1 / 23

Maria Hilda 0910710009

Pengaruh Pemberian Ekstrak Methanol Daun Kelor ( Moringa oleifera ) terhadap Aktivitas Caspase-8 Jaringan Hepar pada Tikus Wistar yang Diinduksi 7,12-Dimethylbenz(a)anthracene ( DMBA). Prof. Dr. dr. M. Rasjad Indra, Ms. Dr. drg. Nur Permatasari , MS. Maria Hilda 0910710009.

egan
Download Presentation

Maria Hilda 0910710009

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PengaruhPemberianEkstrak Methanol DaunKelor (Moringaoleifera) terhadapAktivitasCaspase-8 JaringanHeparpadaTikusWistar yang Diinduksi7,12-Dimethylbenz(a)anthracene (DMBA) Prof. Dr. dr. M. Rasjad Indra, Ms. Dr. drg. Nur Permatasari,MS. Maria Hilda 0910710009

  2. LatarBelakang Kankermerupakanpenyebabutamamortalitasdidunia (sekitar 13% dariseluruhpenyebabmortalitas), diperkirakanangkanyasekitar 7,6 jutakematianpadatahun 2008 (GLOBOCAN, 2008). Kankerheparmenempatiurutanketigadalam lima besarjeniskanker yang seringmenyebabkanmortalitastiaptahunnya (WHO 2011). Sebagianbesarkankerhepar primer (lebihdari 90 sampai 95%) munculdarisel-selhepardandisebutkankerataukarsinomahepatoseluler. Kankerheparmerupakankankerdengan prognosis buruk. Kankerhepar primer jarangditemukanawaldanseringtidakberesponterhadappengobatansaatini (Hutch, 2010)

  3. Transformasimalignahepatositdapatdisebabkanolehcederadanregenerasikronikhepardalambentukkerusakanoksidatif DNA maupunresponinflamasikronishepar yang antara lain disebabkankarena HBV (hepatitis B virus), HCV (hepatitis C virus), danaflatoksin (Saffroyet al., 2006; Satir and Path, 2007; Wiseman and Halliwell, 1996). DMBA yang termasukdalampolycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) merupakankarsinogenlingkungan yang dapatmengaktivasimetabolisme (biotransformasi) untukmenghasilkankarsinogenesis (Miyata et al., 1999; Rundle et al., 2000). • Mutasimenyebabkansel-selkankerdapatterhindardari apoptosis danmenjadilebihproliferatifdaripadasel-sel normal lainnya (Dash, 2007).

  4. Apoptosis adalahsuatuproseskematiansel yang terprogram yang merupakankomponen normal dalamperkembangandanpemeliharaankesehatanpadaorganismemultiseluler. Padakeadaan normal, sel-sel yang rusakakanmengalami apoptosis (Lumongga, 2008). • Caspase-8 memilikiperanpentingdalammeregulasi apoptosis. Inaktivasidari caspase-8 membuatseltidakmengalami apoptosis. Pemulihandarifungsi caspase-8 merupakanstrategiuntuksecaralangsungmemicu apoptosis sel-selkankeratauuntukmengembalikansensitivitasterhadap stimulus apoptosis (Fulda, 2009). Obat-obatan herbal untukterapikankermulaidikembangkan, salahsatunyaadalahtanamankelor (Moringaoleifera). Ekstrak methanol daunkelormemilikiefekantioksidan. Komponenbioaktif major yang berperandalamaktivitasantioksidaniniyaitugolonganflavonoid, sepertiquercetin (Siddhuraju and Becker, 2003).

  5. RumusanMasalah Apakahekstrak methanol daunkelor (Moringaoleifera) dapatmenyebabkanadanyaperbedaansignifikanpadaaktivitas caspase-8 jaringanheparpadatikusWistar yang diinduksi7,12-Dimethylbenz(a)nthracene (DMBA)?

  6. Tujuan

  7. KerangkaKonsep Ekstrak methanol daunkelor DMBA Quercetin ROS TRAIL Mutasi gen DR5 c-FLIP Caspase-8 Apoptosis karsinogenesis HCC

  8. Hipotesis Penelitian Pemberianekstrak methanol daunkelor (Moringaoleifera) mempengaruhiaktivitas caspase-8 jaringanheparpadatikusWistar yang diinduksi DMBA.

  9. MetodePenelitian

  10. DefinisiOperasional • Pemberian per oral ekstrak methanol daunkelor(Moringaoleifera) Daunkelor yang digunakandalampenelitianiniberasaldari Madura. Cara ekstraksi yang digunakanadalahdenganmenggunakanmetodemaserasi. Perlakuan (Intervensi) adalah pemberian suplementasi ekstrak methanol daunkelor(Moringa oleifera) 0, 20, 40, 80 mg/hari dengan cara dimasukkan per oral dengan sonde (Parvathy and Umamaheswari, 2007)satu kali seharisekitarpukul 10.00. • AktivitasCaspase-8 jaringan hepar JumlahpNAbebasproporsionaldenganjumlahaktivitascaspasepadasampel. Olehkarenaitu, aktivitas protease caspase-8 dapatdiukurmelaluideteksichromophorepnitroanilide (pNA) olehspectrophotometersetelahpemecahandarisubstrat IETD-pNA. EmisicahayapNAdapatdiukurmenggunakanspectrophotometer/microtiterplate reader 400 atau 405 nm. • PemberianDMBA (7,12-Dimethylbenz(a)anthracene) PemberianDMBA 10 mg/haridilakukansecaraperoraldengansondesatu kali seharisekitarpukul 10.00.

  11. AlurPenelitian Adaptasi 7 hari Diet DMBA 10 mg/hari (44 hari) Diet Normal+ Kelor 20 mg/hari(60 Hari) Diet Normal+Kelor 40 mg/hari (60 Hari) Diet Normal + Kelor 80 mg/hari(60 Hari) Kontrol Negatif(Diet Normal 104 hari) Kontrol Positif (Diet normal 60 hari) Tikus dibunuh dengan ketamin Pemeriksaan aktivitas Caspase-8 Analisa data

  12. ProsedurPemeriksaan Caspase-8 dengan Caspase-8 Colorimetric Assay Kit 1. Induksi apoptosis denganpemberian 3 dosisberbedaekstrakdaunkelor. 2. Ambil 100 mg jaringanhepar, gerussampaihalus. 3. CampurdenganlysisBFF PMFS, kemudianpindahkankedalam tube. 4. Vortex (untukmencampur) selamakuranglebih 5 detik. Inkubasikanselama 10 menitdilemaries (3ºC). 5. Sentrifugasiselama 10 menitdenganmicrocentrifuge (5000 rpm). 6. Pindahkansupernatan (ekstraksitosol) dalam tube barudanletakkandalames. 7. Larutkansetiap 50 μLekstraksitosoldalam 50 μLCell Lysis Buffer, kemudian vortex. 8. Tambahkan DTT pada 2x Reaction Buffer 8 (10 μL DTT per 1 ml 2x Reaction Buffer 8). 9. Tambahkan 50 μL 2x Reaction Buffer yang telahditambahkan DTT padatiapsampel. 10.Tambahkan 5 μLsubstrat yang mengandung 4mM IETD-pNA, campurdenganshaker mixer.Kemudianinkubasikanpadasuhu 37oC selama 1-2 jam. 11. Lakukanpemeriksaansampeldengan 400 atau 405 nm microplate reader. 12. Bandingkanhasilpadakelompokkontroldankelompokperlakuan.

  13. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Rata-rata Aktivitas Caspase-8

  14. b a b ab b

  15. PEMBAHASAN Pemberian DMBA menyebabkanpenurunanaktivitas caspase-8. Mutasi gen dapatmenyebabkandisfungsipadatahap-tahap yang berbeda padajalursinyal TRAIL dalammenginduksi apoptosis, diantaranyasupresi dariekspresi DR danekspresiberlebihandari c-FLIP (yang merupakan inhibitor dari caspase-8) sehinggasel-selkankermenjadiresistenterhadap TRAIL dalammenginduksijalurekstrinsik apoptosis (caspase-8 merupakan salahsatucaspaseinisiator yang berperanpentingdalamtransmisi sinyal kematianpadajalurekstrinsik apoptosis).(Barnhart et al., 2003; Zhang et al.,2005). Penurunanaktivitas caspase-8 disebabkanefekdari DMBA yang akanmenyebabkanmutasi gen sehinggakemudianproses apoptosis menjaditerhambat (Miyata et al., 1999; Zhang et al.,2005).

  16. Aktivitascaspase-8 padatikus-tikus yang mendapatkanasupanekstrak methanol daunkelorsetelahsebelumnyajugamendapatkan DMBA lebihtinggi daripadatikus yang hanyamendapat DMBA saja. Efekflavonoid (quercetin) yang terdapatdalamekstrak methanol daunkelordisampingberperansebagaiantioksidanjugadapatmenginduksiterjadinya apoptosis padasel-selhepar yang telahmengalamiproseskarsinogenesis, diantaranyamelaluijalurekstrinsik (caspase-8 memegangperananpentingdalamjalurekstrinsik apoptosis) (Siddhuraju and Becker, 2003; Wang, 2001). Quercetinmensensitisasiinduksi apoptosis olehTNF-related apoptosis inducingligand (TRAIL) (Jung et al., 2010). Pemberianquercetinsebagaiterapi pada HCC secarasignifikanmeningkatanekspresi DR5 yang merupakan reseptorkematiandari TRAIL.Quercetinjugamenurunkan c-FLIP yang merupakan inhibitor dari caspase-8 (Kim etal., 2008).

  17. Pemberiankelordengandosis 20 mg/haridan 80 mg/harimenyebabkanadanyaperbedaansignifikanpadaaktivitas caspase-8 dibandingkandenganaktivitas caspase-8 padatikus yang hanyamendapatkan DMBA. Hal inimungkindisebabkankarenaadanyahubunganantaraaktivitas caspase-8 (jalurekstrinsik) dengan caspase-9 (jalurintrinsik) yang konsistendenganprinsip homeostasis dalammenginduksi apoptosis. Dugaaninididukungolehhasilpenelitian yang didapatkanolehrekansaya, Heidi (2012) dalampenelitianpayunginidimana caspase-9 mencapaikadarpuncaknyapadapemberiandosiskelor 40 mg/hari. Sementaraitu, aktivitas caspase-8 mengalamipenurunanpadadosistersebut. Di sampingitu, aktivitas caspase-8 padatikus yang mendapatasupankelor 40 mg/harisedikitlebihrendahbiladibandingkandenganaktivitas caspase-8 padatikus yang mendapatekstrakkelordengan 2 dosislainnya (20 mg/haridan 80 mg/hari).

  18. Aktivitas caspase-8 padadosiskelorpertama (20 mg/ml) sudahsedikit melampauiaktivitas caspase-8 padatikus normal. Dosiskelor 20 mg/harisudahdapatmenyebabkanadanyaperubahansignifikanpadaaktivitas caspase-8 padajaringanhepartikuswistar yang telahdiinduksiDMBA. Tidakdidapatkanperbedaanaktivitas caspase-8 secarabermaknaseiringdenganpeningkatandosiskelor.

  19. Kesimpulan Pemberianekstrak methanol daun kelor (Moringa oleifera) mempengaruhi aktivitas caspase-8 jaringanheparpadatikus Wistar yang diinduksi 7,12-Dimehylbenz(a)anthracene (DMBA). • Tidak didapatkan hubungan (dose-response relationship) yang konsisten antara dosis ekstrak methanol daun kelor dengan aktivitas caspase-8 pada penelitian ini.

  20. Terima Kasih

More Related