1 / 15

PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA DAN FUNGSINYA

PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA DAN FUNGSINYA. DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG BEKERJASAMA DENGAN PUSKESMAS MOJOAGUNG. SUMANTRI, AMd.Akp, S.Psi, S.Pd.

wilbur
Download Presentation

PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA DAN FUNGSINYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGEMBANGAN TANAMAN BIOFARMAKA DAN FUNGSINYA DINAS PERTANIAN KABUPATEN JOMBANG BEKERJASAMA DENGAN PUSKESMAS MOJOAGUNG SUMANTRI, AMd.Akp, S.Psi, S.Pd.

  2. 1. P4OT,berdiri sejak 7 Mei 2007 merupakan wadah kegiatan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan dan Teknologi Kesehatan ( P4TK ) Puskesmas Mojoagung dalam bidang obat tradisional yang dikelola secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan guna membantu mencapai harapan tentang pengobatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannaya seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan pasal 47 ayat (3).

  3. 2. Pemanfaatan P4OT Sudah cukup luas antara lain oleh pasien, siswa SMU, mahasiswa S1, S2, S3 dan masyarakat umum baik untuk mendapat pengobatan, informasi ilmiah, tempat penelitian atau sumber pustaka dan keperluan lain.

  4. KEGIATAN P4OT PUSKESMAS MOJOAGUNG Penelitian dan Pengembangan Penelitian yang dilakukan meliputi penelitian tentang manfaat obt tradisional, evaluasi hasil pengobatan dan pelayanan, rasionalisasi dan standar pengobatan obat tradisional, sosial budaya terkait obat tradisional. Tanaman obat dan lain-lain, penelitian beberapa obat tradisional produk industri telah dilakukan demikian pula penelitian di lapangan untuk mengetahui penggunaan obat tradisional di masyarakat juga kerjasama RS dr. Soetomo Suarabaya.

  5. 2. Pelatihan Pelatihan tentang pengenalan tanaman obat dan pemanfaatannya dalam bentuk obat tradisional, di selenggarakan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan klien telah dilakukan berbagai pelatihan untuk tenaga kesehatan, anggota PKK, masyarakat umum, tenaga para medis dan medis.

  6. 3. Pelayanan Pengobatan Pelayanan pengobatan dengan standar . Pengobatan dilakukan untuk pasien umum atau pasien penelitian. Beberapa kasus penyakit yang ditangani adalah hipertensi, kencing manis, reumatik, obesitas, batu ginjal, tumor/kanker, keputihan pada wanita, alergi, sariawan, sakit maag, kolesterol tinggi dan hepatitis dll. Kegiatan pelayanan dilaksanakan oleh tenaga kompeten pengobatan tradisional beserta tim dokter, apoteker dan pelaksana puskesmas.

  7. 4. Kebun Tanaman Obat Kebun tanaman obat yang tersebar di seluruh area kebun P4TK Puskesmas Mojoagung menjadi media penyuluhan bagi masyarakat umum. Selain digunakan sebagai bahan baku pelayanan pengobatan hasil kebun juga disediakan bagi masyarakat yang membutuhkan berupa : bibit tanaman, tanaman segar, simplisia utuh atau serbuk.

  8. 5. Koleksi Buku Koleksi buku tentang tanaman obat dan obat tradisional, benda-benda terkait dengan obat tradisional terkumpul dari berbagai sumber koleksi tersebut terpadu sebagai koleksi perpustakaan P4TK Puskesmas Mojoagung dimanfaatkan untuk pengobatan masyarakat umum juga tersedia pelayanan Akupunktur dan ramuan herbal

  9. PELAYANAN PENGOBATAN AKUPUNKTUR DAN HERBAL ( P4OT ) PUSKESMAS MOJOAGUNG SENIN s/d. SABTU JAM 08.00 - 13.00 WIB Pelatihan :  Materi dan waktu sesuai permintaan atau sesuai plot permintaan.

  10. Nama : Pegagan (centella asiatica urban) Kegunaan : Melancarkan peredaran darah, meningkatkan stamina, meningkatkan daya ingat. Cara Pembuatan : Daun pegagan kering diambil 5-10 gr, direbus dalam panci infus pada suhu 900c dengan air 1 liter dijadikan ½ liter. Cara Penggunaan : Diminum sehari 3 kali (tidak boleh menginap) Catatan : Merebus tidak boleh menggunakan panci aluminium, sebaiknya menggunakan panci stainless/kuali.

  11. Nama : Sendok-an (plantago mayor L) Kegunaan : Melancarkan kencing, untuk batu ginjal, batu kandung empedu Ramuan : Daun sendok-an kering diambil 5-10 gr, direbus dengan air 1 liter dijadikan ½ liter. Cara Merebus : Direbus dengan suhu 900c selama 15 menit. Merebus tidak boleh menggunakan panci aluminium, sebaiknya menggunakan panci stainless/kuali. Cara penggunaan : Diminum sehari 3 kali bila kencing terasa nyeri Catatan : Pengobatan dihentikan setelah batunya keluar dan nyerinya hilang.

  12. Nama : Tempuyung (sonchus arvensis) Kegunaan : • Pengobatan batu empedu dan batu saluran kencing (diueretik / prostat ) Ramuan : • Daun tempuyung 10-20 gr • Air 100 ml Cara Pembuatan : • Daun tempuyung diserbuk, serbuk daun tempuyung sirebus dalam panci infus pada suhu 900c (setelah banyak mengeluarkan uap) selama 15 menit, kemudian disaring dalam keadaan panas. Cara Penggunaan : • Diminum sehari 2 kali tiap ½ ramuan Catatan :  Pengobatan dihentikan setelah batunya keluar berupa batu, pasir atau butiran atau pengobatan setelah 3 bulan. Untuk menghindari terbentuknya batu, pengobatan dilanjutkan dengan rebusan kumis kucing dengan meniran.

  13. Nama : Daun Dewa (gynura procumbens var macrophylla) Kegunaan : Anti radang, pereda demam, penghilang nyeri, pencegah kanker dan melancarkan bekuan darah. Cara pembuatan : Daun dewa kering 7-20 gr direbus dengan air 1 liter dijadikan ½ liter. Dengan suhu 1000c selama 20 menit. Cara penggunaan : Diminum sehari 2 kali. Catatan : Merebus tidak boleh menggunakan panci aluminium, sebaiknya menggunakan kuali. Pengobatan sebaiknya dihentikan kalau rasa mbliyur.

  14. CARA PEMBUATAN INFUS Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia dengan air pada suhu 900c selama 15 menit. Infus tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam Cara pembuatan infus : Simplisia yang telah diserbuk atau dipotong-potong dicampur dengan air secukupnya dalam sebuah panci. Kemudian dipanaskan di dalam tangas air selama 15 menit, dihitung mulai suhu di dalam panci mencapai 900c, sambil sekali-sekali diaduk. Infus diserkai atau disaring sewaktu masih panas melalui kain flanel atau kain kassa. Untuk mencukupi kekurangan air, ditambahkan air mendidih selalui ampasnya, yang kemudian diperas dan diserkai. Infus simplisia yang mengandung minyak atsiri harus diserkai setelah dingin. Infus asam jawa dan simplisia yang berlendir tidak boleh diperas.

  15. DAM SIE

More Related