1 / 33

PEMBANGUNAN INDUSTRI

PEMBANGUNAN INDUSTRI. Perekonomian Indonesia. Oleh: Drs. Agus Luthfi , M.Si. PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI.

sydnee
Download Presentation

PEMBANGUNAN INDUSTRI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMBANGUNAN INDUSTRI Perekonomian Indonesia Oleh: Drs. AgusLuthfi, M.Si

  2. PERAN SEKTOR INDUSTRI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Perananindustridalamperkembanganstrukturalpadasuatuperekonomianindikatornyaadalahsumbangansektorindustripengolahan (manufacturing) terhadap PDB, tenagakerjayang terserap, sertasumbangankomoditiindustriterhadapeksporbarangdanJasamengalamiperbaikanatausebaliknya (Arsyad, 2004:354) Proses industrialisasidanpembangunanindustrimerupakansatujalurkegiatanuntukmeningkatkankesejahteraanrakyatdalamartitingkathidup yang lebihmajumaupuntarafhidup yang lebihbermutu.

  3. JENIS / MACAM-MACAM INDUSTRI BERDASARKAN TEMPAT BAHAN BAKU • Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. • Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. • Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

  4. GOLONGAN / MACAM INDUSTRI BERDASARKAN BESAR KECIL MODAL • Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya • Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

  5. Jenis-jenis industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya(Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986) 1. Industri kimia dasar contoh: seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb. 2. Industri mesin dan logam dasar misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil. 3. Industri kecil Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah 4. Aneka industri misalkan: seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

  6. JENIS-JENIS INDUSTRI BERDASARKAN JUMLAH TENAGA KERJA • Industri rumah tangga, Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang. • Industri kecil, Adalah industri yang jumlah karyawan/ tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang. • Industri sedang atau industri menengah, Adalah industri yang jumlah karyawan/tenagakerja berjumlah antara 20-99 orang. • Industri besar, Adalah industri yang jumlah karyawan/ tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

  7. PENGGOLONGAN INDUSTRI BERDASAKAN PEMILIHAN LOKASI Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. 2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (man power oriented industry) Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja/pegawai untuk lebih efektif dan efisien. Industri yang berorientasi pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar. Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain Yaitu industri yang dapat didirikan dimana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan dimana saja.

  8. FASE PEMBANGUNAN INDUSTRI INDONESIA Orde Lama 1 OrdeBaru 2 KrisisdanPemulihan 3 • Fokus utamapada BUMN yang bergerakdalamsektormanufaktur • Adanyaprivatisasiperusahaandomestikdannasionalisasiperusahaanasing (De Javasche Bank, Garuda Indonesia Airways, • Lahirnya RUE (RencanaUrgensiEkonomi) yang kemudiandigantidengan REPLITA • Lahirnya Program Bentenguntukwiraswastapribumidenganmemberikanlisensiimpor • Replita I Industriterfokuspadasektorpertanian; • Replita II PengembanganIndustribahanmentahdomestikterkaitpertanian • Replita III Melindungipengusahalemahsecaraekonomi, promosieksporpadatkaryadanindustribroad based • Replita IV penyetaraansektorindsutridengansektorpertanian, pengembanganindustrisubstitusiimpor, penguasaanteknologi, pengembanganorientasiekspor • Replita V swasembada, mengahsilkanbarangekspor • Pendalamanstrukturindustrisejauhmungkinterkaitdengansektorekonomilainnya. • Pengembanganindustripermesinandanelektronika • Pengembanganindutrikecil • Pengembanganeksporhasilindustri • PengembanganLitbangterapan, rancangbangundanperekayasaan, sertaperangkatlunak • Pengembangankewiraswastaandantenagaprofesi

  9. STRUKTUR INDUSTRI Menurut kriteria UNIDO (United Nations for Industrial Development Organization) negara-negaradikelompokkansebagaiberikut: • Kelompok negara non-industriapabilasumbangansektorindustriterhadap PDB kurangdari 10% • Kelompok negaradalam proses industrialisasiapabilasumbangantersebutantara 10%-20% • Kelompok negara semi industrijikasumbangantersebutantara 20%-30% • Kelompok negaraindustrijikasumbangantersebutlebihdari 30%

  10. STRUKTUR INDUSTRI Struktur industri di Indonesia masihdangkal(shallow) dantidakseimbang(unbalanced). Berbagaistudimenunjukkanbahwakaitanekonomisantaraindustriskalabesar, menengah, dankecilmasihsangat minim. Selainitu, strukturindustri di Indonesia jugamasihkuasi-monopolistikdanoligopolistik. Rasiokonsentrasiuntukmelihatstrukturindustrisebagaiberikut: Rata-rata tingkatkonsentrasisektormanufaktursebesar 47%, lebihtinggidibandingkonsentrasiindustri di negaramaju (Inggris 22% dan AS 36%) Berdasarkanstandartinternasional, industriberstrukturoligopolibila 4 perusahanterbesardalamindustri yang samamemilikikonsentrasi di atas 40%. Sehinggadapatdikatakanstrukturpasarindustrimanufaktur Indonesia bercirioligopolis(Mudrajat, 234:2010).

  11. RASIO KONSENTRASI DALAM SEKTOR MANUFAKTUR (Pangsa4 Perusahaan terbesar, dalam%) Sumber: diolahdari BPS; Mudrajat, 2010: 258

  12. STRUKTUR INDUSTRI Industry structure in Indonesia Sumber: Mudrajat, 2010

  13. LAJU PERTUMBUHAN INDUSTRI PENGOLAHAN DI INDONESIA Sumber: BPS, 2013 * AngkaSementara ** AngkaSangatSementara

  14. REFORMASI KEBIJAKAN INDUSTRI • Struktur industri yang umumnyaoligopolistikdanterkonsentrasiakanrentanterhadapgejolakeksternal yang tercermindarirendahnyakandunganteknologi, ketergantungan yang tinggipadabarangmodal dan input antaradariluarnegeri, sertalemahnyaketerkaitanantarindustri (Kuncoro, 2010:276). • Kebijakanindustritradisionalyaitupenentuan target sektordanindustridenganmengabaikandimanaletaklokasiindustri (Aspasial). • Perspektifspasialpembangunanindustridenganberbasiskluster (Industrial cluster) merupakanstrategipembangunannasional yang telahdiaturdalamPerpres No. 28 tahun 2008 tentangkebijakanindustrinasional.

  15. INDUSTRI SUBSTITUSI IMPOR AlasanPenting. • Utkmengurangiataumenghematdevisa • Melakukanproteksiimpor • Memenuhikebutuhansendiriakanberbagaibarangindustri. • Semangatkemerdekaan di bidangekonomi di nsbmengembangkankegiatanekonomi di dalamnegeri Masalah ISI: • Kualitasbarang yang dihasilkan di DalamNegerisebagaibarangsubstitusi import seringlebihrendahdaripadahasilproduksiLuarNegeri, sehinggasulituntuk di ekspor. • BIAYA PRODUKSI, biaya (modal) awalindustrialisasisangatbesarsementara modal terbatas, sehinggaterpaksamendatangkanmodal dariluarnegeri.

  16. INDUSTRI PROMOSI EKSPOR Menurut Anne Krueger (1978)wakilpresiden bank dunia, menerangkanbahwaIndustriPromosiEksporinidapatmendorongpertumbuhandisebabkankarena: • Kaitansektorpertaniandansektorindustri • Skalaekonomis(economies of scale) • MeningkatnyaPersaingan • DampakKekurangandivisa Masalah IPE: • Elastisitaspasarinternasionalsangatrendah • Adanyakebijakanproteksiolehnegara-negaramajuterhadapproduk yang berteknologisederhana

  17. KebijakanIndustriNasional(Top Down Policy) sesuaiamanatPerpres No. 28 tahun 2008 TentangKebijakanIndustriNasional Perangkatlunakdankonten multimedia Fashion Kerajinandanbarangseni Industri material dasar (baja, semen, petrokimia, keramik) Industripermesinan (mesinlistrik, danperlatanlistrik, mesinperalatanumum) Industrimanufakturpadatkarya (tekstildanproduktekstil, alas kaki IndustriPenunjangIndustriKreatif ElektronikadanTelematika Elektronik Telekomunikasi Komputerdanperalatannya Basis IndustriManufaktur FOKUS AlatAngkut Kendaraanbermotor Perkapalan Kerdirgantaraan perkeretaapian Batumuliadanperhiasan Garam Gerabahdakeramikhias Minyakatsiri Makananringan IKM Tertentu Agro Pengolahankelapasawit 5. Pengolahan kopi 9. Furniture Karetdanbarangkaret 6. Gula 10. Pengolahanikan Kakao 7. HasilTembakau 11. Kertas Pengolahankelapa 8. Pengolahanbuah 12. Pengolahansusu Sumber: Kuncoro, 2010:278

  18. TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI ASEAN Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014

  19. DAYA SAING INDUSTRI DALAM NEGERI DI ASEAN Sumber: KementerianPerindustrian, 2012

  20. DAYA SAING INDUSTRI INDONESIA DI DUNIA Global Competitiveness Index (GCI) Berdasarkan data WEF 2013 menunjukkan posisi Indonesia berada di peringkat 50 (dari 144 negara), dan posisi ini relatif memburuk dibandingkanposisinyapadaperiode sebelumnya (2011-2012) yakni di peringkat 46 (dari 142 negara), atau untuk periode 20102011 di peringkat 44 (dari 139 negara) Sumber: World Economic Forum, 2012-2013

  21. STRATEGI INDUSTRI INDONESIA MENGHADAPI ME-ASEAN (AEC) Dalammenghadapipasartunggal di ASEAN yang akandimulaipadaDesember 2015 mendatang, orientasikebijakanindustri yang berorientasipadadayasaingdenganatautanpa investor asing. Beberapakebijakan yang berorientasipadadayasaingyaitu: • Pengembangankawasanindustri • Peningkatankemampuanteknologidaninovasi • Hilirisasiindustri • Peningkatanstandarisasiprodukindustri • Modernisasipabrik-pabrik • Mendorongeksporprodukunggulan

  22. URGENSI PENGUTAMAAN EKSPOR • Depresi yang sangattajamtidakserta-mertameningkatkaneksporsehingga, sisisupplyjugamengalamiganguankarenaketergantungan yang tinggiterhadapimporbarang modal danbahanbaku. • Guncanganekonomi global yang terjadiberdampakpadapenurunanproduksikarenaketerbatasanbarang modal dantidakadanyapengeluaraninvestasi. • Peluangpenigkatanproduksiterbukalebarseiringdenganmembaiknyaperekonomian regional dan global.

  23. DAYA SAING INDUSTRI EKSPOR DALAM NEGERI DI ASEAN Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014

  24. DAYA SAING INDUSTRI IMPOR DALAM NEGERI DI ASEAN Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014

  25. TINGKAT CURRENT ACCOUNT INDONESIA DI ASEAN Sumber: IMF, World Economic Outlook Database, April 2014

  26. TINGKAT KINERJA EKSPOR-IMPOR INDONESIA DI DUNIA • Indonesia meraihdayasaingindustrimanufakturpadasumberdayaalamsejaktahunyaitudengan RCA lebihdari 1. • Revealed Comparative Advantage (RCA) adalahindeks yang mengukurkinerjaeksporsuatukomoditasdenganmengevaluasiperananeksporsuatukomoditasdalamekspor total suatunegarayang menunjukkandayasaingeksporkomodititersebut di pasardunia. • Nilaiindeks yang lebihdarisatumenunjukkanpangsapasarkomoditas yang diekspordidalam total eksporsuatunegaralebihbesardaripadapangsarata-rata darikomoditas yang besangkutandenganekspordunia.

  27. TINGKAT KINERJA EKSPOR INDONESIA DI DUNIA IndustriRevealed Comparative Advantage (RCA)tahun 2010

  28. POTENSI PENINGKATAN EKSPOR PRODUK INDUSTRI: KASUS TPT (TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL( • Peranindustri TPT dapatdilihatdenganmenggunakanindikatorseberapabesardampaklanjutandariperkembanganindustriterserbut. • Indikatoryang dapatdigunakanadalahMultiplier (angkapengganda). Multiplier adalahangka yang menunjukkandampakperubahansatu unit permintaanakhirterhadap output (output multiplier), pendapatan(income multiplier) dannilaitambah (Value- added multiplier). • Semakintinggiangkamultiplier tersebut, makasemakinbesar pula kontribusisuatuindustridalammenciptakan output, pendapatan, ataupunvalue-added

  29. PENTINGNYA INFRASTRUKTUR DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI • Infrastrukturmerupakaninstrumenuntukmemperlancarberputarnyarodaperekonomiansebagaiakselerasipembangunan. Semakintersedianyainfratsruktur, akanmerangsangpembangunandisuatudaerah. Sehinggapembangunan yang berjalancepatakanmenuntuttersedianyainfrastruktur agar pembangunantidaktersendat. • Perbaikaninfrastrukturpadaumunyaakandapatmeningkatkanmobilitaspenduduk, menciptakanstabilisasidanmengurangidisparitashargaantardaerah, terciptanyaefisiensiharga, sertadapatmenimbulkanspesialisasidaerah.

  30. BEBAN PENGADAAN INFRASTRUKTUR • Infrastrukturdapatdikategorikanprivate goods atauquasi public goods yang dapatdisediakanataudiproduksiolehswasta. • Investasiyang diperlukanmemerlukandana yang besardanmerupakaninvestasijangkapanjangsehinggasedikitsekali investor yang maumasukkesektorini. • Terdapatduasifatbarangdanjasa yang mengakibatkansuatubarang/jasadikategorikanpubliic goods atauprivate goods. • Rivalry adalahjikasuatubarang/jasatidakdapatdinikmatisecarabersamaanolehdua orang ataulebih. • nonrivalryadalahjikasuatubarang/jasabisadinikmatiolehdua orang ataulebihtanpamengganggusatusama lain.

  31. Tinggal Kita Mau BerpangkuTanganatauBerjalanTegak TantanganBesarTelahMenunggu di Depan Mata MEA Siap..!! Indonesia Siap..!!

  32. TERIMA KASIH

More Related