200 likes | 836 Views
Kontrak Asuransi. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Jakarta, 30 Juni 2009. NEW MAIN FEATURES IFRS 4: INSURANCE CONTRACT. TAHAP PENERAPAN STANDAR KONTRAK ASURANSI. Mengikuti standar ( IAS ) yang sudah ada .
E N D
Kontrak Asuransi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Jakarta, 30 Juni 2009
TAHAP PENERAPAN STANDAR KONTRAK ASURANSI Mengikutistandar (IAS) yang sudahada. Pengungkapandanmodifikasitertentuuntukprakteksaatiniterkaitkontrakasuransi. Dampakutamaatasdefinisikontrakasuransidanpemisahankomponen non-asuransi. Tahap I Penerapannilaiwajarpadakontrakasuransi. Proposal pengungkapantambahan (additional disclosure proposals). Tahap II
RUANG LINGKUP StandarKontrakAsuransiditerapkanuntuk: KontrakAsuransi: Lifedannon-life, kontrakasuransilangsung (direct insurance) danreasuransi. Instrumenkeuangan yang diterbitkandenganfiturpartisipasitidakmengikat (discretionary participation feature)*. *Fiturpartisipasitidakmengikat (discretionary participation feature) adalahhakkontraktualuntukmenerimatambahanmanfaat yang dijamin.
KARAKTERISTIK KONTRAK ASURANSI • Salah satu pihak (insurer) secara signifikan menerima risiko asuransi (insurance risk); • Ketidakpastian kejadian masa depan; • Mengandung risiko asuransi (insurance risk) dan risiko lain. Namun risiko asuransi dan risiko lain seperti risiko keuangan (financial risk) yang timbul dalam kontrak asuransi harus dipisahkan.
ISU TERKINI YANG RELEVAN DENGAN AKUNTANSI ASURANSI • RuanglingkupkontrakasuransimencakupAkuntansiAsuransiKerugian (PSAK 28) danAsuransiJiwa (PSAK 36); • Kontroversipencatatandanpelaporandilaporankeuangan, karenapadaPSAK 36 hanyamengaturtraditional product (term insurancedanendornment). PSAK 36 belummengaturjeniskontrakasuransi lain yaitunon-traditional product, contohnya: • Unit Link • Universal Life • Jeniskontrakinvestasilain
ISU TERKINI (LANJUTAN…) Pemisahan komponen asuransi, komponen investasi dan komponen deposit dalam kontrak asuransi; Akuntansi perusahaan reasuransi tidak diatur dalam standar tersendiri namun harus mengacu pada standar Kontrak Asuransi ini; Kewajiban kepada pemegang polis terutama untuk asuransi jiwa perlu ada keseragaman untuk perhitungan tes kecukupan kewajiban (liability adequacy test).
PEMISAHAN KOMPONEN ASURANSI, KOMPONEN DEPOSIT & KOMPONEN INVESTASI • Penilaian kontrak asuransi harus mampu memisahkan: (i) risiko asuransi signifikan (ii) Komponen deposit (iii) komponen investasi. • Pemisahan disyaratkan jika kedua kondisi berikut terpenuhi: • Entitas asuransi dapat mengukur komponen deposit (termasuk opsi penyerahan melekat) secara terpisah. • Kebijakaan akuntansi entitas asuransi sebaliknya tidak mensyaratkan untuk mengakui seluruh kewajiban dan hak yang muncul dari komponen deposit.
PEMISAHAN KOMPONEN (LANJUTAN…) Pemisahan diijinkan, tapi tidak disyaratkan, jika entitas asuransi hanya memenuhi “kondisi a” yaitu dapat mengukur komponen deposit secara terpisah, namun “kondisi b” tidak terpenuhi . Pemisahan dilarang jika entitas asuransi tidak dapat mengukur komponen deposit secara terpisah.
KLASIFIKASI KONTRAK INVESTASI(INVESTMENT CONTRACT) • Mempunyaifiturpartisipasitidakmengikat (discretionary participation feature) masukdalamruanglingkupPSAK 28 (2009) namunwajibmelakukanembededderivatif test (PSAK 55). • Tidakmempunyaifiturpartisipasitidakmengikat (discretionary participation feature) masukdalamruanglingkupPSAK 55 (R2006).
TES KECUKUPAN KEWAJIBAN (LIABILITY ADEQUACY TEST) Entitas asuransi menilai pada setiap akhir periode pelaporan kecukupan nilai tercatat kewajiban asuransi dengan menggunakan estimasi kini (current estimate) atas arus kas masa depan (terkait dengan kontrak asuransi). Jika nilai tercatat kewajiban asuransi tidak mencukupi estimasi arus kas masa depan (estimates future cash flows, maka kekurangan harus diakui dalam laporan laba rugi.
FITUR PARTISIPASI TIDAK MENGIKAT (DISCRETIONARY PARTICIPATION FEATURES)
DAMPAK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Risk Based Capital yang ditetapkan oleh direktorat Asuransi (Bapepam LK) perlu mempertimbangkan dampak penerapan PSAK ini. Batas tingkat solvabilitas akan berpengaruh secara signifikan. Kinerja laporan keuangan perusahaan mengalami perubahan signifikan.
DAMPAK TERHADAP BISNIS Kesiapan industri asuransi untuk mempunyai sistem informasi komputer (IS) dan infrastruktur lainnya yang memungkinkan pemisahan komponen asuransi, deposit dan investasi. Profesi akuntan dan profesi aktuaria perlu melakukan harmonisasi untuk penerapan standar terutama terkait dengan tes kecukupan kewajiban.