700 likes | 2.37k Views
Materi. III. PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR. OUTLINE. Statistik Induktif. Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan. Metode dan Distribusi Sampling. Teori Pendugaan Statistik. Prosedur Pengujian Hipotesa. Pengujian Hipotesa Sampel Besar. Uji Signifikansi.
E N D
Materi III PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL BESAR
OUTLINE Statistik Induktif PengertianTeoridanKegunaanPendugaan Metode dan Distribusi Sampling TeoriPendugaanStatistik ProsedurPengujianHipotesa PengujianHipotesaSampelBesar Uji Signifikansi PengujianHipotesaSampel Kecil Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar AnalisisRegresidanKorelasi Linier MengujiHipotesaSelisih Rata-rata danProporsiSampelBesar Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi AnalisisRegresidanKorelasiBerganda Jenis Kesalahan I dan II Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi
OUTLINE Teori Pendugaan Statistik Bab 13 Statistik Induktif Pengertian dan Pengujian Hipotesis Metode dan Distribusi Sampling Teori Pendugaan Statistik Prosedur Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar Analisis Regresi dan Korelasi Linier Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Jenis Kesalahan I dan II Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi
PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESIS Menolak H0 Menerima H0
MERUMUSKAN HIPOTESIS Hipotesis Hipotesis Alternatif ….suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesis nol adalah salah Hipotesis Nol ….suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi
MENENTUKAN TARAF NYATA TARAF NYATA Probabilitasmenolakhipotesanolapabilahipotesanoltersebutadalahbenar
X X - m = Z x s x MENENTUKAN UJI STATISTIK Uji Statistik ….suatu nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan untuk memutuskan apakah hipotesis akan diterima atau ditolak Nilai Z diperolehdarirumusberikut: Z : Nilai Z : Rata-rata hitungsampel : Rata-rata hitungpopulasi sx: Standar error sampel, dimanasx = /n apabilastandar deviasipopulasidiketahuidansx =s/n apabilastandar deviasipopulasitidakdiketahui
OUTLINE Statistik Induktif Pengertian dan Pengujian Hipotesis Metode dan Distribusi Sampling Teori Pendugaan Statistik Prosedur Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua Arah Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar Analisis Regresi dan Korelasi Linier Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Jenis Kesalahan I dan II Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi
MENENTUKAN DAERAH KEPUTUSAN Daerah KeputusanUjiSatuArah Pengujiansatuarah Adalahdaerahpenolakan Hohanyasatu yang terletakdiekorkanansajaatauekorkirisaja. Karenahanyasatudaerahpenolakanberartiluasdaerahpenolakansebesartarafnyatayaitu a, dannilaikritisnyabiasaditulisdenganZa. Daerah penolakan Ho Daerah tidak menolak Ho Skala z 1,65 Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,5 Daerah KeputusanUjiDuaArah Pengujianduaarah Adalahdaerahpenolakan Hoadaduadaerahyaituterletakdiekorsebelahkanandankiri. Karenamempunyaiduadaerah, makamasing-masingdaerahmempunyailuas ½ daritarafnyata yang dilambangkandengan ½a, dannilaikritisnyabiasadilambangkandengan Z ½a. Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah tidak menolak Ho 0,95 0,025 0,025 -1,95 0 1,95
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI Contohujisignifikansimenggunakantandalebihbesar danlebihkecil 1. Ujilah beda rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah rata-rata hasil investasi lebih kecil dari 13,17%. Maka perumusan hipotesanya menjadi: H0 : m £ 13,17 H1 : m > 13,17 Untuk tanda £ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda > pada H1 menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kanan seperti Gambar A. 2. Ujilah beda selisih dua rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah selisih dua rata-rata populasi lebih besar sama dengan 0. H0 : mpa– mpl ³ 0 H1 : mpa– mpl < 0 Untuk tanda ³ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda < pada H1 menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kiri seperti Gambar B.
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI Contohujisignifikansimenggunakantandalebihbesar danlebihkecil Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 Tidak menolak H0 Tidak menolak H0 1,65 Gambar A Gambar B H0 : mx£ 13,17 H0 : mpa– mpl ³ 0 H1 : mx > 13,17 H1 : mpa– mpl < 0
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI 1. Ujilah nilai rata-rata sama dengan 13,17%. Maka hipotesanya dirumuskan sebagai berikut: H0 : m = 13,17%. H1 : m ≠ 13,17%. 2. Ujilah nilai koefisien untuk b sama dengan 0. Maka hipotesanya dirumuskan sebagai berikut: H0 : b = 0 H1 : b ≠ 0.
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI 0,5 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 Tidak menolak H0 0,4750 0,025 0,025 -1,96 0,95 1,96
OUTLINE Statistik Induktif Pengertian dan Pengujian Hipotesis Metode dan Distribusi Sampling Teori Pendugaan Statistik Prosedur Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Analisis Regresi dan Korelasi Linier Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Jenis Kesalahan I dan II Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi
CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA SAMPEL BESAR (1) Perusahaan reksadanamenyatakanbahwahasilinvestasinya rata-rata mencapai 13,17%. Untukmengujiapakahpernyataantersebutbenar, makalembagakonsultan CESS mengadakanpenelitianpada 36 perusahaanreksadanadandidapatkanhasilbahwa rata-rata hasilinvestasiadalah 11,39% danstandardeviasinya 2,09%. Ujilahapakahpernyataanperusahaanreksadanatersebutbenardengantarafnyata 5%. MerumuskanHipotesa Hipotesa yang menyatakanbahwa rata-rata hasilinvestasisamadengan 13,17%. Inimerupakanhipotesanol, danhipotesaalternatifnyaadalah rata-rata hasilinvestasitidaksamadengan 13,17%. Hipotesatersebutdapatdirumuskansebagaiberikut: H0 : m = 13,17%. H1 : m ≠ 13,17%. Langkah 1
X X - m - m - 11 , 39 13 , 17 = = = = - Z 5 , 11 s s n 2 , 09 36 x CONTOH MENGUJI HIPOTESIS RATA-RATA SAMPEL BESAR (2) • Menentukantarafnyata. Tarafnyatasudahditentukansebesar 5%, apabilatidakadaketentuandapatdigunakantarafnyata lain. Tarafnyata 5% menunjukkanprobabilitasmenolakhipotesis yang benar 5%, sedangprobabilitasmenerimahipotesis yang benar 95%. • Nilaikritis Z dapatdiperolehdengancaramengetahuiprobabilitasdaerahkeputusan H0yaituZa/2 = a/2 – 0,5/2 = 0,025 dannilaikritis Z daritabel normal adalah 1,96. Langkah 2 • Melakukanujistatistikdenganmenggunakanrumus Z. Dari soaldiketahuibahwa rata-rata populasi = 13,17%, rata-rata sampel 11,39% danstandardeviasi 2,09%. Mengingatbahwastandardeviasipopulasitidakdiketahuimakadidugadenganstandardeviasisampel, danstandar error sampeladalahsx = s/Önsehingganilai Z adalah Langkah 3
CONTOH MENGUJI HIPOTESIS RATA-RATA SAMPEL BESAR (3) Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 Tidak menolak H0 Tidak menolak H0 0,95 0,025 0,025 0,95 0,025 0,025 Z=-5,11 -1,96 1,96 Z=-5,11 -1,96 1,96 Langkah 5 Langkah 4 MengambilKeputusan. Nilaiuji Z ternyataterletakpadadaerahmenolak H0. Nilaiuji Z = –5,11 terletakdisebelahkiri –1,96. Olehsebabitudapatdisimpulkanbahwamenolak H0, danmenerima H1, sehinggapernyataanbahwahasil rata-rata investasisamadengan 13,17% tidakmemilikibukti yang cukupkuat. Menentukandaerahkeputusandengannilaikritis Z=1,96
Rumus Uji Z Untuk Proporsi; p - P Z = √ {P(1-P)} /n Di mana: Z : Nilai uji Z p : Proporsi sampel P : Proporsi populasi n : Jumlah sampel
OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Pengertian dan Pengujian Hipotesis Metode dan Distribusi Sampling Teori Pendugaan Statistik Prosedur Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi Pengujian Hipotesa Sampel Kecil Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar Analisis Regresi dan Korelasi Linier Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan Proporsi Sampel Besar Analisis Regresi dan Korelasi Berganda Jenis Kesalahan I dan II Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi
RUMUS Distribusi sampling dari selisih rata-rata proporsi memiliki distribusi normal dan mempunyai standar deviasi sebagai berikut: Di mana: sx1-x2 : Standar deviasi selisih dua populasi s1 : Standar deviasi populasi 1 s2 : Standar deviasi populasi 2 n1 : Jumlah sampel pada populasi 1 n2 :Jumlah sampel pada populasi 2
X X X X RUMUS Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut: ( ) ( ) - m - m = Z 1 2 1 2 s - x 1 x 2 • Di mana: • Z : Nilai uji statistik • 1 -2 : Selisih dua rata-rata hitung sampel 1 dan sampel 2 • m1 - m2 : Selisih dua rata-rata hitung populasi 1 dan populasi 2 • sx1-x : Standar deviasi selisih dua populasi
RUMUS STANDAR DEVIASI Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut: Di mana: sx1-x2 : Standar deviasi selisih dua sampel s1 : Standar deviasi sampel 1 s2 : Standar deviasi sampel 2 n1 : Jumlah sampel 1 n2 : Jumlah sampel 2
[ ] [ ] ( ) ( ) s = - + - P 1 P n P 1 P n - 1 2 1 1 1 2 2 2 p p HIPOTESA SELISIH PROPORSI SAMPEL BESAR Untuk standar deviasi proporsi populasi dapat dirumuskan sebagai berikut: Di mana: sp1-p2 : Standar deviasi selisih dua proporsi populasi P1 : Proporsi populasi 1 P2 : Proporsi populasi 2 n1 : Jumlah sampel pada populasi 1 n2 : Jumlah sampel pada populasi 2
) ) = Z 1 2 1 2 s - p 1 p 2 [ ] [ ] ( ) ( ) ( ) ( ) = - - + - - S p 1 p n 1 p 1 p n 1 - 1 2 2 2 p p OUTLINE Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut: ( ) ( ) - - (p p (P P Di mana: Z : Nilai uji statistik selisih dua proporsi populasi p1 – p2 : Selisih dua proprosi sampel 1 dan sampel 2 P1 – P2 : Selisih dua proporsi populasi 1 dan populasi 2 sp1-p2 : Standar deviasi selisih dua proprosi populasi Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut: Di mana P = (x1 + x2)/(n1 + n2); x1 dan x2 adalah kejadian sukses pada sampel 1 dan 2.
PENGERTIAN KESALAHAN JENIS I DAN II • Kesalahan Jenis I Adalah apabila keputusan menolak H0, padahal seharusnya H0 benar“ • Kesalahan Jenis II Adalah apabila keputusan menerima H0, padahal seharusnya H0 salah"