1 / 49

Pemeriksaan hematologi ( Darah Perifer Lengkap /DPL)

Pemeriksaan hematologi ( Darah Perifer Lengkap /DPL) . Dr. Fatma C. Wijaya, Sp.PK Bagian Patologi Klinik FK-UR/RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru . Pemeriksaan Hematologi. Bahan pemeriksaan darah vena atau darah kapiler dengan antikoagulan EDTA

august
Download Presentation

Pemeriksaan hematologi ( Darah Perifer Lengkap /DPL)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pemeriksaanhematologi(DarahPeriferLengkap/DPL) Dr. Fatma C. Wijaya, Sp.PK Bagian Patologi Klinik FK-UR/RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru

  2. Pemeriksaan Hematologi • Bahan pemeriksaan darah vena atau darah kapiler dengan antikoagulan EDTA • Jumlah sampel : ± 3 ml  sesuai dengan jenis pemeriksaan • Stabilitas sampel 2 jam pada suhu kamar, 24 jam pada suhu 40C • Persiapan :(-)

  3. Komposisi darah • Volume darah : 7-8% BB • Komposisi darah : • 45% sel darah • Eritrosit  Hemoglobin  mengangkut O2 dan CO2 • Leukosit  sistem imun • Trombosit  hemostasis • 55% cairan (plasma/serum)  • 90% air • 10% protein (albumin, globulin, fibrinogen), karbohidrat, lipid, enzim, hormon, garam, vitamin

  4. Hematopoiesis

  5. Jenis-jenis pemeriksaan hematologi • Darahrutin • Hemoglobin (Hb), LED, hitungleukosit, hitungjenisleukosit • Darahperiferlengkap (DPL) atau complete blood count (CBC) • Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), Jumlahtrombosit, Jumlahleukositdanhitungjenisleukosit (differential count), Jumlaheritrosit, Nilaieritrosit rata-rata (NER), RDW, MPV • LajuEndapDarah (LED) • Pemeriksaankhusus • Hitungretikulosit • Coomb Test • Evaluasisumsumtulang (BMP) • Gambarandarahtepi • Tesresistensiosmotik • Analisa hemoglobin

  6. I. Hemoglobin (Hb) • Kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan cara • Kolorimeterik visual cara Sahli • Fotoelektrik cara sianmethemoglobin atau hemoglobinsianida • Cara sianmethemoglobin adalah cara yang dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin di laboratorium oleh WHO • Alasan : • larutan standar sianmethemoglobin sifatnya stabil, mudah diperoleh • Pada cara ini hampir semua hemoglobin terukur kecuali sulfhemoglobin • Pada cara ini ketelitian yang dapat dicapai ± 2%.

  7. Cara Sahli kurang baik • Tidak semua macam hemoglobin diubah menjadi hematin asam misalnya karboksihemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin . • Selain itu alat untuk pemeriksaan hemoglobin cara Sahli tidak dapat distandarkan  ketelitian yang dapat dicapai hanya ±10%. • Nilai rujukan kadar hemoglobin tergantung dari umur dan jenis kelamin. • Kadar hemoglobin yang kurang dari nilai rujukan merupakan salah satu tanda dari anemia. • Jika Hb < 5 g/dl gagal jantung dan kematian • Hb < 7 g/dl  indikasi transfusi

  8. Pada bayi baru lahir, kadar hemoglobin lebih tinggi dari pada orang dewasa yaitu berkisar antara 13,6 - 19, 6 g/dl. • Kemudian kadar hemoglobin menurun dan pada umur 3 tahun dicapai kadar paling rendah yaitu 9,5 - 12,5 g/dl. • Setelah itu secara bertahap kadar hemoglobin naik dan pada pubertas kadarnya mendekati kadar pada dewasa yaitu berkisar antara 11,5 - 14,8 g/dl. • Pada pria dewasa kadar hemoglobin berkisar antara 13 - 16 g/dl sedangkan pada wanita dewasa antara 12 - 14 g/dl. • Pada wanita hamil terjadi hemodilusi sehingga untuk batas terendah nilai rujukan ditentukan 10 g/dl.

  9. Bila kadar hemoglobin lebih tinggi dari nilai rujukan, maka keadaan ini disebut polisitemia. • Hb > 20 g/dl  hemokosentrasi  penutupan pembuluh darah kapiler • Polisitemia ada 3 macam yaitu • Polisitemia vera, suatu penyakit yang tidak diketahui penyebabnya  keganasan hematologi • Polisitemia sekunder, suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat berkurangnya saturasi oksigen misalnya pada kelainan jantung bawaan, penyakit paru dan lain-lain, atau karena peningkatan kadar eritropoietin misal pada tumor hati dan ginjal yang menghasilkan eritropoietin berlebihan • Polisitemia relatif, suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma misal pada luka bakar.

  10. II. Hematokrit (Ht) • Nilaihematokrit : volume semuaeritrositdalam 100 ml darah % dari volume darah. • Hematokritmenunjukkankadareritrosit, bukanmasaeritrosit total • Cara menentukan • Manual : mikrohematokritdanmakrohematokrit • Otomatik : dihitungdari MCV danjumlaheritrosit • Cara mikrohematokrit • Cara makrohematokrit • Nilai normal pria : 40-48%, wanita 37-43%

  11. Peningkatan hematokrit ditemukan pada polisitemia, penurunan hematokrit ditemukan pada anemia • Ht < 20 % gagal jantung dan kematian • Ht > 60%pembekuan darah spontan • Pada keadaan hidremia seperti hamil  hematokrit menurun (fisiologis), pada keadaan hemokonsentrasi seperti syok hipovolemik setelah perdarahan, dehidrasi  hematokrit meningkat

  12. III. Jumlah eritrosit • Tujuan : untukmenentukanjumlah total eritrosit per uldarahuntukmelihatadanya anemia ataupolisitemia • Bersama-samadenganHb, Ht, dapatdigunakanutkmenilaiproseseritropoiesis • Cara hitung : manual danotomatik • Nilai normal : 4.5 juta – 10 juta / ul • Interpretasi • Penurunanjumlaheritrosit • Anemia : penurunanHb, Ht danjumlaheritrosit • Keganasan : limfoma, multipelmieloma, leukemia, SLE, • Peningkatanjumlaheritrosit (eritrositosis) • Primer : polisitemiavera • Sekunder : penyakitparu, tempattinggi, perokok, Hbpathy, penyakitginjal • Relatif : dehidrasi

  13. Eritrosit pada sediaan hapus darah tepi

  14. IV. Nilai eritrosit rata-rata/Indeks eritrosit • DiperkenalkanolehWintrobe • Tujuan : memperkirakanukuraneritrosit, isieritrositdankandunganHberitrosit klasifikasi anemia secaramorfologis • Klasifikasi anemia : normositiknormokrom, mikrositikhipokrom, makrositik • Harusdikonfirmasidengansediaanhapusdarahtepi (lihatnilai RDW)  melihatmorfologieritrosit ! • Terdiridari MCV, MCH, MCHC • Dihitungdarijumlaheritrosit, kadarHbdanHematokrit

  15. Ht (%) X 10 fl (mikrometer kubik/ um3) MCV = Jumlah eritrosit (106/μl) Mean Corpuscular Volume (MCV) • Merupakan volume rata-rata eritrosit yang dihitungdarihematokritdanjumlaheritrosit • MCV menunjukkanukuran rata-rata eritrosit : normositik, makrositik, mikrositikklasifikasimorfologi anemia • 1 fl = 10-15L = 1 mikrometerkubik (um3) • Nilai normal : 84-96 fl (nilailebihtinggipadaneonatus, bayi an orangtua)

  16. 45 X 10 fl (mikrometer kubik/ um3) MCV = 5 = 90 fl = normositik Contoh soal MCV • Jika diketahui Ht 45% (0,45 L), Jumlah eritrosit 5x1012/L, maka

  17. Hb (g/dl) X 10 fl (mikrometer kubik/ um3) MCH (pg/) = Eritrosit (106/ul) Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) • Menunjukkan rata-rata beratHbdidalam 1 eritrosit (pg Hb /RBC) • Terutamadigunakanuntukmenilaiderajatberatnya anemia • Cara hitung • Nilai normal : 28-34 pg/sel

  18. Hb (g/dl) X 100 MCHC = g/dl Ht (%) Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) • Mengukur rata-rata kadarHbdidalamsemuaeritrosit • Digunakanuntukmemantauterapi anemia • Nilai normal 32-36 g/dl • Cara hitung

  19. SD ukuran eritrosit RDW = X 100 MCV V. Red Cell Distribution Width (RDW) • Dihitungsecaraotomatik • Cara hitung : • Menunjukanvariabilitasukuraneritrosit abnormal konfirmasimorfologipadasediaanhapusdarahtepi • Anisositosis RDW meningkat • Nilai normal  11.5-14.5 (CV %)

  20. RDW digunakanterutamauntukmembedakantalasemiaheterozigottanpakomplikasi (MCV rendah, RDW normal) dengan anemia defisiensibesi (MCV rendah, RDW meningkat) • RDW meningkatpada • Anemia defisiensibesi • Anemia perniciosa/def. folat • Anemia hemolitik • RDW normal • Anemia of Chronic Disease • Blood loss • Anemia aplastik • Sferositosisherediter • Hemoglobinopati (HbS, HbE)

  21. VI. Jumlah trombosit • Merupakansalahsatupemeriksaanpenyaringhemostasis : jumlahtrombosit /uLdarah • Digunakanuntukmenilaikelainanperdarahan yang terjadipadakeadaantrombositopenia, uremia, penyakithatiataukeganasan • Nilai normal 150.000-400.000 /ul • Nilai < 20.000/ulperdarahanspontan, pemanjanganmasaperdarahan (BT), ptechiae, ecchymosis • Peningkatanjumlah : trombositosis • Penurunanjumlah : trombositopenia

  22. Trombositosis dapat ditemukan pada • Primer : trombositosis esensial  keganasan hematologi • Reaktif : jumlah trombosit < 1.000.000/ul • Anemia defisiensi besi • Anemia hemolitik • Acute blood loss • Trombositopenia terjadi akibat : • Gangguan produksi • Peningkatan pemecahan • Peningkatan pemakaian • Sekuestrasi di limpa

  23. VII. Mean Platelet Volume (MPV) • Menunjukkan keanekaragaman ukuran platelet  dd trombositopenia • Indeks produksi tombosit • Nilai normal : 7.4- 10.4 fl • MPV meningkat pada hipertiroid dan penyakit mieloproliferatif

  24. VIII. Jumlah leukosit • Leukosit granulositdanagranulosit • Agranulosit  limfositdanmonosit  MN • Granulosit : • granul + (N. segmen, basofil, eosinofil) • Intiselberlobus > 1  PMN • Duacarauntukmenghitungleukositdalamdarahtepi. • Cara manual denganmemakaipipetleukosit, kamarhitungdanmikroskop • Cara semi automatikdenganmemakaialatelektronik.

  25. Jumlahleukosit normal : tergantungumur, aktifitas • Padabayibarulahirjumlahleukosittinggi, sekitar 10.000 - 30.000/µl. • Jumlahleukosittertinggipadabayiumur 12 jam yaituantara 13.000 - 38.000 /µl. • Setelahitujumlahleukositturunsecarabertahapdan • Padaumur 21 tahunjumlahleukositberkisarantara 4500 - 11.000/µl. • Padakeadaan basal jumlahleukositpadaorangdewasaberkisarantara 5000 - 10.000/µL. • Jumlahleukositdapatmeningkatsetelahmelakukanaktifitasfisik yang sedang, tetapijaranglebihdari 11.000/µl.

  26. Bilajumlahleukositlebihtinggidarinilairujukan : leukositosis, lebihrendah : leukopenia. • Leukositosisdapatterjadisecarafisiologikmaupunpatologik. • Leukositosisfisiologik : kerjafisik yang berat, gangguanemosi (stress, takut, menangis), kejang, takhikardiparoksismal, partusdanhaid, mual, muntah, kesakitan, cuacaekstrim klinistidakadakelainan • Leukositosispatologikselaludiikutiolehpeningkatanabsolutdarisalahsatuataulebihjenisleukositsepertileukositosisdengannetrofilia • Leukemoid reaction peningkatanleukosit yang cukuptinggi (dapatmencapai 50.000/ul) dapatterjadipada sepsis, batukrejan, campak) ~ leukemia. • Dibedakandari leukemia karenasifatnyasementarasedangkanpada leukemia leukositosisbersifatmenetapdanmeningkatsecaraprogresif

  27. Penyebab leukositosis patologik • Kebutuhanmeningkat Infeksi & inflamasiakut peningkatanleukosittergantungpadaderajatberatnyapenyakit, dayatahanpasien, umurpasien, responsumsumtulangterhadappenyakit • Produksimeningkatsecara primer : leukemia, polisitemiavera, trauma/operasi, zattoksik, keganasan (karsinomabronkus), hemolisis/perdarahanakut, nekrosisjaringan, obat (epinefrin/adrenalin,ether) • Pemusnahanmenurun pascasplenektomi. • Pengaruhobat steroid  • ACTH padaorangsehat leukositosis • ACTH padainfeksiberat  infeksimenyebarcepattanpamenimbulkanleukositosis  leukositdapat normal

  28. Leukopenia • Leukopenia adalah keadaan dimana jumlah leukosit kurang dari 5000/ul darah. • Karena pada hitung jenis leukosit, netrofil adalah sel yang paling tinggi persentasinya hampir selalu leukopenia disebabkan oleh netropenia. • Dapat ditemukan pada • Produksi berkurang  depresi SST  Infeksi virus, obat, leukemia, anemia aplastik, anemia perniciosa, • Pemusnahan meningkat  hipersplenisme • Penghancuran meningkat Immune associated neutropenia

  29. IX. Hitung jenis leukosit (differential count) • Leukositdidarahtepi : Basofil, Eosinofil, N. Batang, N.segmen, limfosit, monosit • Hitungjenisleukosit • Persentaserelatif hanyamenunjukkanjumlahrelatifdarimasing-masingjenis sel. • Jumlahabsolutnilairelatif (%) dikalikanjumlahleukosit total (sel/µl). • Hitungjenisleukositberbedatergantungumur. Padaanaklimfositlebihbanyakdarinetrofilsegmen, sedangpadaorangdewasakebalikannya. • Kegunaan : polaspesifikakanmemberikannilaidiagnostiktertentu • Cara hitung : • Manual denganmembacapadasediaanhapusdarahtepi. Bilapadahitungjenisleukosit, didapatkaneritrositberintilebihdari 10 per 100 leukosit, makajumlahleukosit/µl perludikoreksi. • Otomatik

  30. Nilairujukan • Relatif (%) • Basofil/Eosinofil/N.Batang/N. segmen/Limfosit/Monosit = 0-1/1-3/2-6/50-70/20-40/2-8 • Absolut (/uL ) • Istilah : • Peningkatan akhiran “filia” • Penurunan  akhiran “penia • Shift to the right  peningkatanleukositmatang  hemolisis, penyakithati, alergi, anemia perniciosa. • Shift to the left  peningkatanleukositmuda (batangkeatas)  infeksibakteriakut

  31. Basofilia • Basofil fagositkomplekimun, granulmengandunghistamin, serotonin, heparin • Basofilia  suatukeadaandimanajumlahbasofillebihdari 100/µl darah. • Basofilia : polisitemiavera, leukemia granulositikkronik, alergisepertieritroderma, urtikariapigmentosadankolitisulserativa • Padareaksialergibasofilakanmelepaskanhistamindarigranulnya.

  32. Basofil dan eosinofil

  33. Basofil

  34. Eosinofilia • Eosinofil fagositosis, granulmengandung anti histamin • Eosinofilia  suatukeadaandimanajumlaheosinofillebihdari 300/µl darah. • Eosinofilia : alergidaninfestasiparasitseperticacing. • Histamin yang dilepaskanpadareaksi antigen-antibodimerupakansubstansikhemotaksis yang menarikeosinofil. • Penyebab lain eosinofiliapenyakitkulitkronik, infeksidaninfestasiparasit, kelainanhemopoiesissepertipolisitemiaveradan leukemia granulositikkronik.

  35. Eosinofil

  36. Netrofilia • Suatukeadaandimanajumlahnetrofillebihdari 7000/µl dalamdarahtepi. • Penyebab : infeksibakteriakut, keracunanbahankimiadanlogamberat, gangguanmetabolikseperti uremia, nekrosisjaringan, kehilangandarahdankelainanmieloproliferatif. • Faktor yang mempengaruhiresponsnetrofilterhadapinfeksi, sepertipenyebabinfeksi, virulensikuman, responspenderita, luasperadangandanpengobatan. • InfeksiolehbakterisepertiStreptococcus hemolyticusdanDiplococcuspneumoniaemenyebabkannetrofilia yang berat, sedangkaninfeksiolehSalmonella typhosadanMycobacterium tuberculosistidakmenimbulkannetrofilia.

  37. Netrofil segmen

  38. Rangsangan yang menimbulkannetrofiliadapatmengakibatkandilepasnyagranulositmudakeperedarandarahdankeadaaninidisebutpergeserankekiriatau shift to the left. • Padainfeksiringanatauresponspenderita yang baik, hanyadijumpainetrofiliaringandengansedikitsekalipergeserankekiri. • Sedangpadainfeksiberatdijumpainetrofiliaberatdanbanyakditemukanselmuda. • Infeksitanpanetrofiliaataudengannetrofiliaringandisertaibanyakselmudamenunjukkaninfeksi yang tidakteratasiatauresponspenderita yang kurang. • Padainfeksiberatdankeadaantoksikdapatdijumpaitandadegenerasi, yang seringdijumpaipadanetrofiladalahgranula yang lebihkasardangelap yang disebutgranulasitoksik. Disampingitudapatdijumpaiintipiknotikdanvakuolisasibaikpadaintimaupunsitoplasma

  39. Limfositosis • Suatukeadaandimanaterjadipeningkatanjumlahlimfositlebihdari 8000/µl padabayidananak-anaksertalebihdari 4000/µl darahpadadewasa. • Limfositosisdisebabkanoleh : • Infeksi virus (morbili, mononukleosisinfeksiosa) • Infeksikronik (tuberkulosis, sifilis, pertusis) • Kelainanlimfoproliferatif (leukemia limfositikkronikdanmakroglobulinemia primer)

  40. Monositosis • Monositosis suatukeadaandimanajumlahmonositlebihdari 750/µl padaanakdanlebihdari 800/µl darahpadaorangdewasa. • Monositosis : • penyakitmieloproliferatif (leukemia monositikakutdan leukemia mielomonositikakut) • Penyakitkollagen (SLE, reumatoidartritis) • Penyakitinfeksiolehbakteri, virus, protozoa maupunjamur. • Perbandinganantaramonosit : limfositmempunyaiartiprognostikpadatuberkulosis. Padakeadaan normal dantuberkulosisinaktif, perbandinganantarajumlahmonositdenganlimfosit ≤1:3, tetapipadatuberkulosisaktifdanmenyebar, perbandingantersebut >1:3.

  41. Neutropenia • Suatu keadaan dimana jumlah netrofil kurang dari 3000/µl darah. • Penyebab netropenia • Gangguan pembentukan netrofil di SST  penyakit hematologi seperti leukemia, infeksi virus, obat, radiasi, metastase tumor • Meningkatnya neutrofil yang disimpan pinggir pembuluh darah (margin pool) • Akibat pemendekan umur netrofil  banyak terpakai, sekuestrasi di limpa, autoimun • Tidak diketahui penyebabnya (idiopatik)  pada infeksi seperti tifoid, infeksi virus, protozoa dan rickettsia dan pada hronic idiopathic neutropenia.

  42. Limfopenia • Padaorangdewasalimfopeniaterjadibilajumlahlimfositkurangdari 1000/µl danpadaanak-anakkurangdari 3000/µl darah. • Penyebablimfopenia • Produksilimfositmenurun (penyakit Hodgkin, sarkoidosis) • Penghancuran yang meningkat (radiasi, kortikosteroiddanobat-obatsitotoksis) • Kehilangan yang meningkat (thoracic duct drainage dan protein losing enteropathy)

  43. Eosinopenia dan lain-lain • Eosinopeniaterjadibilajumlaheosinofilkurangdari 50/µl darah. • Dijumpaipada : • Keadaan stress (syok, lukabakar, perdarahandaninfeksiberat) • Hiperfungsikoreks adrenal • Pengobatandengankortikosteroid. • Penurunanjumlahbasofil, eosinofildanmonosit biasanyaterjadiakibatpeningkatansel lain--> kurangbermaknasecaraklinis

  44. X. Laju Endap Darah (LED)/ Eryhtrocyte Sedimentation Rate (ESR) • Mengukurkecepatanpengendapanseldarahmerahdidalam plasma dalamwaktu 1 jam (satuan : mm) • Prinsip: jikadarah vena dimasukkandalamtabungdandibiarkanpadaposisitegak, makaeritrositcenderungakanmengendapdidasartabung. Tinggi plasma diatasendapaneritrositdilaporkansebagai LED dalam mm • Prosespengendapandarahterjadidalam 3 tahapyaitutahappembentukanrouleaux (10 menit), tahappengendapan (40 menit) dantahappemadatan (10 menit). • Nilai normal • PadacaraWintrobenilairujukanuntukwanita 0 - 20 mm/jam danuntukpria 0 - 10 mm/jam • PadacaraWestergreennilairujukanuntukwanita 0 - 15 mm/jam danuntukpria 0 - 10 mm/jam.

  45. Faktor-faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat LED • Faktor plasma • Peningkatan fibrinogen, α2-, β-, γ-Globulin (protein faseakut)  LED cepat. Protein inimenurunkanmuatannegatiferitrosit (zeta potential)  mempercepatpembentukanrouleaux • Albumin memperlambatsedimentasi  Peningkatan albumin  LED lambat • Kolesteroltinggi --> LED cepat

  46. Faktoreritrosit • Peningkatan ratio plasma daneritrositsepertipada anemia  mempermudahsedimentasi  LED cepat • Luaspermukaaneritrosit yang kecilsepertipadamikrosit LED lambat • Perubahanbentukeritrositmenjadi irregular  LED lambat • Faktorteknik • Getaran • Cahaya • Kemiringantabung • Tahap analitik di laboratorium

  47. Maknaklinispemeriksaan LED • LED : mencerminkanperubahan protein plasma yang terjadipadainfeksiakutmaupunkronik, prosesdegenerasidanpenyakitlimfoproliferatif. • LED cepat : merupakanrespons yang tidakspesifikterhadapkerusakanjaringandanmerupakanpetunjukadanyapenyakit. • Biladilakukansecaraberulang, LED dapatdipakaiuntukmenilaiperjalananpenyakitsepertituberkulosis, demamrematik, artritisdannefritis. • Lajuendapdarah yang cepatmenunjukkansuatulesi yang aktif • Peningkatanlajuendapdarahdibandingkansebelumnyamenunjukkanproses yang meluas • Lajuendapdarah yang menurundibandingkansebelumnyamenunjukkansuatuperbaikan.

  48. Daftar pustaka • Dharma R, Imannuel S, Wirawan R. PenilaianHasilPemeriksaanHematologiRutin. CerminDunia Kedokteran.1983 (30):27-31 • Fischbach F, Dunning MB. A manual of Laboratory and Diagnostic Test. 8th Ed. LippincotWilliams&Wilkins. Philadelphia;2009: 57-144 • Morris MW. Davey FR. Basic examination of Blood. In : Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methodes. Hendry JB.Ed.20th Ed. WB Saunders. Philadelphia. 2001: 479-517 • Gandasubrata. PenuntunPraktikumLaboratoriumKlinik. FKUI. Jakarta. 1997. • Kresno SB: Diagnosis danProsedurLaboratorium. FKUI. Jakarta. 1998.

  49. TERIMA KASIH

More Related