170 likes | 463 Views
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PADA WIRAUSAHA (Studi Deskriptif pada Wirausaha di Pertokoan Kranji Bekasi Barat). DISUSUN OLEH : ARUM MANUNGGALWATI (10506031) DOSEN PEMBIMBING : 1. Dr. Awaluddin Tjalla 2. Betty Yuliani Silalahi, MSi. LATAR BELAKANG
E N D
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PADA WIRAUSAHA(Studi Deskriptif pada Wirausaha di Pertokoan Kranji Bekasi Barat) DISUSUN OLEH : ARUM MANUNGGALWATI (10506031) DOSEN PEMBIMBING : 1. Dr. Awaluddin Tjalla 2. Betty Yuliani Silalahi, MSi
LATAR BELAKANG BEKERJA 1.UANG 2. KEPUASAN KERJA (KK) ☺ KARYAWAN/PEGAWAI ↓ ☺ GURU FENOMENA ☺ WIRAUSAHAWANKurniawan (Toko Baju Online) Tantangan & Masalah Sukiyatno (Es Teller 77) - Permasalahan bisnis Kusnah (Konveksi pakaian wanita) - Kerja keras & waktu sangat panjang • Pendapatan tidak pasti Faktor yang mempengaruhi KK : • Resiko sangat besar Kemampuan dlm bersikap & mengatur Keistimewaan emosi dengan baik • Membuka peluang kerja baru Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja ?? Bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja ??
TUJUAN PENELITIAN Memberikan gambaran atau deskripsi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pada wirausaha di pertokoan kranji Bekasi. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis → pengembangan ilmu psikologi : - teori kepuasan kerja ( Industri & Organisasi) - referensi penelitian selanjutnya (Kepuasan Kerja & Wirausaha) 2. Manfaat Praktis : a. Wirausahawan : gambaran kepada wirausahawan dan wirausahawati mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. b. Fak Psikologi : mengembangkan ilmu Psikologi Industri &Organisasi → Kepuasan Kerja → Kewirausahaan (SAP) → Menciptakan lapangan kerja baru c. Peneliti lain :mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja wirausahawan yang merujuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
KEPUASAN KERJA • Definisi (dalam Triton, 2007) : penilaian perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. 2. Teori-teori Kepuasan Kerja (Munandar, 2001) : • Teori pertentangan (discrepancy theory) : mencerminkan 2 penimbangan • Model dari kepuasan bidang/bagian (facet satisfaction) : persepsi=aktual • Teori proses-bertentangan (opponent-process theory) : ganjaran → senang atau tidak senang 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja (dalam Anoraga, 2006) : • Faktor hubungan antar karyawan : • Hubungan langsung antara manajer dengan karyawan • Faktor psikis dan kondisi kerja • Hubungan sosial di antara karyawan • Sugesti dari teman sekerja • Emosi dan situasi kerja
Faktor-faktor Individual : • Sikap • Umur • Jenis Kelamin • Faktor-faktor luar : • Keadaan keluarga karyawan • Rekreasi • Pendidikan WIRAUSAHA • Definisi Zimmerer (dalam Winardi, 2003) : » menciptakan bisnis baru » menghadapi resiko & ketidakpastian » tujuan : mencapai laba & pertumbuhan identifikasi peluang-peluang
Karakteristik Wirausaha (Unggul, 2011) : Memiliki kemampuan dalam bersikap dan berperilaku disiplin Memiliki komitmen tinggi Jujur • Tahap-tahap Dalam Berwirausaha (Ardoyo, 2011) : Tahap memulai Tahap melaksanakan usaha Tahap mempertahankan usaha Tahap mengembangkan usaha • Jenis-jenis Wirausaha (dalam Winardi, 2003) : Innovating entrepreneurship Imitative entrepreneurship Fabian entrepreneurship Drone entrepreneurship
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha (Anonim, 2011) : Motivasi Usia Pengalaman Pendidikan FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA WIRAUSAHA • Handoko & As’ad (dalam Triton, 2007) menjelaskan secara singkat bahwa kepuasan kerja adalah penilaian atau cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaannya. Penilaian tersebut berbentuk perasaan suka atau tidak suka terhadap pekerjaan yang digeluti. • Fenomena kepuasan kerja dapat tergambar pada Sukiyatno kepuasan kerja : kemampuan dalam bersikap serta kemampuan dalam mengatur emosi dengan baik. • Kemampuan dalam bersikap (faktor individual) & kemampuan dalam mengatur emosi (faktor hubungan antar karyawan) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. • Peneliti ingin menguji dan mengetahui bagaimana gambaran atau deskripsi mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja pada seseorang khususnya pada wirausahawan dan wirausahawati.
PENDEKATAN PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif ini berguna khususnya pada tahap awal analisis, dengan kata lain pendekatan ini disebut juga sebagai analisis univariat yang merupakan analisis yang digunakan pada satu variabel yang bentuknya berbagai macam, seperti distribusi frekuensi, tendensi sentral seperti rata-rata dan ukuran penyebaran dari variabel seperti standar deviasi ataupun melihat gambaran histogram dari variabel tersebut, dengan analisis ini dapat diketahui konsep yang kita ukur berada dalam kondisi yang siap untuk dianalisis lebih lanjut dan juga dapat mengetahui bagaimana gambaran konsep itu secara rinci. VARIABEL PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yang akan dianalisis yaitu kepuasan kerja. DEFINISI OPERASIONAL • Kepuasan Kerja : - skor yang diperoleh dari instrumen skala kepuasan kerja → faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. - range penilaian → 0 – 3 - skala Likert
POPULASI & SAMPEL 1. Populasi : totalitas semua objek yang mempunyai karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap (Hasan, 2002). Jumlah populasi : 88 orang wirausahawan di lantai dasar pertokoan → populasi finit 2. Sampel : bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu dan memiliki karakteristik tertentu, jelas, serta lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, 2002). Jumlah sampel : 46 orang wirausahawan → sampel inti penelitian 30 orang wirausahawan → sampel uji coba penelitian Karakteristik sampel : - wirausahawan berjenis kelamin pria & wanita - wirausahawan di pertokoan kranji Bekasi Teknik pengambilan sampel : proporsional random sampling peluang sama
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data menggunakan kuesioner • Skala Kepuasan Kerja - Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja - 50 item → SS, S, TS, STS (FAV) 3, 2, 1, 0 → SS, S, TS, STS (UNFAV) 0, 1, 2, 3 VALIDITAS & RELIABILITAS • Validitas → alat ukur = tujuan pengukuran (dalam Wahyuningsih, 2004) → valid = 0,30 (Prabowo & Suhendra, 2008) → validitas terbagi menjadi 3, yaitu (Azwar, 1996) : a. Validitas isi → item mencakup keseluruhan kawasan isi yang akan diukur. b. Validitas konstruk → mengukur traid atau konstruk teoritis yang akan diukur. c. Validitas berdasar kriteria → hubungan skor pada tes dengan skor suatu kriteria → menggunakan validitas isi → analisis item & korelasi antar item : product moment
2. Reliabilitas → sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2005) → reliabel = 0,70 (Prabowo & Suhendra, 2008) → cara untuk menunjukkan konsistensi pengukuran a. Stabilitas berulang-ulang, waktu berbeda = hasil sama b. Ekuivalen peneliti lain/item lain = hasil sama c. Konsistensi internal item/indikator konsisten satu sama lain → konsistensi pengukuran : konsistensi internal → uji reliabilitas : single trail administration dengan Formula Alpha Cronbach TEKNIK ANALISIS DATA Teknik analisis data : statistik deskriptif → memberi gambaran → menguji hubungan antar variabel → teknik korelasi product moment Pearson
PERSIAPAN PENELITIAN • Surat perizinan : - Dinas Perekonomian Raya Bekasi - Pertokoan Kranji Bekasi Barat 2. Skala Kepuasan Kerja : 50 item → 28 item favourable 22 item unfavourable 3. Meminta data ke pihak Pertokoan Kranji Bekasi • Pengamatan di Pertokoan Kranji Bekasi PELAKSANAAN • Try out terpakai → 1 kali penyebaran & sebagai data penelitian • Distribusi angket selama 7 hari sebanyak 79 angket → 76 angket : - 46 angket data inti penelitian → di analisis - 30 angket data uji coba
HASIL PENELITIAN • Uji Validitas & Reliabilitas - Uji Validitas : uji validitas isi → teknik skala korelasi product moment Pearson → valid = 0,30 - Uji Reliabilitas : pendekatan konsistensi internal → teknik AlphaCronbach → reliabel = 0,70 - Skala kepuasan kerja : 50 item → 26 item valid & 24 item gugur → validitas bergerak -0,013 – 0,652 & koefisien reliabilitas 0,804. 2. Hasil mean empirik & mean hipotetik Mean empirik : 58,65 Mean hipotetik : 39 Standar deviasi : 13 3. Hasil Deskripsi Data Sampel a. Jenis Kelamin Laki-laki : 30 orang (65,2%) mean = 57,77 Perempuan : 16 orang (34,8 %) mean = 60,31 b. Usia 15 – 25 th : 17 orang (37 %) mean = 59,61 26 – 40 th : 23 orang (50 %) mean = 57,70 41 – 70 th : 6 orang (13 %) mean = 58,00
c. Urutan anak dalam keluarga Ke-1 : 13 orang (28,3 %) mean = 59,46 Ke-2 : 11 orang (23,9 %) mean = 61,64 Ke-3 : 9 orang (19,6 %) mean = 57,33 Ke-4 : 4 orang (8,7 %) mean = 58,50 Ke-5 : 6 orang (13 %) mean = 53,67 Ke-7 : 3 orang (6,5 %) mean = 58,33 d. Pendidikan SD : 5 orang (11 %) mean = 50,20 SMP : 6 orang (13 %) mean = 55,83 SMA : 18 orang (39,1 %) mean = 58,74 D3 : 7 orang (15,2 %) mean = 59,17 S1 : 7 orang (15,2 %) mean = 61,71 S2 : 3 orang (6,5 %) mean = 69,67 e. Penghasilan < 1 juta : 8 orang (17,4 %) mean = 57,13 1 – 5 juta : 32 orang (69,6 %) mean = 58,59 > 5 juta : 6 orang (13 %) mean = 61,00
PEMBAHASAN Mean Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja 1. Hubungan antar karyawan (hubungan langsung antara manajer dengan karyawan,faktor psikis dan kondisi kerja, hubungan sosial di antara karyawan, sugesti dari teman sekerja, emosi dan situasi kerja) = 105 2. Faktor individual (sikap, umur, jenis kelamin) = 103,27 3. Faktor luar (keadaan keluarga karyawan, rekreasi, pendidikan) = 103 Berdasarkan hasil analisa deskripsi data dapat diketahui bahwa : 1. Wirausahayang berjenis kelamin perempuan memiliki tingkat kepuasan kerja lebih tinggi dibandingkan dengan wirausaha yang berjenis kelamin laki-laki. 2. Kepuasan kerja tertinggi terdapat pada wirausaha yang berusia 15 – 25 tahun dibandingkan dengan wirausaha yang berusia 26 – 40 tahun dan yang berusia 41 – 70 tahun. 3. Hasil analisis menunjukkan bahwa anak kedua memiliki tingkat kepuasan kerja tertinggi dibandingkan dengan urutan anak pertama, ketiga, keempat, kelima, dan ketujuh. 4. Kepuasan kerja tertinggi terdapat pada wirausaha yang memiliki pendidikan hingga S2 dibandingkan dengan yang berpendidikan S1, D3, SMA, SMP, dan SD. 5. Hasil analisis data sampel berdasarkan penghasilan, dapat diketahui bahwa tingkat penghasilan lebih dari 5 juta memiliki tingkat kepuasan kerja lebih tinggi dibandingkan dengan penghasilan kurang dari 1 juta dan penghasilan antara 1 – 5 juta.
KESIMPULAN 1. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pada sampel penelitian tergolong dalam kategori tinggi. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja nilai tertinggi terdapat pada faktor hubungan antar karyawan. Sedangkan faktor individual memiliki mean lebih rendah dibandingkan dengan faktor hubungan antar karyawan dan faktor hubungan luar memiliki mean terendah dibandingkan dengan faktor faktor hubungan antar karyawan dan faktor individual. 2. Berdasarkan hasil deskripsi data sampel tingkat kepuasan kerja tertinggi terdapat pada sampel yang berjenis kelamin perempuan, sampel yang berusia 15 – 25 tahun, sampel dengan urutan anak kedua dalam keluarga, sampel dengan pendidikan S2, dan sampel dengan penghasilan lebih dari 5 juta. 3. Tingkat kepuasan kerja terendah berdasar hasil deskripsi terdapat pada sampel yang berjenis kelamin laki-laki, sampel yang berusia 26 – 40 tahun, sampel dengan urutan kelima dalam keluarga, sampel dengan pendidikan SD, dan sampel dengan penghasilan kurang dari 1 juta.
SARAN • Saran untuk subjek penelitian : agar dapat memiliki hubungan yang baik antar karyawan sehingga terjalin kerja sama yang baik dengan karyawan. 2. Saran untuk penelitian lebih lanjut : menggali lagi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, selain dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang telah dijelaskan sebelumnya.Meneliti bidang pekerjaan yang lain & menggunakan variabel lain yang dapat dihubungkan dengan kecerdasan emosional dan kepuasan kerja. ☺ TERIMA KASIH ☺