160 likes | 459 Views
Analisis keterkaitan ( linkage analysis ). Jenis analisis keterkaitan. Backward Linkage Forward Linkage Beberapa aplikasi: Multiplier product matrix (MPM) analysis Extraction method. Backward linkage – keterkaitan ke belakang.
E N D
Jenis analisis keterkaitan • Backward Linkage • Forward Linkage • Beberapa aplikasi: • Multiplier product matrix (MPM) analysis • Extraction method
Backward linkage – keterkaitan ke belakang • Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara. • Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan permintaan input sektor i tersebut. • Input sektor i tadi ada yang berasal dari sektor i sendiri, ada pula yang berasal dari sektor lain, katakan (di model dua sektor) sektor j. Sektor i meminta output sektor j lebih banyak dari sebelumnya, yang berarti harus ada peningkatan output sektor j. • Peningkatan output sektor j ini, pada gilirannya, akan meningkatkan permintaan input sektor i itu sendiri, Begitu seterusnya, terjadi keterkaitan antarsektor industri tersebut. • Keterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke belakang (backward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan input produksi
Ukuran backward linkage • Direct backward linkage : diagonal matriksleontief invers • Total backward linkage Terdiridarikomponenefeklangsung = DBL danefektidaklangsung = TBL - DBL, di mana b adalahelemen Leontief inverse
Forward linkage – keterkaitan ke depan • Peningkatan output sektor tertentu akan mendorong peningkatan output sektor-sektor lainnya, melalui dua cara. • Pertama peningkatan output sektor i akan meningkatkan distribusi output sektor i tersebut. Hal ini membuat sektor lain memiliki input produksi yang lebih banyak. • Karena itu sektor-sektor lain akan meningkatkan pula proses produksinya, yang pada gilirannya mendistribusikan output produksi yang lebih banyak lagi • Keterkaitan antarsektor industri yang seperti ini disebut dengan keterkaitan ke depan (forward linkage), karena keterkaitannya bersumber dari mekanisme penggunaan output produksi
Ukuran forward linkage • Direct forward linkage : diagonal matriksleontief • Total forward linkage Terdiridarikomponenefeklangsung = DFL danefektidaklangsung = TFL - DFL, di mana b adalahelemen Leontief inverse
Contoh kasus hipotetis transaksi antarsektor transaksi antarsektor transaksi antarsektor tahun 1 tahun 2 tahun 3
forward linkage backward linkage
Multiplier product matrix (MPM) • Beberapaanalisismelihatketerkaitanantarsektorlebihdarisekedarpenghitunganketerkaitankebelakangdankemuka. • Satumetodeanalisis yang dapatdigunakanialahdenganmenghitungmultiplier product matrix atau MPM. • Penghitungan MPM inidilakukandenganmembuatduaindeksseperti yang diusulkanoleh Rasmussen. • Pertamaialahpower dispersion for the backward linkage (indeksdayapenyebaran, IDP), dankeduaialahindex of sensitivity of dispersion for forward linkage (indeksderajatkepekaan, IDK)
BL dan FL, sekali lagi … • Power dispersion for the backward linkage • Indices of sensitivity of dispersion for forward linkage • Kedua indeks BL dan FL ini dinormalisir dengan rata-rata elemen matriks kebalikan Leontief • Membandingkan total kolom/baris matriks kebalikan Leontief bisa jadi bukan perbandingan yang setara. Kesetaraan didapat dengan menormalisir total kolom/baris tersebut dengan suatu nilai rata-rata yang didapatkan dari matriks kebalikan Leontief yang bersangkutan
Formula MPM • MPM padaprinsipnyaadalahsuatuteknikpenyajianperingkatsektor-sektorberdasarkannilaiforward danbackward linkage. Secara formal rumusannyaialahsebagaiberikut
Karakteristik MPM • MatriksM inimemilikikarakteristik yang identikdengankarakteristikmatrikskebalikan Leontief perekonomian yang bersangkutan. • Berdasarkanpenjumlahankolom • Berdasarkanpenjumlahanbaris
Teknik penyajian • KolomdanbarismatriksMdapatdiperingkatkanmenurutperingkatbackward linkage (untukkolom) danperingkatforward linkage (untukbaris). Dengandemikiankitadapatkangambaranmengenaihirarkisektor-sektorproduksi di perekonomianberdasarkanketerkaitannyabaikkemukamaupunkebelakang
Kasus hipotetis terdahulu tahun 1 tahun 2 tahun 3
MPM Indonesia - 19 sektor 1985 1990 1995