440 likes | 1.36k Views
Radiasi di tempat kerja. Ricki M Mulia, ST. MSc. Higiene Industri. Penyakit Akibat kerja. Kesehatan Kerja. Kecelakaan kerja. RISK. Keselamatan Kerja. Unsafe Act Unsafe Condition. Ricki M. Mulia. HAZARD. EXPOSURE.
E N D
Radiasi di tempat kerja Ricki M Mulia, ST. MSc
Higiene Industri Penyakit Akibat kerja Kesehatan Kerja Kecelakaan kerja RISK Keselamatan Kerja • Unsafe Act • Unsafe Condition Ricki M. Mulia HAZARD EXPOSURE
Industrial Hygiene : (Patty’s Industrial Hygiene and Toxicology, volume 3rd, 1994 by John willey & Sons, Inc. New York, edited by Robert L. Harris, Lewis J. Cralley, Lester V. Cralley) “Science and art devoted to the recognition, evaluation and control of those environmental factors or stresses, arising in or from the workplace, which may cause sickness, impaired health and well-being, or significant discomfort and inefficiency among workers or among the citizens of a community”……(The American Industrial Hygiene Asociation). Higiene Industri Higiene Perusahaan : Disiplin ilmu tentang pengenalan, evaluasi dan pengendalian faktor lingkungan yang terdapat di tempat kerja untuk mencegah timbulnya penyakit. NB: Bersifat teknis; sasarannya tempat kerja Ricki M. Mulia
Klasifikasi: • Faktor Fisika Defenisi: Potensi-potensi bahaya yang kemungkinan terjadi di lingkungan kerja akibat adanya suatu proses kerja. Faktor lingkungan kerja Strain Stress • Faktor Kimia • Faktor Biologi • Faktor Fisiologi • Faktor Psikologi Ricki M. Mulia
Faktor Fisika:faktor di dalam tempat kerja yg bersifat fisika. • Kebisingan:semua suara yg tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. • Getaran:gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999(tentang NAB faktor Fisika di tempat kerja) Ricki M. Mulia
Faktor Fisika:faktor di dalam tempat kerja yg bersifat fisika. • Iklim Kerja:hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya. • Radiasi frekwensi radio dan gelombang mikro (Mikrowave):radiasi gelombang elektromagnetik dengan frekwensi 30 Kilo Hertz sampai 300 Giga Hertz. • Radiasi ultra ungu (ultraviolet):radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180 nanometer sampai 400 nano meter. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999(tentang NAB faktor Fisika di tempat kerja) Ricki M. Mulia
Radiasi Non-ionisasi : Radiasi Ionisasi : merupakan bentuk-bentuk radiasi dengan energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron, tetapi tidak cukup untuk membangkitkan ion. merupakan bentuk-bentuk radiasi yang pada interaksi dengan materi, membangkitkan partikel-partikel bermuatan listrik (ion) Radiasi: perpindahan energi oleh gelombang atau partikel Radiasi di tempat Kerja Ricki M. Mulia
Radiasi Ionisasi di tempat kerja Sumber : • Dari lingkungan alami manusia • Buatan manusia yang digunakan secara luas dalam industri, pertanian, kedokteran dan riset ilmiah • Sumber-sumber radiasi ionisasi dapat berupa alat-alat listrik berenergi tinggi (misalnya mesin X-Ray), maupun radionuklid Ricki M. Mulia
Tenaga kerja terpapar: Radiasi Ionisasi di tempat kerja • Para penambang uranium dan pekerja pabrik pengolahannya • Pekerja reaktor nuklir dan proyek energi atom • Operator radiografi industri • Petugas kesehatan khusus (radiologis) • Para pekerja pada produksi radionuklid • Para ilmuawan yang menggunakan bahan radioaktif untuk riset Ricki M. Mulia
Ionizing radiation types Alpha particles Is a tightly bound collection of two protons & two neutrons Beta particles Is a highly energetic electron or positron. It has the same mass & most other properties of an electrone except for its charge.
Ionizing radiation types Gamma radiation Electromagnetic radiation emitted by a nucleus when it undergoes a transition from a higher to a lower energy state X rays Electromagnetic radiation,and as such, are identical to gamma rays. The distinction is their origin. Gamma rays originate in the atomic nucleus. X rays result from electron interactions Neutrons Not emitted as a direct results of natural radioactive decay. They are produced during nuclear reaction.
Paparan eksternal berasal dari sumber-sumber yang terletak di luar tubuh. Efek tergantung pada daya tembus radiasi. • Paparan internal disebabkan oleh zat-zat radioaktif yang masuk ke dalam tubuh, terutama melalui inhalasi (debu radioaktif), penelanan (air yang terkontaminasi) dan penetrasi kulit (khususnya melalui luka-luka pada kasus kecelakaan) Route of Entry
Types of effects Heritable effects Somatic effects Acute effect Chronic effect Non-stochastic Stochastic
Type effects • Heritables effects, which are express in the descendants of exposed individual • Somatic effects, which are expressed in exposed individual themselves • Acute effect, which occur relatively soon after irradiation • Chronic effect, late effects which may not occur relatively soon
Type effects • Chronic effect, late effects which may not occur relatively soon • Acute effect, which occur relatively soon after irradiation • Non-stochastic (deterministic) biological effect • Stochastic biological effect, is a biological effect caused by ionizing radiation whose probability of occurrences increases with increasing absorbed doses probably with no threshold, but whose severity is independent of absorbed dose. Cancer is an example of stochastic biological effect
Radiasi Ionisasi di tempat kerja Penilaian : • Deteksi partikel-partikel ionisasi dengan tabung Geiger Muller Diambil dari nama fisikawan Jerman Hans Geiger, saat dia bekerja bersama Muller mengembangkan pelacak radiasi yang peka Ricki M Mulia
Radiasi Ionisasi di tempat kerja Penilaian : • Pengukuran dosis radiasi dengan dosimeter saku maupun dosimeter film Ricki M Mulia
Radiasi Ionisasi di tempat kerja Penilaian : • Melakukan sampling udara yang dicurigai mengandung zat-zat radioaktif Ricki M Mulia
1 Joule 1.0 gray = Kg Absorbed Dose Absorbed dose, is the total energy imparted by some form of ionizing radiation to a known mass of matter that has been exposes to that radiation (Finucane/p. 7-15) Dose Unit:
Dose Equivalent Dose Equivalent, is basically the product of the absorbed dose and appropriate Quality factor Dose Equivalent = Dose x Quality Factor Sievert = gray x Quality Factor
Radiasi Ionisasi di tempat kerja Ricki M Mulia
Radiasi Ionisasi di tempat kerja Pengendalian : • Mengurangi lamanya paparan • Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja dgn sumber • Membentengi sumber dengan bahan yg dapat menyerap radiasi Ricki M Mulia
Sumber : • Sinar Ultra-ungu ( Ultra-violet ) • Gelombang Mikro ( Microwaves ) • Sinar Inframerah ( Infra-red ) • Sinar laser Radiasi Non-ionisasi : merupakan bentuk-bentuk radiasi dengan energi yang cukup untuk mengeluarkan elektron, tetapi tidak cukup untuk membangkitkan ion. Radiasi Non-Ionisasi di tempat kerja
Radiasi oleh pancaran gelombang elektromagnetik dengan kisaran panjang gelombang 180 nm – 400 nm. Sinar Ultra Ungu Sumber Sinar Ultra Ungu Sinar Ultra Ungu dihasilkan oleh pengelasan suhu tinggi, benda-benda pijar suhu tinggi, lampu-lampu pijar. Terdapat juga pada sinar matahari. Radiasi Sinar Ultra Ungu Dampak pemaparan Pada mata mengakibatkan konjungtivitis fotoelektrika. Pada kulit dapat mengakibatkan erythema, yaitu bercak merah yang abnormal pada kulit. Ricki M. Mulia
2. TITIK PENGUKURAN • Pengukuran minimal dilakukan pada 3 titik, yaitu: • Zona penglihatan dengan jarak maksimal 30 cm dari mata • Setinggi siku dgn jarak maksimal 30 cm dari bagian badan paling luar • Setinggi betis dgn jarak maksimal 30 cm dari betis • Direct reading instrument disebut radiometer sinar ultra ungu Pengukuran radiasi sinar ultra ungu( SNI 16-7060-2004) 1. PERALATAN Ricki M. Mulia
Waktu Pemajanan Radiasi Sinar Ultra Ungu yg diperkenankan Kep-51/MEN/1999 Ricki M Mulia
Radiasi frekwensi radio dan gelombang mikro radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang 180 nanometer sampai 400 nano meter. Sumber Radiasi Radiasi frekwensi radio dan gelombang mikro Biasanya ditemukan pada pemancar radio, radar dan televisi Dampak pemaparan Pengaruh kesehatan menyebabkan gangguan sistem syaraf, reproduksi, dugaan leukimia dan katarak Ricki M. Mulia
Radiasi Non-Ionisasi di tempat kerja Dihasilkan dari benda-benda pijar seperti tanur atau benda-benda pijar lainnya. Sinar ini menyebabkan katarak pada lensa mata, sehingga perlu dipakai kacamata Cobalt biru bila bila terpapar sinar Infra Merah Sinar Infra Merah Ricki M. Mulia
Radiasi Non-Ionisasi di tempat kerja Emisi energi tinggi yang dihasilkan dari kegiatan pengelasan, pemotongan, pelapisan, alat-alat optis, pembuatan mesin-mesin mikro dan operasi kedokteran. Pemaparan sinar laser dapat mengakibatkan kerusakan retina dan kelainan kulit. Sinar Laser Ricki M. Mulia
Radiasi Non-Ionisasi di tempat kerja • Shielding • Restrictions Exposure Time • Personal Protective Equipment Pengendalian Ricki M. Mulia
Terimakasih… Ricki M. Mulia
Efek somatik timbul secara langsung pada tenaga kerja terpapar • Efek genetik timbul pada keturunannya • Efek stochastic merupakan efek yang kemungkinan terjadinya dianggap merupakan fungsi dari dosis yang diterima diperkirakan tanpa Ambang Batas. Mis: efek carsinogenic. • Efek non-stochastik merupakan efek yang berat ringannya sesuai dosis dan memiliki Nilai Ambang Batas, misalnya katarak. Dampak paparan radiasi ionisasi