1 / 14

KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH

KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH. SISTEM SYARAF. . a. Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer : - Afferen : mengirim informasi ke otak / medula spinalis - Eferen : dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar

tass
Download Presentation

KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH

  2. SISTEM SYARAF • . a. Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer : - Afferen : mengirim informasi ke otak / medula spinalis - Eferen : dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar • b. Sistem Saraf Otonom : Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan kelenjar secara tidak sadar.

  3. KONSENTRASI ION DI DALAM DAN DILUAR SEL. membran Na+ Di luar sel Di dalam sel Kons ion (+) K+ Kons ion (-) A- Cl-

  4. KELISTRIKAN SARAF • Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter besar kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil • Serat syarat ada 2 type : 1. Bermyelin : banyak terdpt pd manusia. suatu insulator yang baik kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain. 2. Tanpa myelin : - Akson tanpa myelin diameter 1 mm kecepetan 20 -50 m/s. - Akson bermyelin diameter 1 μm kecepatan 100 m/s.

  5. + + + + + + + + + + + + - - - - - - - - - - - - - - - - - Na+ Membran sel Dalam keadaan normal Na + diluar sel > Na + di dalam sel Diukur dgn Galvanometer -90 mVolt Polarisasi Bagaimana agar ion Na+ tersebut masuk ?? Ada rangsangan listrik, mekanik atau kimia

  6. Proses kelistrikan syaraf. • A : Periode refrakter Absolut • B : Periode refrakter relatif mV A B +40 0 Repolarisasi Depolarisasi (potensial aksi ) Nilai ambang -90 rangsangan

  7. KELISTRIKAN PADA SINAPSIS DAN NEUROMYAL JUNCTION. • Sinapsis : Hubungan antara 2 buah syaraf. • Neuromyal Junction : Berakhirnya saraf pada sel otot. Memiliki kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang lain. Pada saat depolarisasi, zat kimia pada otot bergetar/trigger  Kontraksi otot, repolarisasi  Relaksasi otot.

  8. KELISTRIKAN OTOT JANTUNG • Otot Jantung (miokardium) berbeda dengan syaraf dan otot bergaris. • Ion Na+ mudah bocor sehingga setelah repolarisasi,ion Na+ akan masuk kembali ke sel  Depolarisasi spontan. • (nilai ambang dan potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar). • Sel otot jantung akan mencapai nilai ambang dan potensial aksi pada kecepatan yang teratur  Natural Rate/kecepatan dasar membran sel.

  9. +40 0 Nilai ambang -90 • Untuk menentukan natural rate dihitung dari mulai depolarisasi spontan sampai nilai ambang setelah repolarisasi. Yang mempengaruhi : 1.Potensial membran istirahat. 2. Tingkat dari nilai ambang. 3. Slope dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang. • Ada sekumpulan sel utama yang secara spontan menghasilkan potensial aksi yang akan dengan cepat mendepolarisasi sel otot miokardium yang sedang mengalami istirahat  Pace Maker / perintis jantung.

  10. ELEKTRODA • Untuk mengukur potensial aksi dengan memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron • Bahan yang dipakai perak dan tembaga Bahan elektroda : 1. Dapat disterilkan. 2. Tidak mengandung racun. Biasanya Perak ( Ag ) ditutupi lapisan tipis perak Chlorida ( AgCl ). • Perbedaan potensial sebesar 0,80 – 0,34 = 0,46 V, dijumpai apabila kedua elektroda disambungkan pada kedua tangan penderita.

  11. Macam Elektroda • 1. Elektroda jarum ( Mikro elektroda ) Untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.

  12. 0,5 μm 2. Elektroda mikropipet. • Dibuat dari gelas dgn diameter 0.5 μm. Untuk mengukur potensial biolistrik di dekat/dalam sebuah sel. • Dapat menyalurkan elektroda dalam sebuah sel. Tahanan 10 MΏ.

  13. 3. Elektroda permukaan kulit. Terbuat dari metal/logam yang tahan karat,misal perak,nikel atau alloy. • Bentuk plat. Dipakai untuk mengukur potensial listrik permukaan tubuh EKG, EEG, dan EMG. Dipakai tahun 1917  didaerah yg dipasangkan elektroda digosok dgn saline solution (air garam fisiologi). Diganti dgn Jelly atau pasta (elektrolit).

  14. 2. Bentuk suction cup. 3. Bentuk floating. • Dipakai waktu melakukan EKG. • Type elektroda ngambang,agar mencegah kontak langsung antara logam dengan kulit. 4. Bentuk Ear Clip. • Suatu elektroda sbg referensi pada EEG dan EKG. 5. Bentuk batang. • Suatu elektroda sbg referensi pada EEG dan EKG.

More Related