1 / 35

Fakultas Kedokteran Hewan UNIVERSITAS AIRLANGGA

Fakultas Kedokteran Hewan UNIVERSITAS AIRLANGGA. MASTITIS. Drh. Erni Rosilawati Sabar Iman, MS. Radang ambing Radang kelenjar susu. MASTITIS.

lucius
Download Presentation

Fakultas Kedokteran Hewan UNIVERSITAS AIRLANGGA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Fakultas Kedokteran Hewan UNIVERSITAS AIRLANGGA MASTITIS Drh. Erni Rosilawati Sabar Iman, MS

  2. Radang ambing Radang kelenjar susu MASTITIS SUATU PROSES KERADANGAN PADA AMBING YANG DAPAT BERLANGSUNG SECARA PERAKUT, AKUT, SUBAKUT MAUPUN KRONIS, DITANDAI DENGAN KENAIKAN JUMLAH SEL DI DALAM AIR SUSU, PERUBAHAN FISIK MAUPUN SUSUNAN AIR SUSU DAN DISERTAI ATAU TANPA DISERTAI DENGAN PERUBAHAN PATOLOGIS ATAS KELENJARNYA SENDIRI • TERJADI DIMANA – MANA • MENYERANG MAMALIA • TERUTAMA SAPI kerugian ekonomi besar • PENURUNAN PRODUKSI AIR SUSU • AIR SUSU DIBUANG • ONGKOS PERAWATAN DAN PENGOBATAN • KENAIKAN BEAYA PENGGANTIAN SAPI Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  3. TRAUMATIK INFEKSI  terutama bakteri ETIOLOGI UMUM JARANG STAPHYLOCOCCUS AUREUS(akhir2 ini CNS ) STREPTOCOCCUS COLIFORM  TERUTAMA E.COLI CORYNEBACTERIUM PSEUDOMONAS AERUGINOSA MYCOPLASMA, ACTINOMYCES, MYCOBACTERIUM,CLOSTRIDIUM PERFRINGENS, BRUCELLA, LEPTOSPIRA, NOCARDIA, YEAST AGALACTIAE DYSGALACTIAE UBERIS PYOGENES BOVIS dipermudah/ dipengaruhi FAKTOR2 PREDISPOSISI HEWAN PENGELOLAAN PETERNAKAN • AMBING SANGAT MENGGANTUNG • LUBANG PUTTING TERLALU BESAR • UMUR  TUA, SPHINCTER KENDOR • PERKANDANGAN • SANITASI KANDANG • KEBERSIHAN PEMERAHAN Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  4. CARA PENULARAN • LUKA PADA PUTING AMBING • TANGAN PEMERAH • MESIN PEMERAH • PADA SAAT PENCUCIAN AMBING • L A L A T • HYDROTOEA METEORICA • HYDROTOEA IRRITAN SUMMER MASTITIS EROPA pada DRY COWS & HEIFERS ( masa kering ) ( sapi betina belum beranak ) mix infection • ARCANOBACTERIUM PYOGENES • PEPTOSTREPTOCOCCUS INDOLICUS • S. DYSGALACTIAE PURULENT DG. BAU BUSUK Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  5. PATOGENESIS kuman masuk LUBANG PUTING LIMFOGEN / dan HEMATOGEN antara lain • TUBERCULOSIS MASTITIS • LEPTOSPIRA • BRUCELLA RADANG PRIMER SALURAN PUTTING & KELENJAR AMBING p.u. membentuk koloni, berkembang biak , menyebar JENIS JUMLAH VIRULENSI LOBULI , ALVEOLI MIKROORGANISME derajad tgt KERUSAKAN SEL KELENJAR DAYA TAHAN TUBUH  mekanisme pertahanan kelenjar susu MERUSAK PEMBULUH DARAH PENYUMBATAN SALURAN SUSU ( FIBRIN & SEL2 DARAH PUTIH YANG RUSAK ) TROMBOSIS VENA ATROFI KELENJAR GANGGUAN PEREDARAN DARAH PEMBENTUKAN JARINGAN IKAT INTERLOBULER ( FIBROSIS ) • NEKROSE JARINGAN  GANGREN • PERNANAHAN / ABSES PRODUKSI AIR SUSU MENURUN proses PERAKUT sampai AKUT KRONIS

  6. KLASIFIKASI MASTITIS proses penyakit dapat menjadi KLINIS SUB KLINIS • PERUBAHAN FISIK TIDAK ADA, • ADA KUMAN PADA PEMERIKSAAN •  INFEKSI LATEN • PEMERIKSAAN LAB •  LEUKOSIT MENINGKAT • DALAM AIR SUSU GEJALA2 TAMPAK • KELAINAN AMBING • TANDA2 UMUM RADANG • KELAINAN AIR SUSU • FISIS DAN KIMIAWI dibutuhkan Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  7. dasar pemeriksaan GEJALA KLINIS • KELAINAN ORGANIK AMBING • TANDA2 ADANYA REAKSI UMUM DARI RADANG • KELAINAN AIR SUSU ADA 4 BENTUK MASTITIS AKUT - PERAKUT SUB AKUT RADANG DGN. REAKSI SISTEMIK KRONIS • DEMAM 42oC • ANOREXIA • KELESUAN • AMBING MEMBENGKAK, PANAS, SAKIT, KEMERAHAN • PINCANG / HEWAN TIDAK MAMPU BERDIRI • PRODUKSI SUSU MENURUN • AIR SUSU MENGGUMPAL, KEMERAHAN, KEHIJAUAN, • KUNING KECOKLATAN, KADANG2 BERBAU berlangsung cepat & hebat PERAKUT  TOXAEMIA sifat kuman & toxin GANGREN PADA KONDISI KELENJAR YANG JELEK • PADA RABAAN TERASA DINGIN • WARNA KULIT AMBING MENJADI BIRU LEBAM • AIR SUSU LEBIH ENCER, KADANG2 BERCAMPUR DARAH Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  8. SUB AKUT KRONIS RADANG TETAPI TIDAK DENGAN REAKSI SISTEMIK BERLANGSUNG BEBERAPA KALI MASA LAKTASI/ BERULANG DENGAN SEDIKIT PERUBAHAN PADA AIR SUSU • GEJALA UMUM TIDAK TERLIHAT • INSPEKSI  KWARTIR MENGECIL  ASIMETRIS • PALPASI  MENGERAS  BANYAK JAR. IKAT • (INDURASI) • PRODUKSI SUSU MENURUN, KONSISTENSI ENCER , • KADAR LEMAK MENURUN, SEL2 LEUKOSIT BERTAMBAH • HEWAN MASIH MAU MAKAN • SUHU MASIH DALAM BATAS NORMAL • PERUBAHAN PADA AMBING TIDAK • TERSIFAT TETAPI KOMPOSISI DAN • KONSISTENSI AIR SUSU BERUBAH DAPAT MENJADI AKUT DALAM WAKTU TIDAK TERLALU LAMA Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  9. PATOLOGI ANATOMI • RADANG KATARAL ATAU BERFIBRIN PADA CISTERNA DAN • DUCTUS LACTIFERUS  MASTITIS CATARRHALIS AKUT •  AIR SUSU BERCAMPUR LENDIR, DARAH , NANAH ATAU FIBRIN • RADANG LEUKOSITER DALAM PARENKIM PEMBENTUK AIR • SUSU  AIR SUSU BERCAMPUR JONJOT2 NANAH •  MASTITIS PARENCHYMATOSA • RADANG TERUTAMA DITEMUKAN DALAM JARINGAN • INTERSTISIUM  MENEBAL KARENA PERTAMBAHAN JARINGAN • IKAT  MASTITIS INTERSTITIALIS Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  10. MASTITIS KHUSUS SPESIES2 KUMAN YG. PENTING epidemiologi asal kuman CONTAGIOUS MASTITIS ENVIRONMENTAL MASTITIS ditularkan ditularkan AMBING TERINFEKSI LINGKUNGAN SEKITAR • KONTAMINASI PERALATAN • BEDDING MATERIAL • STAPHYLOCOCCUS AUREUS • STREPTOCOCCUS AGALACTIAE • CORYNEBACTERIUM PYOGENS • & BOVIS utama • COLIFORM E.COLI • STREPTOCOCCUS DYSGALACTIAE • STREPTOCOCCUS UBERIS • PSEUDOMONAS AERUGINOSA Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  11. STAPHYLOCOCCUS AUREUS STAPHYLOCOCCAL MASTITIS STAPHYLOCOCCUS PYOGENES KOMENSAL PADA KULIT & MUKOSA TR ATAS, TU BAWAH & TD KOLONISASI PADA PUTTING LUKA & SALURAN PUTTING  FAKTOR PREDISPOSISI melekat MUKOSA INTERNAL AMBING  punya kapsul  EPS ( extracellular polysaccharida)  TAHAN TERHADAP FAGOSITOSIS faktor virulensi lainnya • COAGULASE • HYALURONIDASE • PROTEASE • HEMOLISIN : a  - HEMOLISIS SEL DARAH - DERMONEKROTIK b - HEMOLISIS DARAH - KERUSAKAN SEL MEMBRAN • LEUKOSIDIN • FIBRINOLISIN ( STAPHYLOKINASE ) GANGRAENOUS MASTITIS  NEKROSE Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  12. STAPHYLOCOCCAL MASTISTIS KLINIS SUB KLINIS MAYORITAS  50% dipengaruhi PERAKUT - KRONIS STADIUM LAKTASI • BERAT PADA AWAL LAKTASI PERAKUT GANGRENOUS MASTITIS • AKUT • KRONIS / SUB KLINIS • SERANGAN TIBA2 • ANOREXIA • DEMAM TINGGI • DEPRESI • BENGKAK & SAKIT PADA PALPASI • HITAM PD.DAERAH GANGREN ( + 24 jam ) • TOXEMIA  MATI BILA TIDAK DIOBATI • GEJALA RADANG SISTEMIK • SEKRESI PURULENT & ADA GUMPALAN2 •  BERLANJUT  FIBROSIS BAKTERI TAHAN TERHADAP FAGOSITOSIS • KUMAN TERLINDUNGI • PENETRASI ANTIBIOTIKA DIHAMBAT PRODUKSI MENURUN Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  13. STREPTOCOCCUS AGALACTIAE  STREPTOCOCCAL MASTITIS OBLIGAT PARASIT KOLONISASI PADA SALURAN AMBING faktor2 virulensi • HYALURONIDASE • STREPTOKINASE • PROTEASE • EXOTOXIN  HEMOLISIN AKUT MASTITIS Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  14. CORYNEBACTERIUM PYOGENES & CORYNEBACTERIUM BOVIS KELENJAR SUSU SELAPUT LENDIR TR  TONSIL & RETRO-PHARYNGEAL • MASTITIS RINGAN (SUB AKUT) • SUB KLINIS EKSOTOKSIN  HEMOLISIN TERJADI MASTITIS • UMUM PADA SAPI MASA KERING • LAKTASI  INFEKSI SEKUNDER EKSUDAT PURULENT AKUT  PERAKUT Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  15. COLIFORM  COLIFORM MASTITIS terpenting E.coli KONTAMINASI PUTTING SUSU BEDDING MATERIAL  KOLONISASI NEGATIF - SERBUK GERGAJI - SERUTAN KAYU pada umumnya MASTITIS AWAL LAKTASI EFEK ENDOTOKSIN TDK MENYERANG JARINGAN TTP MERUSAK MICROVASCULAR DARI DINDING ALVEOLI & JARINGAN INTERSTISIAL DARI AMBING CLINICAL MASTITIS PERAKUT AKUT GEJALA SISTEMIK LEBIH RINGAN DARIPADA PERAKUT • TERJADI TIBA2 • ANOREXIA • DEMAM • DEPRESI • TOXEMIA KESEMBUHAN TERJADI • AMBING KEMBALI NORMAL • LAKTASI NORMAL • FIBROSIS NEGATIF • PRODUKSI SUSU TETAP SPT SEMULA beberapa jam -SUHU NORMAL/ SUBNORMAL -SEKRESI AMBING BERWARNA COKLAT BERISI SERPIHAN JARINGAN NEKROTIK  DIIKUTI DIARE PROFUS & DEHIDRASI  KEMATIAN SETELAH 1 – 2 jam GEJALA TAMPAK

  16. STREPTOCOCCUS DYSGALACTIAE & STREPTOCOCCUS UBERIS VAGINA , ENVIRONMENT KULIT, VAGINA, TONSIL, LINGKUNGAN KOLONISASI PADA PUTTING YG.LUKA KOLONISASI NEGATIF infeksi MASA KERING MASA KERING KASUS LEBIH RENDAH TETAPI LEBIH AKUT DARI S.AUREUS & S. AGALACTIAE KLINIS  RINGAN, TANPA GEJALA SISTEMIK STREPTOCOCCAL MASTITIS ENVIRONMENTAL MASTITIS cara penularan • PERALATAN PEMERAHAN • ORGANIK BEDDING MATERIAL Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  17. PSEUDOMONAS AERUGINOSA  ENVIRONMENTAL MASTITIS LINGKUNGAN  TANAH , AIR & TUMBUH2 AN aseptic INTRA MAMAE • MELEKAT fimbrae • KOLONISASI • LECITHINASE • PROTEASE • EXOTOXIN A • LEUCOCIDIN • LENDIR EXTRACELLULER  INVASI , PERDARAHAN , NEKROSE PERAKUT SUB CLINICAL TOXEMIA  MOTALITAS TINGGI Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  18. DIAGNOSA • GEJALA KLINIS & PA • SUB KLINIS deteksi peningkatan leukosit • WHITESIDE TEST • UJI WMT (WISCOUSIN MASTITIS TEST) • UJI CMT (CALIFORNIA MASTITIS TEST) 2 ml SUSU + 2 ml REAGEN CMT ALKYL ARYL SULFONAT 3% NaOH 1,5% INDIKATOR BROOM KRESOL PURPLE PEMBENTUKAN GEL NEGATIF JUMLAH SEL < 200.000 TRACE JUMLAH SEL 150.000 – 500.000 POS 1 JUMLAH SEL 400.000 – 1.500.000 POS 2 JUMLAH SEL 800.000 – 5.000.000 POS 3 JUMLAH SEL > 5.000.000 Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  19. perlu • PEMERIKSAAN LABORATORIUM SPESIMEN AIR SUSU HEWAN TERSANGKA teknik pengambilan ASEPTIS ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KUMAN PENYEBAB PENYAKIT • BERSIHKAN AMBING • HAPUSHAMAKAN AMBING & PUTTING • SUSU DG. ANTISEPTIKA  ALKOHOL 70% • BUANG PANCARAN PERTAMA KEMUDIAN • TAMPUNG PANCARAN2 YG. BERIKUTNYA • PADA BOTOL ATAU TABUNG REAKSI STERIL • BERI LABEL • KIRIMKAN DALAM TERMOS BERISI ES • BATU SECEPATNYA PENEGUHAN DIAGNOSA KLINIS / PATOLOGIS Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  20. ISOLASI & IDENTIFIKASI S.AUREUS aerob t 37oC • BLOOD AGAR • TIDAK TUMBUH • PADA MAC CONKEY • MIKROSKOPIK • UJI KEGANASAN koloni • BULAT / OVAL  diameter 0,8 – 1mm • BERGEROMBOL • TIDAK BERGERAK • GRAM POSITIF • UKURAN 2 – 4 mm • BULAT, HALUS, CEMBUNG, • KUNING EMAS • bHEMOLISIS • FERMENTASI MANITOL PADA MSA • UJI KOAGULASE Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  21. ISOLASI & IDENTIFIKASI STREPTOCOCCUS SP. aerob t 37oC • MIKROSKOPIK • UNTUK MEMBEDAKAN DG. STAPHYLO - COCCUS DENGAN UJI KATALASE • MENENTUKAN SPESIES • BLOOD AGAR • TIDAK TUMBUH • PADA MAC CONKEY koloni • BULAT / OVAL  diameter 0,6 – 1mm • BERANTAI • TIDAK BERGERAK • GRAM POSITIF • UKURAN 0,5 – 1 mm • BULAT, KECIL, HALUS, • JERNIH,AGAK CEMBUNG •  SEPERTI TITIK EMBUN • bHe  S.AGALACTIAE • a He/ (-) S.DYSGALACTIAE • (-)/ a He  S.UBERIS • UJI BIOKIMIA & GULA2 • LANCEFIELD’S SEROLOGIS • S. AGALACTIAE • S. DYS. ( - ) & UBERIS (+) MENENTUKAN KELOMPOK DENGAN CAMP TEST DENGAN AESCULIN TEST Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  22. ISOLASI & IDENTIFIKASI CORYNEBACTERIUM PYOGENES aerob t 37oC • BLOOD AGAR • TIDAK TUMBUH • PADA MAC CONKEY • MIKROSKOPIK • BIOKIMIA & GULA-GULA koloni • BATANG KECIL , COCCOID DG.UJUNG MEM- • BENGKAK  0,2 – 0,3m x 0,5 – 2 m • TERSUSUN DALAM BENTUK PALISADE • TIDAK BERGERAK • GRAM POSITIF • MENYERUPAI STREPTO- • COCCUS • b HEMOLISIS  TETES EMBUN  LAMA KELAMAAN MENJADI PUTIH & KERING Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  23. ISOLASI & IDENTIFIKASI COLIFORM  MAC CONKEY terutama E. COLI ISOLASI IDENTIFIKASI KULTUR t 37oC • MIKROSKOPIK • BIOKIMIA 37oC aerob/ fakultatif anaerob • BLOOD AGAR • MAC CONKEY • EMBA • BATANG PENDEK GEMUK • SUSUNAN TUNGGAL / SENDIRI-SENDIRI • TIDAK BERSPORA • MOTILE • GRAM NEGATIF koloni 0,4 – 0,7 x 2 – 4 m • UKURAN 1 – 3 mm • BULAT, LICIN, TIDAK BERWARNA, TEPI RATA, KONSISTENSI SEPERTI MENTEGA • ( - ) / b HEMOLISIS koloni • TSIA  AS / AS / GAS • INDOL  + • MR  + • VP  - • CITRAT  - • UREA  - IDEM , WARNA MERAH DADU  FERMENTASI LAKTOSE media selektif HIJAU METALIK

  24. ISOLASI & IDENTIFIKASI PSEUDOMONAS AERUGINOSA aerob t 37oC PSEUDOMONAS PYOCYANEA • BLOOD AGAR • MAC CONKEY • MIKROSKOPIK • BIOKIMIA & GULA-GULA koloni • BESAR, KERUH, TEPI TIDAK • RATA/ TIDAK TERATUR, KON- • SISTENSI SEPERTI MENTEGA • HIJAU KEBIRUAN • FLUORESCEN KUNING HIJAU • bHEMOLISIS • BATANG LANGSING  0,5m x 1 – 3 m • GRAM NEGATIF • MOTILE  FLAGEL PADA SALAH SATU UJUNGNYA  JELAS PD.MEDIA NA  DIFUSI pigmen PYOCYANIN  BIRU HIJAU  LARUT DALAM AIR & CHOLOFORM • KATALASE + • TSIA  TIDAK BERUBAH • INDOL  + • H2S  + • MR,VP  - • GLUKOSE  + • LACTOSE  - • SUCROSE  - beberapa strain - • LARUT DLM AIR TETAPI TIDAK DALAM CHOLOFORM TIDAK BERWARNA  TIDAK MERAGIKAN LAKTOSA Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  25. PENGENDALIAN  PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENCEGAHAN DI DALAM AMBING  CONTAGIOUS MASTITIS asal bakteri penularan MENCEGAH INFEKSI cara DI LUAR AMBING  ENVIRONMENTAL MASTITIS KEBERSIHAN PEMERAHAN & PERBAIKAN MANAGEMENT PERALATAN PEMERAH , BEDDING MATERIAL meliputi • DESINFEKSI AIR PENCUCI AMBING • GUNAKAN HANDUK PEMBERSIH UNTUK MASING2 SAPI SENDIRI2 • DESINFEKSI • DIPPING PUTING TANGAN / SARUNG TANGAN SETIAP KALI PINDAH KELAIN SAPI dipping MANGKUK MESIN PEMERAH SEBELUM PEMERAHAN (PRE MILKING TEAT DESINFECTION) SESUDAH PEMERAHAN ( POST MILKING TEAT DESINFECTION) HYPOCHLORIT 4% CHLORHEXIDINE 0,5% IODINE 0,5 – 1% MENGURANGI BAKTERI LINGKUNGAN  KONTAMINASI BEDDING TIDAK BER-KOLONISASI MENGURANGI BAKTERI YANG BERKOLONISASI Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  26. MENGHINDARI PUTTING SUSU LUKA • MENGHINDARI FAKTOR2 STRESS / PREDISPOSISI • DETEKSI RUTIN DENGAN CMT & CULTURE KUMAN / UJI MIKROBIOLOGIS • TERAPI ANTIBIOTIKA UNTUK KASUS KRONIS DAN MASA KERING • PENGELUARAN SAPI / CULLING SETELAH GAGAL BEBERAPA KALI DIOBATI • VAKSINASI UNTUK ESCHERICHIA COLI • KOREKSI FUNGSI MESIN PEMERAH • KOREKSI BEDDING • DAYA VAKUM / HISAP TINGGI • PEMERAHAN TERLALU BERKELEBIHAN Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  27. PEMBERANTASAN TERAPI KLINIS SUB KLINIS akut LAKTASI AKHIR LAKTASI / MASA KERING INTRAMAMAE GAGAL  parenteral im / iv INTRAMAMAE  kesembuhan tinggi Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  28. STAPHYLOCOCCUS AUREUS kesembuhan LAKTASI 30 – 60% akut TERAPI kesembuhan subklinis MASA KERING 25 – 75% • CEPHALOSPORIN • CLOXACILLIN • ERYTHROMYCIN • PENICILLIN ( bila peka ) • KOMBINASI PENICILLIN • KESEMBUHAN TIDAK DAPAT DIPREDIKSI  TERGANTUNG OBAT MENEMBUS TEMPAT INFEKSI • BERHUBUNGAN DENGAN SIFAT BAKTERI dengan • NOVOBIOCIN • TETRACYCLIN • TYLOSIN Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  29. sifat STREPTOCOCCUS AGALACTIAE TERGANTUNG PADA KELENJAR SUSU LAKTASI akut TERAPI INTRAMAMAE  KESEMBUHAN SAMPAI 100% subklinis • CEPHALOSPORIN • CLOXACILLIN • MACROLIDES • PENICILLIN • KOMBINASI PENICILLIN MASA KERING BENZATHINE DGN. CLOXACILLIN PENICILLIN DGN. NOVOBIOCIN ESCHERICHIA COLI per - akut AWAL LAKTASI kegunaan terapi PRODUKSI ENDOTOXIN  CEPAT DI ELIMINASI  SHORT DURATION  TERAPI PENUNJANG  OXYTOCIN TERAPI MASA KERING ringan/ subklinis • AMPICILLIN • CLOXACILLIN • CEPHALOSPORIN • GENTAMICIN • TETRACYCLINE jarang terjadi KESEMBUHAN SPONTAN  PERTAHANAN TUBUH HOST

  30. ENVIRONMENTAL STREPTOCOCCI sifat TIDAK TERGANTUNG PADA KELENJAR AMBING  PADA LINGKUNGAN STREPTOCOCCUS DYSGALACTIAE STREPTOCOCCUS UBERIS • KOLONISASI PADA MASA KERING DAN SAPI BELUM BERANAK • MASA KERING • TIDAK BERKOLONISASI TERAPI AKUT KRONIS AKUT KRONIS • AMPICILLIN • CEPHALOSPORIN • CLOXACILLIN • NOVOBIOCIN • PENICILLIN • TETRACYCLINE intramamae intramamae KESEMBUHAN 80% KESEMBUHAN 70% Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  31. CORYNEBACTERIUM CORYNEBACTERIUM PYOGENES CORYNEBACTERIUM BOVIS  PROSES PERNANAHAN & ABSES SUBKLINIS PERAKUT - AKUT GEJALA RINGAN MASA KERING LAKTASI INFEKSI SEKUNDER • SISTEMIK • INTRAMAMAE • PENICILLIN • TETRACYCLINE pada umumnya TIDAK EFEKTIF  sulit penetrasi Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  32. PSEUDOMONAS AERUGINOSA AKUT / SUBAKUT PERAKUT  TOXEMIA  mortalitas tinggi sulit diobati TIDAK EFFEKTIF bila sensitif • STREPTOMYCIN • NEOMYCIN • CARBENICILLIN Bahan Kuliah Drh. Erni R. Sabar Iman, MS

  33. Daftar Pustaka • Applied Dairy Microbiology. Elmer H. at all. 2001 • Hagan and Bruner’s Microbiology and Infectious Diseases of • DomesticAnimals. Timoney at all. 1988 • Ilmu Penyakit Ternak I. Subronto.2003 • The Health of Dairy Cattle. A.H.Andrews. 2000 • Veterinary Microbiology and Microbial Disease. P.J.Quinn at all. 2002

  34. Selamat Belajar

More Related