1 / 25

PENGANGGURAN dan INFLASI

PENGANGGURAN dan INFLASI. Pertemuan Ke -8. JENIS-JENIS PENGANGGURAN. Penganggu ran normal atau friksional M enganggur karena bukan karena tidak mendapatkan pekerjaan tetapi karena sedang mencari pekerjaan yang lebih baik, dengan penghasilan yang lebih baik pula. Pengangguran struktural

cedric
Download Presentation

PENGANGGURAN dan INFLASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGANGGURAN danINFLASI Pertemuan Ke -8

  2. JENIS-JENIS PENGANGGURAN • Pengangguran normal ataufriksional Menganggurkarenabukan karena tidak mendapatkan pekerjaan tetapi karena sedang mencari pekerjaan yang lebih baik, dengan penghasilan yang lebih baik pula. • Pengangguran struktural Ketidaksesuaian pekerjaan dengan keahlian yang dimiliki menimbulkan pengangguran struktural. • Pengangguran siklikal Penurunan permintaan agregat mendorong pengusaha menurunkan faktor produksi dengan mengurangi pekerja atau bahkan menutup perusahaannya. • Pengangguran teknologi Kemajuan teknologi yang membuat terjadinya penggantian tenaga manusia oleh mesin-meisn dan bahan-bahan kimia.

  3. JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN CIRINYA • Pengangguran terbuka Pengangguran yang terjadi akibat lowongan pekerjaan yang ada lebih sedikit daripada pertambahan tenaga kerja. Atau pula diakibatkan kegiatan perekonomian yang menurun. Hal ini mengakibatkan meningkatnya pengangguran. • Pengangguran tersembunyi Pengangguran yang terjadi ketika pekerjaan yang dibutuhkan lebih sedikit dari pekerja yang dipekerjakan. Misalnya pada sektor pertanian, lebih banyak orang bekerja pada luas tanah yang sempit. • Pengangguran musiman Pengangguran yang ditimbulkan akibat pekerjaan yang dilakukan sudah selesai, seperti petani setelah panen mereka menganggur sampai saatnya mulai musim tanam baru mulai bekerja kembali. • Setengah menganggur Seseorang yang jam kerjanya hanya 1 – 2 hari dalam seminggu atau hingga 4 jam dalam sehari.

  4. KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGATASI PENGANGGURAN • Tujuan bersifat ekonomi • menyediakan lowongan pekerjaan baru • meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat • memperbaiki ketimpangan pendapatan. • Tujuan bersifat sosial dan politik • Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga • Menghindari masalah kejahatan • Mewujudkan kestabilan politik

  5. PENDUDUK, ANGKATAN KERJA DAN PENGANGGURAN

  6. BAGAIMANA MENGUKUR PENGANGGURAN Tingkat Pengangguran = × 100% Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja = × 100%

  7. UPAH YANG KAKU (RIGID WAGES) • Dalam pasar persaingan sempurna, penurunan permintaan produksi menyebabkan permintaan tenaga kerja bergeser dari D1 ke D2. • Pergeseran tersebut menurunkan tingkat upah ke ekuilibrium baru (L1 ke L2) • Untuk menjaga tingkat upah agar tetap di W1, memaksa pengusaha mengurangi tenaga kerja (L2 ke L3). • Akibat sistem upah yang kaku menyebabkan pengangguran terjadi (L1 – L3).

  8. UNDANG-UNDANG UPAH MINIMUM • Pemerintahmenyebabkankekakuanupahketikamencegahupahturunketingkatekuilibrium. • Banyakekonomdanpembuatkebijakanpercayabahwakeringananpajak lebihbaikdaripadameningkatkanupah minimum—jikatujuankebijakanadalahuntukmeningkatkanpendapatanpekerjamiskin. • Keringananpajakpendapatanyanddidapat (earned income tax credit) adalahjumlah yangkeluargapekerjamiskindiizinkanuntukdikurangidaripajakmereka.

  9. PENYEBAB LAIN TIMBULNYA PENGANGGURAN • Pertumbuhanpenduduk yang tinggi • Rendahnyalajuinvestasiproduktif • Siklusbisnis yang melemah • Rendahnyakualitaspendidikanmasyarakat • Strategiindustri yang labor saving

  10. POLA PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN Negara miskin dan berkembang Transisi ke- pendudukan Negara maju Pertumbuhan Penduduk nol kelahiran dan kematian per 1000 angkakelahiran tingkatkematian tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu kenaikan alamiah per 1000 penduduk tahap-I tahap-II tahap-III tahap-IV waktu

  11. SIKLUS BISNIS GNP riil Siklus bisnis Tren pertumbuhan puncak dasar dasar waktu

  12. PENANGGULANGAN MASALAH PENGANGGURAN • Setiaptahunsekitar 1,3 jutapenduduktamatsekolahdanmasukke bursa kerja. • Untukmenyerapituperlupertumbuhanekonomi 1 % pertumbuhanekonomidiperkirakanhanyamampumenyerap 200 ributenagakerja. • Untukmenyerapangkatankerjabarusetidaknyadiperlukanpertumbuhanekonomi 6,5% per tahun. • Mendoronglajuinvestasi efekpenggandaan

  13. ALTERNATIF STRATEGI MENGATASI PENGANGGURAN • Peningkataninvestasikerjasamadenganpihakswasta diperlukankondisilingkungan yang kondusifuntukberusaha. • Peningkatankualitas SDM, pembenahansektorpendidikan adanyakesesuaianduniapendidikandengankebutuhanduniakerja. • Memotivasimasyarakatuntukberwiraswastapadaberbagaibidang yang memilikiprosfekperkembangan. • Mengurangitingkatpertumbuhanpenduduk

  14. UPAH EFISIENSI(efficiency-wage) Teoriupah-efisiensi (efficiency-wage) menyatakanupahtinggimembuatpekerjalebihproduktif. Jadi, meskipunpenguranganupahakanmenurunkantagihanupahperusahaan, ituakanjugamenurunkanproduktivitaspekerjadanlabaperusahaan. • Teoriupah-efisiensipertamamenyatakanupahmempengaruhikesehatan. • Teoriupah-efisiensikeduamenyatakanupahtinggimengurangiperputarantenagakerja. • Teoriupah-efisiensiketigamenyatakankualitas rata-rata tenagakerjaperusahaanbergantungpadaupah yang dibayarkekaryawannya. • Teoriupah-efisiensikeempatmenyatakanupahtinggimemperbaikiupayapekerja.

  15. FENOMENA PENGANGGURAN DI INDONESIA • Pengangguran yang relatiftinggi • Inflasi • NeracapembayaranInternasional • Kurs (NilaiTukar Rupiah) yang tidakstabil • PertumbuhanEkonomi • Kemiskinan • KetimpanganDistribusiPendapatan

  16. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (NPI) Yang menjadisorotandalam NPI adalah ‘NeracaTransaksiBerjalan’ (current account), yaitumerupakangabunganantaraNeracaPerdagangan (ekspor – impor) danNeracaJasa yang mencakupjasafaktorproduksidanjasa non faktorproduksi NeracaPembayarandapat DEFISIT jika ? NeracaPembayarandapat SURPLUS jika ? IMPOR > EKSPOR IMPOR <EKSPOR

  17. KURS( NilaiTukar Mata Uang ) Sepertihalnyainflasi, kurssangatpenting Jikakurstidakstabilakanmengganggurodaperekonomiannegara, halinidikarenakanpelakuekonomikesulitandalammengambilkeputusanekonominya. Cobaingatperistiwakrismon (krisismoneter) tahun 1997 Th 1997 -> US $ 1 = Rp4.650,- => US $ 1 = Rp8.025,- Th 1998 -> US $ 1 = Rp7.100,- => US $ 1 = Rp9.595,- Th 2001 -> US $ 1 = Rp10.400,- Cobahitung: jikapadatahun 1997 perusahaanmempunyaihutang US $ 100.000 yang jatuh tempo tahun 2001, berapa rupiah yang harusdiabayarkan? Dan hitungselisihnya.

  18. INFLASI • Inflasi:didefinisikansebagaikecenderungankenaikanhargasecaraumum. • Kecenderungan yang dimaksudbukanterjadisesaat. (lebaran, natal, tahunbaru) • Kenaikanhargasecaraumum kenaikanhargahanyapadasalahatujenisbarangtidaktermasukkategoriinflasi • Penghitunganinflasididasarkanpadasekelompokbarangdanjasa yang dikonsumsisebagianbesarmasyarakat. • Di Indonesia, total produk yang disurveisebanyak 744 komoditas, di 45 kota; Rata-rata tiapkotabervariasiantara 283 s/p 399 komoditas. • Bahanmakanan • Makananjadi, minuman, rokok,dantembakau • Perumahan, air, listrik, gas, danbahanbakar • Sandang • Kesehatan • Pendidikan, rekreasi, danolah raga • Transpor, komunikasi,danjasakeuangan.

  19. Inflasi Indonesia danbeberapanegara dikutipdari: BramantyoDjohanputra, MBA, Ph.D., Prinsip-prinsipEkonomiMakro, h.149

  20. Penghitunganinflasididasarkanatasperubahanharga: Inflasi = (P1 –P0)/P0 P1 : hargabarangataujasa di akhirperiode P0 : hargabarangdanjasa di awalperiode Penghitunganinflasidenganbarangdanjasa yang banyak : Inflasi = ( IHK 1Januari 2008 - IHK 1 Januari 2007 )/ IHK 1 Januari 2007 PenghitunganInflasi

  21. Menurutbesarnya: • Inflasiringan ( dibawah 10%) • Inflasisedang ( antara 10% s/d30%) • Inflasiberat ( 30% s/d100%) • Hiperinflasi ( di atas 100%) Samuelson danNordhausmengkategorikan: • Low inflation (single digit inflation)di bawah 10% • Galloping inflation (double digit bahkan triple digit inflation)  20% -- 200% • Hiperinflation  di atas 200% JenisInflasi

  22. Berdasarkansumberinflasi: • Demand pull inflation, inflasikarenatarikanpermintaan. Pada perekonomian yang berkembang pesat: • Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi memproduksi barang tersebut. • Untuk menyesuaikan permintaan barang dan jasa, pengusaha meningkatkan produksi barang dan jasa yang meningkatkan pula biaya produksi  meningkatkan harga  terjadi inflasi. Pada masa perang atau masa ketidakstabilan politik yang terus menerus: • Belanja pemerintah > pajak yang diterima. • Menutupi kelebihan pengeluaran, pemerintah mencetak uang atau meminjam dari bank sentral. • Pengeluran pemerintah yang berlebihan menyebabkan permintaan agregat melebihi kemampuan ekonomi menyediakan barang dan jasa menyebabkan harga naik  terjadi inflasi. TerjadinyaInflasi

  23. Cost Push Inflation, inflasikarenadoronganbiaya. • Ketika pendapatan nasional berada pada kesempatan kerja penuh, dan pada tingkat harga tertentu, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja. • Hal ini menimbulkan kenaikan upah dan gaji karena perusahaan berupaya mencegah perpindahan tenaga kerja • Untuk memperoleh pekerja tambahan, perusahaan menawarkan upah dan gaji yang tinggi. • Kenaikan upah dan gaji ini otomatis menaikkan biaya produksi yang berpengaruh pada meningkatnya harga barang  terjadi inflasi. • Inflasi diimpor • Kenaikan barang-barang impor yang dibutuhkan perusahaan dalam faktor-faktor produksi dapat menaikkan ongkos produksi  meningkatkan harga  terjadi inflasi.

  24. Inflasi merayap: proses kenaikan harga-harga yang berjalan lambat. Hiperinflasi: proses kenaikan harga-harga yang berjalan sangat cepat. Pemerintah berupaya mengatasi inflasi dengan: • Mengendalikan harga (menerapkan harga maksimum) • Membuat peraturan mengenai larangan penimbunan barang • Memberikan subsidi pada produsen Efek buruk inflasi: • Inflasi tinggi menurunkan pertumbuhan ekonomi. • Biaya terus meninggi, mengganggu kegiatan produktif sehingga pengusaha cenderung mengalihkan investasinya dengna membeli harta tetap seperti tanah, rumah dan bangunan. • Akibatnya kegiatan produktif menurun, tenaga kerja dikurangi, pengangguran meningkat. • Apabila produksi dalam negeri menurun (harga meningkat), impor akan lebih banyak dipilih. Sehingga impor > ekspor mengakibatkan ketidakstabilan aliran mata uang asing dan neraca pembayaran akan semakin memburuk. Inflasi merayap dan hiperniflasi

  25. Inflasi menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap. • Inflasi menurunkan nilai kekayaan yang berbentuk uang • Memperburuk pembagian kekayaan. Inflasi dan kemakmuran masyarakat

More Related