1 / 35

Jaringan TCP/IP ( lanjutan )

Jaringan TCP/IP ( lanjutan ). Outline. Sekilas Topologi Jaringan Sekilas Media Transmisi Routing dan Gateway. Macam topologi jaringan. Beberapa jenis coaxial. Thinnet atau RG-58 (10Base2) Thicknet atau RG-8 (10Base5). Beberapa jenis coaxial. RG59 RG 6. Beberapa jenis coaxial.

Download Presentation

Jaringan TCP/IP ( lanjutan )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Jaringan TCP/IP(lanjutan)

  2. Outline • SekilasTopologiJaringan • Sekilas Media Transmisi • Routing dan Gateway

  3. Macamtopologijaringan

  4. Beberapajenis coaxial • Thinnetatau RG-58 (10Base2) • Thicknetatau RG-8 (10Base5).

  5. Beberapajenis coaxial • RG59 • RG 6

  6. Beberapajenis coaxial

  7. 2 jeniskabel Twisted Pair • Unshielded Twisted Pair (UTP) • Shielded Twisted Pair (STP)

  8. Standarisasikabel Twisted Pair • Kategori 1 (Cat-1). • konduktorpadatstandar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. • Untukkoneksitelepondantidakdirekomendasikanuntuktransmisi data. • Kategori 2 (Cat-2). • Range impedansilebar, seringdigunakanpadasistem PBX dansistem Alarm. • Untuktransmisi data ISDN, bandwidth maksimum 1 MBps. • Kategori 3 (Cat-3). • Seringdisebutkabel voice grade, menggunakankonduktorpadatsebanyak 22 atau 24 pin denganimpedansi 100 Ω • Bandwidth hingga 16 MBps • Dapatdigunakanuntukjaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.

  9. Beberapakategorikabel Twisted Pair • Kategori 4 (Cat-4). • Sepertikategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkanpadajaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps. • Kategori 5 (Cat-5). • Merupakankabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps danjangkauantransmisimaksimum 100 m. • Kategori 6 (Cat-6). • Merupakankabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth hingga 10.000 Mbps danjangkauantransmisimaksimum 55 m, dan 100 m pada 1.000 Mbps • Kategori 7 (Cat-7). • 100 meter pada 100 Gbps Ethernet

  10. RJ45 Connector

  11. Wireless Network 2,4 & 5,8GHz

  12. VHF/UHF Packet Radio

  13. Optical Media • single mode (up to 30 & 60 km) • multi mode (up to 3 & 10 km) • Kemampuankabelsingle mode 50x lebihcepatdarijenismultimode, karenamemilikicore yang lebihkecilsehinggadapatmenghilangkansetiapdistorsidanpulsacahaya yang tumpangtindih

  14. Kode warna pada kabel serat optik

  15. Gateway [E] | [A] ------ [B] ------ [C] | [D] Seringdigunakanuntukdefault routing

  16. Routing • Routing : adalahprosesuntukmemilihjalur (path) yang harusdilaluiolehpaket • Router : perangkat yang melakukanproses routing • “Jalur yang baik”, tergantungpada : • Bebanjaringan • Panjang datagram • Type of service requested • Polatrafik • Padaumumnyaskema routing hanyamempertimbangkanthe shortest path

  17. Routing • Perangkat yang berpartisipasipadaproses routing: • Routers : harusmerutekanpaket • Multihomed Hosts : bisamerutekanpaket • Umumnya host tidakmelakukan routing walaupunsudahdilengkapi software yang diperlukanuntuk routing

  18. Routing

  19. 2 kategori routing • Direct Routing (Direct Delivery) • mengirimkanpaketdarisatu host ke host lain secaralangsung (host-host terletakpadajaringanfisik yang sama) • Indirect Routing (Indirect Delivery) • mengirimkanpaketdarisuatu host ke host lain yang tidakterhubunglangsung (terletakpadajaringan yang berbeda)

  20. Direct Routing (Direct Delivery)

  21. Indirect Routing (Indirect Delivery) A B

  22. Mekanisme Direct Delivery • Untukmelihatapakahtujuanberadadidalamjaringanfisik yang sama: • NETID dari IP address tujuandiambil (diekstrak) • Laludibandingkandengan NETID pengirim • Untukmengirimkanpaketdarisuatunode,misalnya node A, ke node yang lain, misalnya node B : • Datagram dibungkus (encapsulated) kedalam frame jaringanfisik • IP address di-bindkephysical address (ARP, RARP) • Frame dikirimkan • Router terakhirdarisekumpulan router yang ditempuh datagram selalumelakukandirect deliveryke node tujuan

  23. Mekanisme Indirect Delivery • Router-router bekerjasama untuk mengirimkan datagram sampai ke router terakhir yang melakukan direct delivery • Indirect delivery meliputi : • Pengambilan datagram dari suatu frame • Memilih rute berdasarkan algoritma routing yang digunakan • Re-encapsulation datagram ke dalam frame yang baru • Menala (setting) physical addresses yang sesuai dalam header frame • Mengirimkan frame yang baru ke jaringan ET5044 – T2N – Telematics Lab. ITB

  24. Table Driven Routing • Algoritma routing biasanyamenggunakanInternet routing table (biasajugadisebutIP routing table) • Menyimpaninformasimengenaisuatutujuandanbagaimanamencapainya • Tabelrouting hanyamenyimpaninformasi NETID • Ukurantabelrutingjadikecildanefisien • Informasidalamtabelrouting dinyatakandalampasangan(U, G) • U – NETID jaringantujuan • G - IP addressdari router berikutnya yang harusditempuh (next-hop addres) • Metodarutingsepertiinidisebut next-hop routing • Setiappasanganhanyamenyatakansatu hop danselalumengacupada router yang dapatdicapailangsung (directly connected) • Tabelrutingakanbertambahbilajumlahjaringan (bukan host) bertambah • Biasanyahanyamenggunakanrutestatis

  25. Gateway Destination 20.0.0.0 DELIVER DIRECTLY DELIVER DIRECTLY 30.0.0.0 10.0.0.0 20.0.0.5 40.0.0.0 30.0.0.7 Contoh (Tabelrouting pada router R)

  26. Contoh lain : next-hop routing

  27. Next-hop addresstidakdiisikanke datagram (ingatbahwa IP address daridestinationdansourcetidakberubahselama datagram dikirimkandi internet; • Nex-hop addressdisampaikankeNetwork Interface Layer yang akanmelakukanhal-halberikut : • Binds next-hop addresskephysical address • Membentuk frame menggunakanphysical address tersebut • Membungkus (encapsulates) datagram kedalam field data dari frame tersebut • Mengirimkan frame kejaringan

  28. Default Route • Teknik lain yang digunakanuntukmenjaga agar ukurantabelrouting tetapkecil • Sangatbergunauntukjaringan yang kecildanhanyamemilikisatukoneksike internet • Ketikamelakukanproses routing, router memeriksajaringanlokalterlebihdahulu, jikaternyatatujuanbukanjaringanlokalmakarouter mengirimkan datagram kedefault router

  29. Contoh default route

  30. Host specific routing • Biasanyatabelrouting dibuatberdasarkan NETID • IP memungkinkanroute kesebuah host dicantumkandidalamtabelruting (disebuthost-specific routing)

  31. Penanganan datagram oleh IP • Datagram mengalamiduakemungkinanketikaditerimaolehsuatu host : • Diterimaataudiprosesoleh host • Dibuangjikatidakditujukanuntuk host tersebut • Hanya router yang dapatmem-forward datagram jikadatangketujuan yang salah • Jikadatagram sampaiketujuan yang benar (IP address match): • Datagram di-ekstraklaludikirimkankeIP protocol moduleuntukdiproses. • IP protocolmenentukanprotokol layer atas yang harusdikirimi datagram

  32. Jika datagram sampaiketujuan yang salah (IP addresses do not match): • TTL dikurangi 1 • Checksum barudihitung • Merutekan datagram (hanyaoleh router) • Host yang bukan router tidakbolehmerutekan datagram; diabuangsaja datagram tersebut

  33. Tabel routing pada Linux OS

  34. BahasanSelanjutnya (tugasbesar) • Bagaimanamembuatsebuah router ? • Bagaimanamembuattabel routing ? • Bagaimanamengubahdanmenghapustabel routing ? • Bagaimanamengujikoneksidan routing ?

More Related