1 / 17

Metodologi penelitian merupakan :

Metodologi penelitian merupakan : S ekumpulan peraturan , kegiatan , dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilm u A nalisis teoritis mengenai suatu cara atau metode S uatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahua n

osanna
Download Presentation

Metodologi penelitian merupakan :

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Metodologipenelitianmerupakan : • Sekumpulanperaturan, kegiatan, danprosedur yang digunakanolehpelakusuatudisiplinilmu • Analisisteoritismengenaisuatucaraataumetode • Suatupenyelidikan yang sistematisuntukmeningkatkansejumlahpengetahuan • Suatuusaha yang sistematisdanterorganisasiuntukmenyelidikimasalahtertentu yang memerlukanjawaban. • Hakekatpenelitiandapatdipahamidenganmempelajariberbagaiaspek yang mendorongpenelitianuntukmelakukanpenelitian. Setiaporangmempunyaimotivasi yang berbeda, diantaranyadipengaruhiolehtujuandanprofesimasing-masing. Motivasidantujuanpenelitiansecaraumumpadadasarnyaadalahsama, yaitubahwapenelitianmerupakanrefleksidarikeinginanmanusia yang selaluberusahauntukmengetahuisesuatu. Keinginanuntukmemperolehdanmengembangkanpengetahuanmerupakankebutuhandasarmanusia yang umumnyamenjadimotivasiuntukmelakukanpenelitian

  2. PrinsipMetodologi • Beberapaprinsipmetodologiolehbeberapaahli, diantaranya: • A. Rene Descartes • Dalamkaryanya Discourse On Methoda, dikemukakan 6 (enam ) prinsipmetodologiyaitu: • Membicarakanmasalahilmupengetahuandiawalidenganmenyebutkanakalsehat (common sense) yang padaumumnyadimilikiolehsemuaorang. Akal sehatmenurut Descartes ada yang kurang, adapula yang lebihbanyakmemilikinya, namun yang terpentingadalahpenerapannyadalamaktivitasilmiah. • Menjelaskankaidah-kaidahpokoktentangmetode yang akandipergunakandalamaktivitasilmiahmaupunpenelitian. Descartes mengajukan 4 (empat) langkahatauaturan yang dapatmendukungmetode yang dimaksudyaitu:

  3. Janganpernahmenerimabaikapasajasebagai yang benar, jikaandatidakmempunyaipengetahuan yang jelasmengenaikebenarannya. Artinya, dengancermathindarikesimpulan-kesimpulandanprakonsepsi yang terburu-burudanjanganmemasukkanapapunkedalampertimbanganandalebihdaripada yang terpapardenganbegitujelassehinggatidakperludiragukanlagi. • Pecahkanlahsetiapkesulitanandamenjadisebanyakmungkinbagiandansebanyak yang dapatdilakukanuntukmempermudahpenyelesaiannyasecaralebihbaik. • Arahkanpemikiranandasecarajernihdantertib, mulaidariobjek yang paling sederhanadan paling mudahdiketahui, lalumeningkatsedikitdemisedikit, setahapdemisetahapkepengetahuan yang paling kompleks, dandenganmengandaikansesuatuurutanbahkandiantaraobjek yang sebelumitutidakmempunyaiketertibanbaru. • Buatlahpenomoranuntukseluruhpermasalahanselengkapmungkin, danadakantinjauanulangsecaramenyeluruhsehinggaandadapatmerasapastitidaksuatu pun yang ketinggalan. • Langkahyang digambarkan Descartes inimenggambarkansuatusikapskeptismetodisdalammemperolehkebenaran yang pasti.

  4. Menyebutkanbeberapakaidah moral yang menjadilandasanbagipenerapanmetodesebagaiberikut: • Mematuhiundang-undangdanadatistiadatnegeri, sambilberpegangpada agama yang diajarkansejakmasakanak-kanak. • Bertindaktegasdanmantap, baikpadapendapat yang paling meyakinkanmaupun yang paling meragukan. • Berusahalebihmengubahdirisendiridaripadamerombaktatanandunia. • Menegaskanpengabdianpadakebenaran yang acap kali terkecoholehindera. Kita memangdapatmembayangkandirikitatidakberubahnamunkitatidakdapatmembayangkandirikitatidakbereksistensi, karenaterbuktikitadapatmenyangsikankebenaranpendapat lain. Olehkarenaitu, kitadapatsajameragukansegalasesuatu, namunkitatidakmungkinmeragukankitasendiri yang sedangdalamkeadaanragu-ragu

  5. B. Alfred Julesayer • Dalamkaryanya yang berjudul Language, Truth and Logic yang terkaitdenganprinsipmetodologiadalahprinsipverifikasi. Terdapatduajenisverifikasiyaitu : • Verifikasidalamarti yang ketat (strong verifiable) yaitusejauhmanakebenaransuatuproposisi (duga-dugaan) itumendukungpengalamansecarameyakinkan • Verifikasidalamarti yang lunak, yaitujikatelahmembukakemungkinanuntukmenerimapernyataandalambidangsejarah (masalampau) danramalanmasadepansebagaipernyataan yang mengandungmakna • Alfred Julesayermenampikkekuatiranmetafisikadalamduniailmiah, karenapernyataan-pernyataanmetafisika (termasuketikatheologi) merupakanpernyataan yang MEANING LESS (tidakbermakna) lantarantidakdapatdilakukanverifikasiapapun.

  6. C. Karl Raimund Popper • K.R. Popper seorangfilsufkontemporer yang melihatkelemahandalamprinsipverifikasiberupasifatpembenaran (justification) terhadapteori yang telahada. K.R. Popper mengajukanprinsipverifikasisebagaiberikut: • Popper menolakanggapanumumbahwasuatuteoridirumuskandandapatdibuktikankebenarannyamelaluiprinsipverifikasi. Teori-teoriilmiahselalubersifathipotetis (dugaansementara), takadakebenaranterakhir. Setiapteoriselaluterbukauntukdigantikanolehteori lain yang lebihtepat. • Cara kerjametodeinduksi yang secarasistematisdimulaidaripengamatan (observasi secaratelitigejala (simpton) yang sedangdiselidiki. Pengamatan yang berulang -ulangituakanmemperlihatkanadanyaciri-ciriumum yang dirumuskanmenjadihipotesa. Selanjutnyahipotesaitudikukuhkandengancaramenemukanbukti-buktiempiris yang dapatmendukungnya. Hipotesa yang berhasildibenarkan (justifikasi) akanberubahmenjadihukum. K.R. Popper menolakcarakerjadiatas, terutamapadaasasverifiabilitas, bahwasebuahpernyataanitudapatdibenarkanberdasarkanbukti-buktiverifikasipengamatanempiris.

  7. K.R Popper menawarkanpemecahanbarudenganmengajukanprinsip FALSIFIABILITAS, yaitubahwasebuahpernyataandapatdibuktikankesalahannya. Maksudnyasebuahhipotesa, hukum, ataukahteorikebenarannyabersifatsementara, sejauhbelumadaditemukankesalahan-kesalahan yang adadidalamnya. Misalnya, jikaadapernyataanbahwasemuaangsaberbuluputihmelaluiprinsipfalsifiabilitasitucukupditemukanseekorangsa yang bukanberbuluputih (entahhitam, kuning, hijau, dan lain-lain), makaruntuhlahpernyataantersebut. Namunapabilasuatuhipotesadapatbertahanmelawansegalausahapenyangkalan, makahipotesatersebutsemakindiperkokoh (CORROBORATION).

  8. KarakteristikPenelitian • TujuanPenelitianadalahuntukmemperolehpengetahuan yang dapatmenjawabberbagaipertanyaan-pertanyaanataudapatmemecahkansuatupermasalahan. • MetodologiPenelitianadalahpengetahuan yang mengkajiketentuanmengenaimetode-metode yang digunakandalampenelitian. • Penelitiandanilmumerupakanoperasionalisasidarimetode yang digunakanuntukmemperolehpengetahuanilmiah.

  9. ProsesPenelitian • Masalahpenelitianmencakup: penemuanmasalahdanpemecahanmasalahtahap:identifikasibidangpermasalahan, pemilihanataupemilihanpokokmasalahdanperumusanmasalahkajianteoritismenyusunkerangkateoritis yang menjadidasaruntukmenjawabmasalahataupertanyaanpenelitian. • Pengujianfakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulandananalisisfakta yang terkaitdenganmasalah yang diteliti data: sekumpulanfakta yang diperolehmelaluipengamatan (0bservasi) atausurvei. kesimpulanmerupakanhasilpenelitian yang memberi feed back padamasalahataupertanyaanpenelitian.

  10. ParadigmaPenelitian • ParadigmaKuantitatif • Paradigmatradisional, positivis, eksperimental, empiris. • Menekankanpadapengujianteori-teorimelaluipengukuranvariabelpenelitiandenganangkadanmelakukananalisis data denganprosedurstatistik. • Realitasbersifatobyektifdanberdimensitunggal. • Penelitiindependenterhadapfakta yang diteliti. • Bebasnilaidantidak bias. • Pendekatandeduktif • Pengujianteoridananalisiskuantitatif

  11. ParadigmaKualitatif • Pendekatankonstruktifis, naturalistis (interpretatif), atauperspektif postmodern. • Menekankanpadapemahamanmengenaimasalah-masalahdalamkehidupansosialberdasarkankondisirealitas. • Realitasbersifatsubyektifdanberdimensibanyak. • Penelitiberinteraksidenganfakta yang diteliti. • Tidakbebasnilaidan bias. • Pendekataninduktif. • Penyusunanteoridengananalisiskualitatif.

  12. PerbedaanParadigmaKuantitatifdenganParadigmaKualitatif • PerbedaanantaraParadigmaKuantitatifdenganParadigmaKualitatifterletakpadaasumsi-asumsi yang digunakandalampenelitian. Perbedaanselanjutnyaakanmempengaruhistrategidandesainpenelitian. Perbedaanasumsitersebutdiantaranyaadalahsebagaiberikut : • Hubunganpenelitidenganfakta yang ditelitimenurutparadigmakuantitatifdiasumsikanbersifatindependensehinggapenelitidapatmengujirealitasfaktasecaraobyektif, terbataspadadimensitunggal, bebasnilai.Sebaliknyamenurutasumsiparadigmakualitatif, penelitianberinteraksidenganfakta yang ditelitisehinggalebihbersifatsubyektif, tidakbebasnilai, • Prosespenelitianparadigmakuantitatifmenggunakanpendekatandeduktif, sedangkanpadapenelitianparadigmakualitatifmenggunakanpendekataninduktif. • Paradigmakuantitatifmenekankanpengujianteoridengananalisiskuantitatifdibandingkanpendekatankualitatif yang memberikantekananpadapenyusunanteorimelaluipengungkapanfaktadengananalisiskualitatif.

  13. MetodeIlmiah Metodeilmiahadalahprosedurataucaratertentu yang digunakanuntukmemperolehpengetahuan yang disebutilmu (pengetahuanilmiah. Tidaksemuapengetahuanberupailmu, karenailmumerupakankriteriatertentu.Cara untukmemperolehpengetahuandalamkajianfilsafatdikenaldenganistilahepistemologi (filsafatpengetahuan) KarakteristikIlmu Pengetahuanpadadasarnyamerupakanhasildariprosesmelihat, mendengar, merasakan, danberfikir yang menjadidasarmanusiadanbersikapdanbertindak.Ilmumerupakanbagiandaripengetahuan yang memberikanpenjelasanmengenaifaktaataufenomenaalam (fakta yang benaratauumumnyabernilaibenar). Pengetahuan yang menjelaskanfenomenaalambermanfaatuntukmemprediksifenomena-fenomenaalam. Pengetahuan yang terkandung yang dinilaidalamilmudinilaisebagaipengetahuan yang benaruntukmenjawabmasalah-masalahdalamkehidupanmanusia.

  14. Jenis-jenisPenelitianIlmiah • Penelitiandapatdigolongkan / dibagikedalambeberapajenisberdasarkankriteria-kriteriatertentu, antara lain berdasarkan: • Tujuan; • Pendekatan; • Tempat; • Pemakaianatauhasil / alasan yang diperoleh; • Bidangilmu yang diteliti; • TarafPenelitian; • Teknik yang digunakan; • Keilmiahan; • Spesialisasibidang (ilmu) garapan.

  15. KriteriaPenelitianIlmiah • Dapatmenyatakantujuandengansejelas-jelasnya, • Menggunakanlandasanteoritisdanmetodepengujian data yang relevan, • Mengembangkanhipotesis yang dapatdiujidaritelaahteoritisatauberdasarkanpengungkapan data, • Telahmempunyaikemampuanuntukdiujiulang, • Memilih data dengantepatsehinggahasilnyadapatdipercaya, • Menarikkesimpulansecaraobyektif, • Melaporkanhasilsecara parsimony, • Hasilpenelitiandapatdigeneralisasi.

  16. PenelitianBisnis • PenelitianBisnismerupakansuatuprosespengumpulandananalisis data yang sistematisdanobyektifuntukmembantupembuatankeputusandalamsuatubidangbisnis. • KlasifikasiPenelitianBisnis • BerdasarkanTujuanPenelitian • Penelitiandasar (pengembangan & evaluasikonsep-konsepdasar) • deduktif : mengujihipotesismelaluivalidasiteori, tipe: hipotesis a priori • induktif : mengembangkanteoriatauhipotesismelaluipengungkapanfakta • penelitianterapan (pemecahanmasalah-masalahpraktis) • penelitianevaluasi • penelitiandanpengembangan • penelitianaksi

  17. BerdasarkanKarakteristikMasalah • penelitianhistoris • penelitiandesktriptif • studikasuslapangan • penelitiankorelasional • kausal-komparatif • eksperimen • BerdasarkanJenis Data • penelitianopini (opinion research) • penelitianempiris (empirical research) • penelitianarsip (archieval research)

More Related