1 / 82

KONSEP DESAIN PENELITIAN

KONSEP DESAIN PENELITIAN. H. KUNTORO GURU BESAR ILMU BIOSTATISTIKA DAN KEPENDUDUKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA. RESEARCH.

abdalla
Download Presentation

KONSEP DESAIN PENELITIAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONSEP DESAIN PENELITIAN H. KUNTORO GURU BESAR ILMU BIOSTATISTIKA DAN KEPENDUDUKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  2. RESEARCH • PENGERTIAN: “ DILIGENT AND SYSTEMATIC INQUIRY OR INVESTIGATION INTO A SUBJECT IN ORDER TO DISCOVER OR REVISE FACTS, THEORIES, APPLICATIONS, ETC. “ • (Webster’s Encyclopedic Unabridged Dictionary of the English Language, 1989, N.Y.) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  3. DESIGN • PENGERTIAN :THE PLAN OF FORM AND STRUCTURE OF • THE PLAN FOR A WORK TO BE EXECUTED • PREPARATION OF PRELIMINARY SKETCH • (Webster’s Encyclopedic Unabridged Dictionary of the English Language, 1989, N.Y.) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  4. RESEARCH DESIGN • THE PLAN OF FORM AND STRUCTURE OF RESEARCH • THE PLAN FOR A RESEARCH TO BE EXECUTED H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  5. DESAIN PENELITIAN DITENTUKAN OLEH: • RUMUSAN MASALAH YANG HENDAK DIJAWAB LEWAT PENELITIAN (RESEARCH QUESTION) • TUJUAN PENELITIAN YANG INGIN DICAPAI H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  6. DESAIN PENELITIAN MENENTUKAN : • PERLU /TIDAKNYA METODE SAMPLING • PERLU/TIDAKNYA RUMUS BESAR SAMPEL • PERLU/TIDAKNYA ALOKASI RANDOM H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  7. TUJUAN PENELITIAN • IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI • MEMBUAT ATAU MENGEMBANGKAN MODEL • MENGEKSPLORASI FAKTOR • MEMBUKTIKAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL • MEMBUKTIKAN PENGARUH SUATU VARIABEL TERHADAP VARIABEL LAIN • 1-3 tidak menentukan metode sampling, 4-5 memerlukan metode sampling (penting) menentukan besar sampel H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  8. DESAIN PENELITIAN • UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENELITIAN BUTIR 1, 2, 3, DAN 4 DIGUNAKAN DESAIN PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL • UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENELITIAN BUTIR 5 DIGUNAKAN DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL, ikut menentukan sampling apa yang cocok H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  9. DESAIN PENELITIAN NON EKSPERIMENTAL • DESKRIPTIF EKSPLORATIF NON HIPOTETIK, bila ini pilihannya kita tidak perlu menggunakan metode sampling, dan tidak perlu menggunakan metode sampling • ANALITIK EKSPLANATIF/INFERENSIAL HIPOTETIK, perlu metode sapling, dan berapa n yang kita perlukan H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  10. DESKRIPTIF EKSPLORATIF NON HIPOTETIK • PENDEKATAN KUANTITATIF NUMERIK : DISEBUT PENELITIAN DESKRIPTIF OBSERVASIONAL, • PENDEKATAN KUALITATIF –FENOMENOLOGIS/VERSTEHEN PADA ILMU SOSIAL HUMANIORA Beda ilimu sosial, kita temuannya banyak tapi, penjelasannya ke masyarakat sedikit, jadi mari kita meniru orang sosial, untuk mempeluas pembahasan H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  11. ANALITIK EKSPLANATIF/INFERENSIAL HIPOTETIK • DISEBUT PENELITIAN OBSERVASIONAL ANALITIK H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  12. JENIS PENELITIAN • PENELITIAN OBSERVASIONAL, tidak mengunakan perlakuan apapun • PENELITIAN EKSPERIMENTAL, menggunakan H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  13. PENELITIAN OBSERVASIONAL • KONSEP DASAR • MACAM H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  14. KONSEP DASAR • TANPA MEMBERIKAN PERLAKUAN/TREATMENT/INTERVENSI PADA SUBYEK YANG DITELITI, perlakuan treathment pada subyek tidak ada, tidak ada hubungan sebab akibat • TIDAK BISA DIGUNAKAN UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT KARENA LEMAHNYA VALIDITAS INTERNAL H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  15. MACAM PENELITIAN OBSERVASIONAL • PENELITIAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS • PENELITIAN TANPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS Ini penting, akan ada bedanya kalau kita pendekatan epidemologis, yg penting adalah faktor dngan disease, cohort study, dll Kalau tidak, tidak perlu kita menyebutkan study-study itu, kita tidak perlu menggunakan istilah case kontrol H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  16. PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS • PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF, tidak perlu menggunakan met sapling dan besar sampling • PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK, Ciri menggunakan satu faktor resiko (risk factor) merupakan ciripenilitian epidemologis H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  17. PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF • MEMPELAJARI DISTRIBUSI PENYAKIT MENURUT KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS DAN GEOGRAFIS • DEMOGRAFIS : UMUR, SEX, JENIS PEKERJAAN • GEOGRAFIS : TROPIS, SUBTROPIS, PANTAI, PEGUNUNGAN • Cukup ini saja H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  18. PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK • PENELITIAN BELAH LINTANG/PENEMPANG (CROSS-SECTIONAL) • PENELITIAN KASUS KONTROL • PENELITIAN KOHORT • PENELITIAN KOHORT HISTORIS • PENELITIAN KASUS KONTROL TERSARANG Kita menggunakan pendekatan apa? Kalau pendekatan epidemologis tak perlu kita menyebut ke 5 hal ini. Epiedemologi hanya korelasi saja (faktor dengan penyakit) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  19. 1. PENELITIAN BELAH LINTANG/PENEMPANG • DISEBUT JUGA PREVALENCE STUDY ATAU CORRELATIONAL STUDY • FAKTOR DAN PENYAKIT DIAMATI PADA WAKTU YANG BERSAMAAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  20. n itu awalnya berasal dari rumus yang dibalik H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  21. 2. PENELITIAN KASUS KONTROL • DIAWALI DENGAN PENENTUAN KASUS DAN KONTROL • SELANJUTNYA DILACAK DI MASA LALU TENTANG KEMUNGKINAN ADA/TIDAK ADANYA FAKTOR YANG KEMUNGKINAN MENIMBULKAN KASUS PADA KEDUA KELOMPOK H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  22. 3. PENELITIAN KOHORT • DISEBUT JUGA INCIDENCE STUDY • DIAWALI DENGAN PEMILIHAN KELOMPOK DENGAN DAN FAKTOR YANG KEMUNGKINAN MENYEBABKAN PENYAKIT DI MASA MENDATANG • KEMUDIAN DIIKUTI KE DEPAN HINGGA BATAS WAKTU YANG DTENTUKAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  23. 4. PENELITIAN KOHORT HISTORIS • DIAWALI DENGAN PEMILIHAN KELOMPOK TERPAPAR DI MASA LAMPAU KEMUDIAN DIKUTI KEMUNGKINAN TIMBULNYA PENYAKIT DI MASA LAMPAU, SAAT INI ATAU DI MASA MENDATANG • YANG LALU SAAT INI MASA YAD H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  24. 5. PENELITIAN KASUS KONTROL TERSARANG (NESTED CASE CONTROL STUDY) • DISEBUT HYBRID DESIGN ATAU AMBIDIRECTIONAL STUDY ATAU INDUSTRY-BASED CASE CONTROL STUDY • SUATU STUDI HUBUNGAN ANTARA PEMAPARAN FAKTOR RESIKO (E) DAN DISEASE (D) DI KALANGAN POPULASI PEKERJA SEBESAR N UNTUK SELANJUTNYA DIREKONSTRUKSI PROFIL PEMAPARAN UNTUK SEMUA PEKERJA MENURUT TINGKAT PEMAPARAN. CARA YANG LEBIH EFISIEN ADALAH MEMBATASI ANALISIS KEMATIAN AKIBAT DISEASE TERSEBUT YANG DIIDENTIFIKASI SELAMA MENINDAK LANJUTI KOHORT. PADA SAAT KEMATIAN TERJADI KEMUDIAN DI AMBIL SAMPEL DARI PEKERJA YANG BEBAS DISEASE KEMUDIAN DIBANDINGKAN TINGKAT PEMAPARANNYA H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  25. E D N NE E ND s NE H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  26. PENELITIAN TANPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN EPIDEMIOLOGIS • PENELITIAN TANPA GENERALISASI, • PENELITIAN DENGAN GENERALISASI, perlu metode sampling, berapa sampling yang kita perlukan H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  27. PENELITIAN TANPA GENERALISASI • PENELITIAN DESKRIPTIF EKSPLORATIF: • PENELITIAN DI LABORATORIUM UNTUK MENEMUKAN SESUATU YANG BARU DENGAN MENGEKSPLORASI OBYEK (PROTOTIPE, TES DIAGNOSTIK, MAPPING DNA), ini tidak perlu metode sampling karena diskirptif H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  28. PENELITIAN DENGAN GENERALISASI • PENELITIAN SURVEI (SURVEI RESEARCH: • ADA BATASAN POPULASI • ADA SAMPEL YANG DIAMBIL SECARA RANDOM • UNTUK ESTIMASI ATAU UJI HIPOTESIS • CONTOH: SUSENAS, SUPAS H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  29. 2. PENELITIAN EKSPERIMENTAL • KONSEP DASAR KAUSALITAS • MACAM RANCANGAN PENELITIAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  30. KONSEP DASAR KAUSALITAS H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  31. PENELITI MEMBERIKAN PERLAKUAN/ TREATMENT/INTERVENSI PADA SUBYEK UNTUK DILIHAT AKIBATNYA • ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM UPAYA UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT SBB.: H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  32. UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT PERLU DILIHAT : • 1. ADANYA KOVARIASI, diukur dengan korelasi, bila dua variabel ada korelasi yang kuat indikasi adanya hub. Sebab akibat, tapi ini belum final, kita perlu adanya no. 2 • 2. ADANYA NONSPURIOUS RELATIONSHIP, bila hubungan dengan variabel ke 3 ada = parasial, bila tidak nonspurios. Pada variabel k – 3, • 3. ADANYA TIME ORDERING, diberikan suatu perlakuan dulu baru dilihat akibatnya. • KOMPONEN UTK. MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT: • 1. KOMPARASI, penting adanya pembanding, merokok menyebabkan ca paru, harus adak pembanding • 2. MANIPULASI, bila saya tingkatkan dosisnya maka  akan meningkat hasilnya • 3. KENDALI H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  33. KENDALI FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN VALIDITAS EKSTERNAL • 1. FAKTOR EKSTRINSIK DARI VALIDITAS INTERNAL, TERKAIT DENGAN SELEKSI INDIVIDU KE DALAM KLP. PERLAKUAN DAN KLP. KONTROL  SELECTION BIAS DI ATASI LEWAT : • 1. RANDOMISASI • 2. MATCHING : PRECISION MATCHING ATAU FREQUENCY DISTRIBUTION MATCHING • 2. FAKTOR INTRINSIK DARI VALIDITAS INTERNAL : H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  34. 1. HISTORY • 2. MATURATION • 3. INSTRUMENTATION’ • 4. EXPERIMENTAL MORTALITY • 5. TESTING EFFECT • 6. REGRESSION ARTIFACT • 7. INTERACTION : • - SELECTION AND HISTORY • - SELECTION AND MATURATION H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  35. DIATASI DENGAN MENGGUNAKAN KELOMPOK KONTROL, intinya kita perlus mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi valitidas internal • VALIDITAS INTERNAL ADALAH VALIDITAS YANG TERKAIT DENGAN INFERENSI KAUSALITAS (MERUPAKAN CONDITION SINE QUA NON UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT) • VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH VALIDITAS YANG TERKAIT DENGAN GENERALISASI H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  36. POPULASI HETEROGEN SCREENING: KRITERIA INKLUSI DAN INKLUSI POPULASI HOMOGEN SIMPLE RANDOM SAMPLING SAMPEL Tx ALOKASI RANDOM K H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  37. MACAM RANCANGAN EKSPERIMENTAL • RANCANGAN PRAEKSPERIMENTAL • RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN • RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  38. RANCANGAN PRAEKSPERIMENTAL • RANCANGAN YANG PALING LEMAH • TIDAK UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN KAUSAL H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  39. 1. ONE SHOT CASE STUDY ATAU POST TEST ONLY DESIGN • X ------- O • FAKTOR INTERN YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADANYA HISTORY, MATURATION, EXPERIMENTAL MORTALITY • FAKTOR EKSTERN YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADANYA SELECTION BIAS • FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADANYA INTERAKSI ANTARA SELECTION DENGAN PERLAKUAN (X) H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  40. 2. ONE GROUP PRETEST-POSTTEST DESIGN • O1 ----- X ------ O2 • FAKTOR INTERN YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION • INTERAKSI ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLS. JUGA IKUT MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL • FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH : TIDAK ADA SELECTION BIAS DAN TIDAK ADA EXPERIMENTAL MORTALITY • FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADANYA INTERAKSI ANTARA TESTING DAN X, SELECTION DAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  41. 3. STATIC GROUP COMPARISON ATAU POST TEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN • X ------- O1 • ----------------- • O2 • FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADALAH : SELECTION, EXPERIMENTAL MORTALITY, DAN INTERAKSI ANTARA SELECTION MATURATION DLL • FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH : TIDAK ADA HISTORY, TESTING, INSTRUMENTATION,REGRESSION ARTIFACT • FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH ADANYA INTERACTION ANTARA SELECTION DAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  42. RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN • RANCANGAN YANG PALING KUAT • UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT • ADA KELOMPOK KONTROL YANG SEBANDING • ADA ALOKASI RANDOM KE KELOMPOK PERLAKUAN DAN KELOMPOK KONTROL • ADA PENGUKURAN PRE DAN POST PADA KEDUA KELOMPOK H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  43. 1. RANDOMIZED PRETEST POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN • R O1 -------- X -------- O2 • R O3 -------------------- O4 • Keuntungannya fakor ekstrinsik bisak dikengalikan • Kelemahannya untuk eksternal validiti nyakurang bagus H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  44. FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH : TIDAK ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL • FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN PERLAKUAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  45. 2. SOLOMON FOUR GROUP DESIGN • R O1 ----- X ------ O2 • R O3 --------------- O4 • R X ------ O5 • R ------ O6 • Menguntungkan historinya bisa diatasi dan meningkatkan eksternal validitinya H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  46. FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERVAL ADALAH : TIDAK ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL • FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH : TIDAK ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  47. 3. RANDOMIZED POSTTEST ONLY CONTROL GROUP DESIGN • R X ------ O1 • R ----- O2 • Seiring dipakai di faal H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  48. FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERVAL ADALAH : TIDAK ADANYA HISTORY, MATURATION, TESTING, INSTRUMENTATION, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION DLL • FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH : TIDAK ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  49. RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU • TIDAK ADA ALOKASI RANDOM • KURANG BAIK DIBANDINGKAN DENGAN RANCANGAN EKSPER. SUNGGUHAN H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

  50. 1. TIME SERIES DESIGN • O1 – O2 – O3 – O4 – X – O5 – O6 – O7 – O8 • FAKTOR YANG MEMPERKUAT VALIDITAS INTERNAL ADALAH : TIDAK ADANYA MATURATION, TESTING, REGRESSION ARTIFACT, SELECTION BIAS, EXPERIMENTAL MORTALITY, INTERACTION ANTARA SELECTION DAN MATURATION, • FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS INTERNAL ADALAH : ADANYA HISTORY • FAKTOR YANG MEMPERLEMAH VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH : ADANYA INTERACTION ANTARA TESTING DAN PERLAKUAN X H Kuntoro : Materi Konsep Metode Sampling IAIFI 9 Des 06

More Related