis osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras • Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka bakar, acites • Hemorragia • Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.

  36. Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga • Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut : (1)  Tanda dan gejala hipovolemia (2) Pentingnya mempertahankan masukan adekuat, khususnya pada anak kecil dan lansia, yang lebih mungkin untuk terjadi dehidrasi (3) Obat-obatan : nama, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping

  37. 2. Hipervolemia q Hipervolemia adalah penambahan / kelebihan volume (CES) q Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES). Penyebab 1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air 2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium & air 3. Kelebihan pemberian cairan intra vena 4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma

  38. Tanda-gejala Klinis • sesak nafas, ortopnea, odema Penyebab edema extraselular 1.  peningkatan tekanan kapiler • kelebihan retensi ginjal • tekanan vena yang tinggi • penurunan resistensi arteriol 2.  penurunan protein plasma • hilangnya protein melalui hidung • hilangnya protein melalui kulit yang lepas • kagagalan roduksi protein

  39. 3. Peningkatan permiabilitas kapiler • reaksi imun • toksin • infeksi bakteri 4.   Blockage of lymph return • Cancer • Pembuluh limphatik yang abnormal atau kelainan konginital

  40. Pengkajian Fisik • Oedema, peningkatan berat badan, peningkatan TD (penurunan TD saat jantung gagal) nadi kuat, asites, krekles (rales). Ronkhi, mengi, distensi vena leher, kulit lembab, takikardia, irama galop

  41. Odema Pitting • +1: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 2 mm • +2: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 4 mm • +3: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 6 mm • +4: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari telunjuk) maka daerah yang odema akan menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 8 mm

  42. Tindakan • Pembatasan natrium dan air • Diuretik • Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena kontinue : pada gagal ginjal atau kelebihan beban cairan yang mengancam hidup

  43. Tanggung jawab Keperawatan • Memantau haluaran urine dengan cermat • Mempertahankan pembatasan pemberian cairan • Mempertahankan masukan dan haluaran cairan akurat • Memantau tanda-tanda gagal jantung kongestif (GJK) dan oedema pulmoner

  44. Riwayat dan faktor-faktor resiko • Retensi natrium dan air : gagal jantung, sirosis, sindrom nefrotik, kelebihan pemberian glukokortikosteroid • Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut atau kronis dengan oliguria • Kelebihan pemberian cairan intravena (IV) • Perpindahan cairan intertisial ke plasma : remobilisasi cairan setelah pengobatan luka bakar, kelebihan pemberian larutan hipertonik (mis; manitol, salin hipertonik) atau larutan onkotik kolid (mis; albumin)

  45. Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga • Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan tertulis tentang hal berikut: • Tanda dan gejala hipervolemia • Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan dokter setelah pulang dari rumah sakit; sesak nafas, nyeri dada, ketidakteraturan nadi baru. • Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan pengganti garam; dan hindari makanan yang mengandung natrium tinggi • Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis, frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping; tanda dan gejala hipokalemia bila pasien mnggunakan diuretik. • Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia berlanjut • Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari

More Related