1 / 25

PENDIDIKAN ANAK TUNA DAKSA

ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI. PENDIDIKAN ANAK TUNA DAKSA. Tunadaksa

zaide
Download Presentation

PENDIDIKAN ANAK TUNA DAKSA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI PENDIDIKAN ANAK TUNA DAKSA

  2. Tunadaksa Anak yang mengalamikelainanataucacat yang menatappadaalatgerak (tulang,sendi,otot) sedemikianrupasehinggamemerlukanpelayananpendidikankhusus. Jikamerekamengalamigangguangerakankarenakelayuanpadafungsisyarafotak,merekadisebut Cerebral Palsy (CP)

  3. Ciri-ciriAnakTunadaksa • Anggotageraktubuhkaku/lemah/lumpuh • Kesulitandalamgerakan (tidaksempurna,tidaklentur/tidakterkendali) • Terdapatbagianangggotagerak yang tidaklengkap/tidaksempurna/lebihhkecildaribiasanya • Terdapatcacatpadaalatgerak • Jaritangankakudantidakdapatmenggenggam • Kesulitanpadasaatberdiri/berjalan/duduk, danmenunjukkansiakptubuhtidak normal • Hiperaktif/tidakdapattenang

  4. KlasifikasiAnakTunadaksa • Kelaian pada sistem serebral (cerebral system disorders) • Penggolongan menurut derajat kecacatan • Golongan ringan adalah : mereka yang dapat berjalan tanpa menggunakan alat, dapat menolong dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari,hidup bersama-sama dengan anak normal lainnya, meskipun cacat tetapi tidak mengganggu kehidupan dan pendidikannya.

  5. Golongan sedang : ialah mereka yang membutuhkan treatment/latihan khusus untuk bicara, berjalan, dan mengurus dirinya sendiri, golongan ini memerlukan alat-lat khusus untuk membantu gerakannya, seperti brace untuk membantu penyangga kaki, kruk/tongkat sebagai penopang dalam berjalan. • Golongan berat : anak cerebral palsy golongan ini yang tetap membutuhkan perawatan dalam ambulasi, bicara, dan menolong dirinya sendiri, mereka tidak dapat hidup mandiri ditengah-tengah masyarakat.

  6. PenggolonganMenurutTopografi • Monoplegia, hanyasatuanggotagerak yang lumpuhmisal kaki kirisedang kaki kanandankeduatangannya normal. • Hemiplegia, lumpuhanggotagerakatasdanbawahpadasisi yang sama, misalnyatangankanandan kaki kanan, atautangankiridan kaki kiri. • Paraplegia, lumpuhpadakeduatungkaikakinya. • Diplegia, lumpuhkeduatangankanandankiriataukedua kaki kanandankiri (paraplegia)

  7. Triplegia, tiga anggota gerak mengalami kelumpuhan, misalnya tangan kanan dan kedua kakinya lumpuh, atau tangan kiri dan kedua kakinya lumpuh.   • Quadriplegia, anak jenis ini mengalami kelumpuhan seluruhnya anggota geraknya. Mereka cacat pada kedua tangan dan kedua kakinya, quadriplegia disebutnya juga tetraplegia

  8. PenggolonganmenurutFisiologi • Spastik • Type Spastikiniditandaidenganadanyagejalakekejanganataukekakuanpadasebagianataupunseluruhotot. Dalamkeadaanketergantunganemosional, kekakuanataukekejanganituakanmakinbertambah, sebaliknyadalamkeadaantenang, gejalaitumenjadiberkurang. b. Athetoid • Padatipeinitidakterdapatkekejanganataukekakuan. Otot-ototnyadapatdigerakandenganmudah. Cirikhastipeiniterdapatpadasistemgerakan. Hampirsemuagerakanterjadidiluarkontrol. Gerakandimaksudadalahdengantidakadanyakontroldankoordinasigerak.

  9. Ataxia • Cirikhastipeiniadalahseakan-akankehilangankeseimbangan, kekakuanmemangtidaktampaktetapimengalamikekakuanpadawaktuberdiriatauberjalan. Gangguanutamapadatipeiniterletakpadasistemkoordinasidanpusatkeseimbanganpadaotak. d. Tremor • Gejala yang tampakjelaspadatipe tremor adalahsenantiasadijumpaiadanyagerakan-gerakankecildanterusmenerusberlangsungsehinggatampaksepertibentukgetaran-getaran.

  10. e. Rigid • Pada tipe ini didapat kekakuan otot, tetapi tidak seperti pada tipe spastik, gerakannya tanpak tidak ada keluwesan, gerakan mekanik lebih tampak. f. Tipe Campuran • Pada tipe ini seorang anak menunjukan dua jenis ataupun lebih gejala tuna CP sehingga akibatnya lebih berat bila dibandingkan dengan anak yang hanya memiliki satu jenis/tipe kecacatan.

  11. KelainanpadaSistemOtotdanRangka a. Poliomylitis • Penderita polio adalahmengalamikelumpuhanototsehinggaototakanmengecildantenaganyamelemah, peradanganakibat virus polio yang menyerangsumsumtulangbelakangpadaanakusia 2 (dua) tahunsampai 6 (enam) tahun. b. Muscle Dystrophy • Anakmengalamikelumpuhanpadafungsiotot. semakinharisemakinparah. Kondisikelumpuhannyabersifatsimetrisyaitupadakeduatanganataukedua kaki saja, ataukeduatangandankeduakakinya.

  12. PenyebabTunadaksa • Sebab sebab sebelum lahir antara lain : terjadi infeksi penyakit, kelainan kandungan, kandungan radiasi, saat mengandung mengalami trauma (Kecelakaan).  • Sebab sebab pada saat kelahiran, antara lain : Proses kelahiran terlalu lama, Proses kelahiran yang mengalami kesulitan Pemakaian Anestasi yang melebihi ketentuan.  • Sebab sebab setela2h proses kelahiran, antara lain : Kecelakaan, lnfeksi penyakit,.

  13. Pengajaranuntukanak tuna daksa Tujuanpendidikananaktunadaksabersifatganda (dual purpose ), yaitu: • Berhubungandenganaspekrehabilitasidan Pengembanganfungsifisik, tujuannyaadalahuntukmengatasipermasalahan yang timbulsebagaiakibatlangsungatautidaklangsungdarikecacatannya 2. Berkaitandenganpendidikan, tujuannyaadalahuntukmembantumenyiapkanpesertadidik agar mampumengembangkansikap, pengetahuandanketerampilan

  14. Tujuhaspek yang perludikembangkan • Pengembanganintelektualdanakademik • Membantuperkembanganfisik • Meningkatkanperkembanganemosidanpenerimaandirianak • Mematangkanaspeksosial • Mematangkan moral dan spiritual • Meningkatkanekspresidiri • Mempersiapkanmasadepananak

  15. PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Penataanlingkunganbelajar : • BangunangedungmemprioritaskanTigakemudahanMudahkeluar, masuk, mudahbergerakdalamruangan, danmudahmengadakanpenyesuaian • Personil : Guru plb, guru reguler, dokterahli Anak, dokterahlirehabilitasimedis, dokterahliortopedikdokterahlisyaraf, psikolog, guru bimbingandanpenyuluhan, social worker, fisioterapis

  16. TEMPAT PENDIDIKAN 1. SekolahKhususBerasrama ( Full Time Residential School ) Model inidiperuntukkanbagianaktunadaksa yang derajatkelainannyaberatdansangatberat. 2. SekolahKhusustanpaAsrama( Special Day School) Model inidimaksudkanbagianaktunadaksa yang memilikikemampuanpulangpergikesekolahatautempattinggalmereka yang tidakjauhdarisekolah. 3. KelasKhususPenuh (Full -Time Special Class ) Anaktunadaksayang memilikitingkatkecacatanringandankecerdasanhomogendilayanidalamkelaskhusussecarapenuh.

  17. KelasRegulerdanKhusus( Part -Time Reguler Class and Part Time Special Class ) Model inidigunakanapabilamenyatukananaktunadaksadengananak normal, padamatapelajarantertentu. Merekabelajardengananak normal danapabilaanaktunadaksamengalamikesulitanmerekabelajardikelaskhusus. • KelasregulerDibantuoleh Guru Khusus( RegulerClass with Supportive Instructional Service ) Anaktunadaksabersekolahbersama- samaanak normal disekolahumumdenganbantuan guru khususapabilaanakmengalamikesulitan.

  18. 6. KelasBiasadenganLayananKonsultasiuntuk Guru Umum ( Reguler Class Placement with Consulting Service for Reguler Teachers) Anaktunadaksabelajarbersamadengananak normal disekolahumum, danuntukmembantukelancaranpembelajaranada guru kunjung yang berfungsisebagaikonsultan guru reguler 7. KelasBiasa ( Reguler Class) Model inidiperuntukkanbagianaktunadaksayang memilikikecerdasan normal, memilikipotensidankemampuan yang dapatbelajarbersamasamadengananak normal.

  19. SISTEM PENDIDIKAN Adaptasipendidikananaktunadaksaapabiladitempatkandisekolahumumadalahsebagaiberikut. • A. PendidikanIntegrasi (Terpadu) • Penempatandikelasreguler Hal- hal yang perludiperhatikanadalahsebagaiberikut. • Menyiapkanlingkunganbelajartambahansehinggamemungkinkananaktunadaksauntukbergeraksesuaidengankebutuhannya, misalnyamembanguntrotoar, pintuagakbesarsehinggaanakdapatmenggunakankursiroda; • Menyiapkan program khususuntukmengejarketinggalananaktunadaksakarenaanakseringtidakmasuksekolah

  20. Guru harusmengadakankontaksecaraintensifdengansiswanyauntukmelihatmasalahfisiknyasecaralangsung; • Perlumengadakanrujukankeahliterkaitapabilatimbulmasalahfisikdankesehatan yang lebihparah 2. Penempatandiruangsumberbelajardankelaskhusus Muridyang mengalamiketinggalandaritemannyadikelasregulerkarenaiasakit-sakitandiberilayanantambahanoleh guru diruangsumber. Muridyang datangkeruangsumbertergantungpadamateripelajaranyang menjadiketinggalannya

  21. B. PendidikanSegregasi (Terpisah) Penyelenggaraanpendidikanbagianaktunadaksayang ditempatkanditempatkhusussepertisekolahkhususadalahmenggunakankurikulumPendidikanLuarBiasaAnakTunadaksa

  22. PELAKSANAAN PEMBELAJ ARAN • PrinsipPembelajaran Adabeberapaprinsiputamadalammemberikanpendidikanpadaanaktunadaksa, diantaranyasebagaiberikut. • Prinsipmultisensori (banyakindra) Prosespendidikananaktunadaksasedapatmungkinmemanfaatkandanmengembangkanindra-indrayang adadalamdirianakkarenabanyakanak

  23. 2. Prinsipindividualisasi Individualisasimengandungartibahwatitiktolaklayananpendidikanadalahkemampuananaksecaraindividu. Model layananpendidikannyadapatberbentukklasikaldan individual. Dalammodel klasikal, layananpendidikandiberikanpadakelompokindividu yang cenderungmemilikikemampuanyang hampirsama

  24. PenataanLingkunganBelajar • Macam -macamruangankhusus, sepertiruangpoliklinik/UKS untukpemeriksaandanperawatankesehatananak, • Jalanmasukmenujusekolahsebaiknyadibuatkerasdan rata yang memungkinkananaktunadaksa yang memakaialat bantu • Tanggasebaiknyadisediakanjalurlantai yang dibuat miring danlandaiLantaibangunanbaikdidalamdandiluargedungsebaiknyadibuatdaribahan yang tidaklicin. • Pintu. pinturuangansebaiknyalebihlebardaripintubiasadandaunpintunyadibuatmengatupkedalam. • Untukmenghubungkanbangunan/kelas yang satudengan yang lain sebaiknyadisediakanlorong (koridor) yang lebardanadapegangantembok

  25. Padabeberapadindinglorongdapatdipasangcerminbesaruntukdigunakananakmengoreksisendirisikap/posisijalan yang salah. • Kamarmandi/kecilsebaiknyadekatdengankelaskelas agar anakmudahdansegeradapatmenjangkaunya. • Dipasang WC duduk agar anaktidakperluberjongkokpadawaktumenggunakannya. • Kelassebaiknyadilengkapidenganmejadankursi yang konstruksinyadisesuaikandengankondisikecacatananak, misalnyatinggimejakursidapatdiseteltanganan, an sandarankursidimodifikasi, dandipasang belt(sabuk) agar aman.

More Related