1 / 17

Menatalaksana interaksi obat

Menatalaksana interaksi obat. salah satu fungsi khas farmasis. Interaksi obat ?. Perubahan aktivitas farmakologi suatu obat dengan adanya pemakaian bersama dengan obat lain Bisa meningkatkan efek , mengurangi efek , atau meningkatkan toksisitas

shiela
Download Presentation

Menatalaksana interaksi obat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Menatalaksana interaksi obat salah satu fungsi khas farmasis

  2. Interaksi obat ? • Perubahan aktivitas farmakologi suatu obat dengan adanya pemakaian bersama dengan obat lain • Bisa meningkatkanefek, mengurangi efek, atau meningkatkan toksisitas • Dalam bbrp hal mungkin menguntungkan  dokter membiarkan terjadi  mis: penisilin dengan probenesid  meningkatkan serum level penisilin dan memperlama t1/2 • Interaksi obat: - farmasetika  ? - farmakokinetika  ? - farmakodinamika  ?

  3. Penyebab dan signifikansi interaksi obat melibatkan banyak faktor a.l.: - dosis obat, kadar dalam serum, cara pemberian, metabolisme obat, durasi terapi - faktor pasien: umur, gender, BB, genetik, dll • Interaksi dapat terjadi antara : • Obat – obat  contoh ? • Obat – makanan  contoh ? • Obat – penyakit  contoh ? • Obat – hasil lab  contoh ? • Obat – obat tradisional  contoh ?

  4. Epidemiologi interaksi obat • The Boston Collaborative Drug Surveillance Program : 4,3 % pasien mengalami ADR, 6,5 %-nya terkait dengan interaksi obat • Havard Medical Practice Study : 2% pasien mengalami ADR akibat interaksi obat • Di Australia: 4,4 % ADR karena interaksi obat • Di Swedia : 1,9% insidensi interaksi obat

  5. Pertanggung-jawaban dalam kejadian interaksi obat • Jika pasien mengalami adverse effect akibat interaksi obat dari obat yang diberikan oleh dokter dan diperoleh dari farmasis, siapa yang salah ? • Jika ada kejadian yang diderita pasien akibat adanya interaksi obat yang mestinya dapat dihindari , apakah seorang farmasis bertanggung-jawab? • Jika farmasis mengetahui atau seharusnya tahu adanya interaksi obat potensial yang mungkin life-treathening tapi kemudian gagal untuk memperingatkan pasien atau dokter tentang hal tersebut, apakah farmasis bisa dimintai pertanggung-jawaban ? • Apakah skrining dan monitoring thd kejadian interaksi obat perlu dijadikan standar pelayanan farmasi ?

  6. Konsensus di Amerika: • Pendidikan farmasi di US hrs mengajarkan ttg aspek interaksi obat : deteksi, insidensi dan signifikansi, tipe interaksi obat, mekanismenya, dan peran farmasis dlm memantau terapi, baik untuk mengatasi atau menghindari interaksi obat • Asosiasi farmasis di USA sudah memproklamirkan bhw peran farmasis dalam pharm care adalah maximize patient outcomes • OBRA (UU) menentukan bahwa farmasis bertanggungjawab untuk meminimalkan adverse reactions, termasuk interaksi obat

  7. lanjutan • Studi menunjukkan bhw dokter kurang begitu paham tentang interaksi obat (skor mhs farmasi tk V jauh lebih tinggi daripada mhs kedokteran th yang sama dalam 14 items kuesioner ttg interaksi obat) How about you ?

  8. Dengan demikian disimpulkan…. • Skrining tentang interaksi obat merupakan salah satu standar pelayanan farmasi • Farmasis dapat dimintai pertanggung-jawaban jika gagal memenuhi standar hingga terjadi adverse reaction akibat interaksi obat

  9. Bagaimana peran farmasis dalam penatalaksanaan interaksi obat ? • Banyak kejadian interaksi obat yang sebenarnya dapat dihindari dan ditangani dengan baik jika farmasis mengambil tindakan yang tepat dan dilakukan pada waktu yang tepat • Cara yang paling berhasil adalah dengan memantau terapi dan memberikan konseling pada pasien mengenai cara menggunakan obat dengan benar

  10. Apa saja seharusnya isi konselingpada pasien ? • Sampaikanlah pada farmasis dan dokter Anda tentang apa saja obat yang Anda minum, meliputi obat resep, obat bebas, jamu, suplemen, vitamin, dll. • Gunakanlah obat yang hanya diresepkan khusus untuk Anda • Obat harus diminum/digunakan secara tepat untuk menjamin keamanan dan efektivitasnya • Kecuali diinstruksikan lain, minumlah obat dalam keadaan perut kosong, untuk mencapai onset yang lebih cepat • Jika obat tidak boleh digunakan bersama makan, maka minumlah obat satu jam sebelum atau 2 jam setelah makan

  11. lanjutan • Minumlah obat dengan segelas air • Hindari penggunaan alkohol selama minum obat • Hindari konsumsi coklat dan minuman yang mengandung kafein (kopi, teh, cola), dan • Jika Anda punya pertanyaan tentang obat, atau Anda mengalami gangguan akibat penggunaan obat, segera konsultasikan dengan farmasis atau dokter. Farmasis dapat menyampaikan ke dokter untuk menentukan pengobatan yang lebih baik untuk Anda.

  12. Penatalaksanaan • Perlu dilakukan pemantauan secara simultan dan prospektif mengenai pasien, penyakit, dan terapinya dengan parameter tertentu, dan kaitkan dengan hasil lab • Interaksi obat biasanya terjadi beberapa hari setelah digunakan bersama-sama  amati • Jika ada dua atau lebih obat yang diketahui berpotensi tinggi untuk berinteraksi  lakukan pemantauan ketat  jika terjadi gejala akibat interaksi  sampaikan ke dokter • Kemungkinan tindakan: distop, disesuaikan dosis, diatur cara pemakaiannya

  13. Contoh kasus • Di apotek Seorang wanita datang ke apotek Anda, untuk menebus resep antibiotik rifampisin 1 x sehari selama 1 bulan. Selain itu ia membeli pil KB untuk kontrasepsi. • Adakah interaksi obat yang potensial terjadi? • Informasi apa yang akan disampaikan kepada pasien ?

  14. Di RS Pasien DS(50 th), mendapatkan obat: - glibenklamid - co-trimoksasol Interaksi obat potensial yang terjadi  efek hipoglikemik meningkat Apakah yang akan Anda lakukan jika menjumpai kasus ini ?

More Related