1 / 15

KALIMAT Pertemuan 4

KALIMAT Pertemuan 4. KALIMAT. Kalimat : satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran secara utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.

shalom
Download Presentation

KALIMAT Pertemuan 4

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KALIMATPertemuan 4

  2. KALIMAT • Kalimat : satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran secara utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. • Wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. • Wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan, sedangkan spasi yang mengikutinya melambangkan kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda.

  3. Unsur Kalimat:S – P – O – Pel - K • Subjek (S) • Predikat (P) • Objek (O) • Pelengkap (Pel) • Keterangan (K)

  4. Subjek (S) • Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), sesuatu hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan. • Ciri-ciri Subjek: a) berjenis kata benda/dibendakan; b) menjadi inti/pokok pikiran; c) dijelaskan oleh bagian lainnya; d) menjadi jawaban dari pertanyaan Siapa atau Apa; e) dalam kalimat pasif berposisi sebagai objek. • Contoh: Adi membeli buku di Gramedia.

  5. Predikat (P) • Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku). • Selain menyatakan tindakan atau perbuatan subjek, sesuatu yang dinyatakan oleh P dapat pula mengenai sifat, situasi, status, ciri atau jati diri S. • Contoh: Adi membeli buku di Gramedia.

  6. Objek (O) • Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat (P). Letak O selalu dibelakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O. • Ciri-ciri Objek: a) berupa kata benda; b) letak setelah predikat; c) bila kalimat dipasifkan menjadi subjek; d) jawban dari pertanyaan Apa. • Contoh: Adi membeli buku di Gramedia.

  7. Pelengkap (Pel) • Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat yang berupa verba. Letak Pel tidak selalu persis dibelakang predikat jika di dalam kalimat terdapat objek, sehingga urutan penulisan bagian kalimat kalimat: S –P –O – Pel. • Ciri-ciri Pel: a) dapat berupa kata benda, verba, klausa; b) langsung berada di belakang verba intransitif; c) tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. • Contoh: Adi membelikan Sari buku di Gramedia.

  8. Keterangan (K) • Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang kalimat yang lainnya. Letak K bisa di awal, di tengah, atau di belakang. • Keterangan dapat berfungsi menerangkan S, P, O dan Pel. • Keterangan berupa: ket waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif. • Contoh: Adi membelikan Sari buku di Gramedia.

  9. Kalimat Efektif • Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar dan pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. • Kalimat efektif dapat mengomunikasikan pikiran pembicara atau penulis kepada pendengar (pembaca) secara tepat dan jelas sehingga tidak akan terjadi keraguan, kesalahan komunikasi dan informasi, atau kesalahan pengertian. • Ciri-ciri Kalimat Efektif: 1) kesepadanan struktur; 2) keparalelan; 3) ketegasan; 4) kehematan; 5) kecermatan; 6) kepaduan; dan 7) kelogisan.

  10. 1. Kesepadanan Struktur • Kesepadanan struktur adalah keseimbangan antara pikiran/gagasan dan struktur bahasa yang dipakai. • Kesepadanan ini ditunjukkan oleh adanya kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Ciri-ciri: • Kalimat itu memiliki subjek dan predikat yang jelas. • Kalimat tidak terdapat subjek yang ganda/rangkap. • Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal. • Predikat kalimat tidak didahului dengan kata yang.

  11. 2. Keparalelan • Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Artinya, apabila bentuk kata pertama menggunakan nomina, bentuk kata kedua, ketiga, dst, juga harus menggunakan nomina. • Begitu pula apabila kata pertama menggunakan verba, kata kedua, ketiga, dst, juga harus menggunakan verba. • Keparalelan sering disebut konsisten.

  12. 3. Ketegasan • Ketegasan disebut juga penekanan, adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Pada dasarnya dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan yang tertuang dalam kalimat dengan memberi penegasan atau penekanan. Caranya: • Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat. • Membuat urutan kata yang logis. • Melakukan pengulangan kata (repetisi). • Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.

  13. 4. Kehematan • Kehematan adalah ‘hemat’ dalam menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan bukan berarti harus menghilangkan kata-kata atau frase yang dapat menambah kejelasan kalimat, melainkan menghilangkan kata-kata atau frasa yang tidak diperlukan sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Caranya: • Dilakukan dengan cara menghilangkan subjek. • Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. • Menghindarkan kesinoniman dalam kalimat.

  14. 5. Kecermatan • Kecermatan adalah ‘cermat’ dalam membuat kalimat dengan pilihan kata yang tepat sehingga tidak menimbulkan tafsir ganda atau salah. 6. Kepaduan • Kepaduan adalah terintegrasi pernyataan dalam kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. • Kalimat yang padu adalah kalimat yang lugas dan mencerminkan cara berpikir yang sistematis. 7. Kelogisan • Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan ejaan atau kaidah tata bahasa yang berlaku.

More Related