1 / 41

TEORI KETAHANAN NASIONAL

TEORI KETAHANAN NASIONAL. Oleh Agus Suryono. MUKADDIMAH. Ketika anda membaca dan mempelajari power point ini , ingat bahwa ini hanya sekedar poin atau kisi-kisi pokok bahasan dari materi mata kuliah yang saya asuh , bukan diskripsi dan eksplanasi

hagen
Download Presentation

TEORI KETAHANAN NASIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI KETAHANAN NASIONAL Oleh AgusSuryono

  2. MUKADDIMAH • Ketikaandamembacadanmempelajaripower point ini, ingatbahwainihanyasekedarpoinataukisi-kisipokokbahasandarimaterimatakuliah yang sayaasuh, bukandiskripsidaneksplanasi • Alangkahindahnyajikaandajugamembacadanmempelajaripower texs-nyayaknibukubacaanataureferensi yang sayacantumkandalamtayanganini; disampingandajugaharusaktifmengikutijadwalkuliahsaya. TerimaKasih. (AgusSuryono)

  3. SUMPAH PALAPA (Patih Gajah Mada – Raja Brawijaya – Mojopahit) Lamunhuwuskalahnusantaraisunamuktipalapa, lamunkalah ring gurun, ring seram, tanjungpura, ring haru, pahang, dompo, ring bali, sunda, palembang, tumasik, samanaisunamuktipalapa (Apabilasudahkalah Nusantara, sayaakanberistirahat. Apabilaguruntelahdikalahkan, begitu pula Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, padawaktuitu pula sayaakanmenikmatiistirahat)

  4. POKOK BAHASAN TEORI TANNAS • Tujuan Mata Kuliah • TerminologiTeori, Konsep, danIlmuPengetahuan • AnalisaKondisiObyektif Indonesia (Wasantara) • PengertianTannas (Indonesia) • PengertianKonsepsiTannas (Indonesia) • HakekatTannasdanKonsepsiTannas (Indonesia) • Asas-AsasTannas (Indonesia) • SifatTannas (Indonesia)

  5. PengaruhAspekTannaspadaKehidupanBerbangsadanBernegara • PengaruhAspekIdeologi (TugasTerstrukturdanDiskusiKelas) • PengaruhAspekPolitik (TugasTerstrukturdanDiskusiKelas) • PengaruhAspekEkonomi (TugasTerstrukturdanDiskusiKelas) • PengaruhAspekSosial-Budaya (TugasTerstrukturdanDiskusiKelas) • PengaruhAspekPertahanandanKeamanan (TugasTerstrukturdanDiskusiKelas) • Ujian Tengah danAkhir Semester

  6. TUJUAN MATA KULIAH • TUJUAN UMUM: Menitikberatkanpadapemberianpengertianteoridandoktrin-doktrindibidangKetahananNasionalmaupunPertahanandanKeamananNasional • TUJUAN KHUSUS : Memberikanpengertiansecarateoritisdankesadaranbagiparamahasiswatentangpertahanandankeamanannegara (belanegara) secaraproporsionaldanprofesional

  7. DAFTAR BACAAN Hefner, Robert.W, 2007, PolitikMultikulturalisme: MenggugatRealitasKebangsaan, Yogyakarta, Kanisius Heryanto, Ariel, 1996, Nasionalisme: RefleksiKritisKaumIlmuwan, Yogyakarta, PustakaPelajar Kartodirdjo, Sartono, 1993, Pembangunan Bangsa: Nasionalisme, KesadarandanKebudayaanNasional, Yogyakarta, Aditya Media Sobana, 1996, Kewiraan: DalamKonsepsidanImplementasiuntukPerguruanTinggi, Bandung, TrigendaKarya

  8. Sumarno, KoharHari, 1985, SistemKetatanegaraanBerdasarkan UUD 1945 MampuMendukungWasantaradanTannas, Jakarta, Lemhannas Suryono, Agus, 1997, PendidikanKewiraansebagaiPendidikanKewarganegaraan, Malang, KOPMA UniversitasBrawijaya Suseno, Alex danNapitupulu AS,1994, Satya Negara: MengakarkanWatakdanKepribadianBangsaPejuang, Jakarta, Grasindo Sujana, I NyomanNaya (editor), 2004, Pembangunan JatidiriBangsa Indonesia, Surabaya, DHD 45 Jatim Yakin, Ainul,M, 2005, PendidikanMultikulturalisme: Cross Cultural Understanding untukDemokrasidanKeadilan, Yogyakarta, Pilar Media

  9. TERMINOLOGI TEORI

  10. HAKEKAT TEORI • Teori adalah menciptakan cita-cita, rencana dan impian besar bagi anak manusia untuk menjadi orang besar. Mereka-mereka yang tidak memiliki cita-cita, rencana dan impian besar dalam hidupnya, hakekatnya mereka telah mati • Teori adalah enerji besar yang menggerakkan hidup manusia . Oleh karena itu berikan manusia kebebasan untuk memiliki enerji besar itu.

  11. TEORI • Adalahsesuatu yang ideal (das sollen) • Serangkaianasumsi, konsep, konstruksi, definisidanproposisiuntukmenerangkansuatufenomenasosialdanalamisecarasistematisdengancaramerumuskanhubunganantarkonsep • Gabungandarikonsep-konsep yang telahdiujikebenarannyasecarasistematisdanmetodologissehinggamemilikisifatobyektif (generalisasi) sebagaikesepakatanduniaakademis

  12. Teori adalah alat untuk memahami kenyataan atau realitas sosial • Teori sebagai alat untuk menyatakan hubungan sistematik antara fenomena atau gejala yang hendak diteliti • Teori selalu lahir dari kenyataan dan selalu diuji pula di dalam kenyataan • Teori merupakan hasil kesepakatan masyarakat akademis sebagai perspektif etik (agenda akademis)

  13. Teori memberikan pola bagi interpretasi data dan fakta • Teori menghubungkan satu studi dengan studi lainnya • Teori menyajikan kerangka sehingga konsep dan variabel memiliki arti dan makna penting • Teori memungkinkan interpretasi makna yang lebih besar (siap pakai) daripada hasil temuan yang diperoleh dari penelitian (kegunaan laten/hidden)

  14. TUJUAN BELAJAR TEORI • Untukmemberikanpengertiandanpemahaman (understanding) terhadaprealita/fenomenasosial • Untukmemberikanpenjelasan (explanation) terhadaprealita/fenomenasosial • Untukkepentinganprediksiatauperamalan (forcasting) terhadap fenomena-2 sosial • Sebagaikritikdanpengawasan (control) terhadapperkembangankonsepdanteori-teorisosial • Melatihkepekaandantanggungjawabsosial (sensitivity and responsebelity)

  15. MANFAAT BELAJAR TEORI • Sebagai alat (instrument) dalam menjelaskan realita/fenomena sosial • Sebagai alat analisis (tools of analysis) terhadap fenomena sosial yang diamati • Sebagai sarana atau upaya peneliti untuk melakukan konstruksi, rekonstruksi atau dekonstruksi teori terhadap realita/ fenomena sosial yang diamati dengan persyaratan: relevan (cocok, layak), aplikabel/manajebel (dapat dilaksanakan), replikan (dapat di daur ulang), dan konsisten (runtut dan sistematik)

  16. INTENSITAS TEORI • Jikasituasidankondisidalamkeadaan normal (stabil), makawacanateorimemilikiintensitasrendah, tetapiaplikasinyatinggi • Jikasituasidankondisidalamkeadaantidak normal (labil), makawacanateorimemilikiintensitastinggi, tapiaplikasinyarendahbahkantertolak

  17. TERMINOLOGI KONSEP

  18. TUJUAN KONSEP • Sebagai reduksi atau refleksi dari peristiwa, realita, gejala atau fenomena alami dan fenomena sosial yang berisikan data dan fakta-fakta alami dan sosial • Untuk merumuskan kesepakatan (komitmen) definisi, pengertian, istilah, kata-kata, kalimat atau label-label dari fenomena alami dan fenomena sosial sebagai konsep-konsep alami dan konsep-konsep sosial

  19. Untukmerumuskansimbol-simbol, kategorisasi, mitos, formula/dalil, dankode-kode (morse) sebagaihasilkonstruksikelompoktertentu yang sifatnyalebihhalusdaripadaperistiwadankonsep-konsepsosial yang dirumuskansebelumnya

  20. KONSEP • Gambaran abstrak dari peristiwa/ fenomena/gejala/realita Alami dan sosial • Fenomena alami: geografi/wilayah, kekayaan alam/potensi alam/SDA, dan demografi/kemampuan penduduk/SDM • Fenomena sosial: ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam

  21. Dalam konteks pembangunan di Indonesia gabungan analisis fenomena alami dan fenomena sosial disebut dengan ASTAGATRA terdiri dari TRIGATRA (aspek alami) dan PANCAGATRA (aspek sosial/kemasyarakat) • Fenomena atau realita, meliputi: ruang lingkup realita, dan jenis realita • Ruang lingkup realita, terdiri dari: lingkup makro (holistik/umum), dan lingkup mikro (inkremental/khusus)

  22. Jenisrealita, terdiridari: realitaobyektifdanrealitasubyektif • Realitaobyektif, meliputi: faktasosial, empirik/propan, dankausal (positivistik) • Realitasubyektif, meliputi: definisional, simbolik, daninterpretatif • Gabungananalisiskonsep (lingkuprealitadanjenisrealita) akanmelahirkanteori, paradigma, mazhab, aliranpemikiran(school of thought)

  23. MAKROSKOPIK I.Makro-ObyektifII.Makro-Subyektif Masyarakat, birokrasi, Kultur, norma, nilai, hukum, arsitektur, danideologi teknologidanbahasa OBYEKTIF SUBYEKTIF III.Mikro-ObyektifIV.Mikro-Subyektif Polainteraksi, polaBerbagaikonstruksi perilakudantindakantentangrealitas MIKROSKOPIK

  24. MAKRO/HOLISTIK/UMUM I.TeoriII.Teori StrukturalKritisFungsionalisme (makro-obyektif ) (makro-subyektif) OBYEKTIF SUBYEKTIF III.Teori IV. Teori UtilitarianismeKonstruktivisme (mikro-obyektif) (mikro-subyektif) MIKRO/INKREMENTAL/KHUSUS

  25. POSISI KONSEP DAN TEORI N O N E M P I R I S REALITA E M P I R I S FENOMENA/PERISTIWA KONSEP TEORI METODOLOGI

  26. CONCEPTUAL& • THEORITICAL • WORLD • Sistematis • Teratur • Umum • Bebas Nilai • Teks • EMPERICAL • WORLD • Komplek • Tidak teratur • Khusus • Terikat Nilai • Konteks Logika Deduktif Permasalahan (Problems) Logika Induktif

  27. PROBLEM EMPIRICAL WORLD CONCEPTUAL WORLD RESEARCH EXPLANATION UNDERSTANDING PREDICTION CONTROL THEORY EMPIRIC

  28. TERMINOLOGI ILMU PENGETAHUAN

  29. ILMU PENGETAHUAN • Adalah gabungan antara konsep dan teori sebagai suatu proses atau sesuatu yang belum jadi atau tidak pernah berakhir (un-ending) • Agar ilmu pengetahuan menjadi berakhir (ending), maka perlu technoknowledge yaitu kegiatan riset atau penelitian ilmiah

  30. Ilmu pengetahuan yang sudah jadi atau berakhir (ending), akan melahirkan IDEOLOGI sebagai dalil/stikma/ hukum/ paradigma ilmu pengetahuan yang DIYAKINI kebenarannya • Jadi IDEOLOGI adalah fanatisme atau anarkhisme terhadap suatu teori ilmu pengetahuan • Ideologi yang diajarkan disebut doktrin • Doktrin yang di implementasikan akan merupakan TEORI ALIRAN (mashab) yang bernuansa gerakan (movement) dan tindakan (action)

  31. Selanjutnya, ideologi dan doktrin akan melahirkan AJARAN atau PAHAM(ISME) sebagai wujud dari teori ilmu pengetahuan yang bersifat monumental (grand theory) • Kecanggihan dan ketangguhan suatu teori ilmu pengetahuan akan selalu terus di uji coba (trial and error) berdasarkan dimensi waktu dan gerak sejarah (time and motion/space)

  32. ANALISA KONDISI OBYEKTIF INDONESIA (WASANTARA)

  33. INDONESIA DALAM POSISI SILANG DUNIA UTARA: ± 6o 08’ LU (Lintang Utara) SELATAN: ± 110 15’ LS (LIntang Selatan) BARAT: ± 940 45’ BT (Bujur Timur) TIMUR: ± 1410 05’ BT (Bujur Timur)

  34. GLOBALISME -World Bank -MNC -IMF -WTO REGIONALISME -Asean,G7,G15 -MEE -Comecon NASIONALISME PRIMORDIALISME (SARA)

  35. SPHERE OF INFLUENCE (kekuatan pengaruh) KEKUATAN GLOBAL KEKUATAN PANREGION (G7) KEKUATAN LATEN/ OTB ? (FREE RIDERS) KEKUATAN REGIONAL (MEE, ASEAN) KEKUATAN NASIONAL KEKUATAN LOKAL (DAERAH) KEKUATAN PRIMORDIAL (SARA)

  36. EMPAT PILAR UTAMA KOMITMEN FOUNDING FATHERS INDONESIA • LandasanIdeologiPancasila • LandasanKonstitusi UUD 1945 • Membangun Negara KesatuanRepublik Indonesia • DalamKeBhineka Tunggal Ika-an (MasyarakatMajemuk) - Dharma Pusaka 1945-

  37. PILIHAN SIKAP BAGI NEGARA DAN BANGSA YANG BERDAULAT • Membiarkandirisendiriterusmenerusmenjadiobyekdanlalulintaskekuatan-kekuatandanpengaruh-pengaruhdariluar yang melintasikedudukan (wilayah) Indonesia, dengansetiapsaatmenyandarkandanmenggantungkandirikepadakekuatanataupengaruhterbesardarinegara lain, ataukah • Ikutsertamengaturlalulintaskekuatan-kekuatandanpengaruh-pengaruhtersebutdalamartiikutsertamemainkansecaraaktihperansebagaisubyek, ataukah • Bingungatautidakjelasdalammenentukansikap (ngambang)?

  38. PERSYARATAN UNTUK IKUT AKTIF DALAM PERGOLAKAN DUNIA GLOBAL • Adanyatujuandanlandasanperjuangan yang jelas yang mampumempersatukanseluruhbangsa • Adanyakemampuanuntukmenyadari, memahami, mengenaldanmenilaitantangan, ancaman, hambatan, dangangguanterhadaptujuandanlandasanperjuangantersebut • Kemauandantekad yang bulatuntukmengatasitantangan, ancaman, hambatan, dangangguantersebut

  39. Adanyastrateginasional yang menunjukkankerangkadanarahperjuangan yang jelasmenujupencapaiantujuanperjuangannasional • Adanyamekanismedanprosedur yang tepatdancepatuntukmelaksanakanstrateginasionaltersebutdengansenantiasamenilaiketepatandankeserasiandenganperkembangansituasidankondisi yang berubahdengancepat • Adanyaunsurkepemimpinannasional yang tegas, jujur, berani, berwibawa, berdedikasi, danmampumembangkitkansemangatkegairahan (untukmembangun) danadanyapartisipasibangsadalammelaksanakanstrateginasional yang telahdigariskandan yang telahdisepakatibersamasecarakonsisten, transparan, danakuntabel

  40. IKUTI EPISODE 02PENGERTIAN TANNAS (INDONESIA)

More Related