1 / 49

Jantung

Jantung. Elyana Asnar Departemen Ilmu Faal FK UNAIR. JANTUNG ANATOMI Elyana Asnar. LETAK RONGGA DADA KIRI TERLINDUNG DINDING DADA UKURAN 12-14 x 8-9 x 6 cm BERAT 250-350 gm BASIS : Superior-posterior : C-II APEX : anterior-inferior ICS-V 2 jari di bawah papila mamae

trinh
Download Presentation

Jantung

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Jantung Elyana Asnar Departemen Ilmu Faal FK UNAIR nn, JANTUNG

  2. CVS-FF

  3. JANTUNGANATOMIElyana Asnar • LETAK • RONGGA DADA KIRI • TERLINDUNG DINDING DADA • UKURAN 12-14 x 8-9 x 6 cm • BERAT 250-350 gm • BASIS : Superior-posterior : C-II • APEX : anterior-inferior ICS-V • 2 jari di bawah papila mamae • Bag ventrikel paling tebal • Punctum maximum • Point of maximal intensity nn, JANTUNG

  4. JANTUNGANATOMI • TERDIRI ATAS 1. ATRIUM 2. VENTRIKEL 3. NODAL TISSUE & SERAT PENGHANTAR KHUSUS a. Sino Atrial Node (SA node) b. Atrio Ventricular Node (AV node) c. Bundle of His d. Sistem Purkinje nn, JANTUNG

  5. JANTUNGANATOMI 1. SA node 2. Internodal Pathway a. Bachman (anterior) b. Wenkebach (medial) c. Thorel (posterior) 3. AV node 4. Bundle of His 5. Left Bundle Branche, Right Bundle Branche 6. Purkinje fibers nn, JANTUNG

  6. Lapisan jantung • Pericardium • Epicardium • Myocardium • Endocardium Antara pericardium dan epicardium terdapat rongga (cavum pericardii), berisi cairan pelicin Myocardium  bagian kontraktil, mirip otot rangka nn, JANTUNG

  7. Anatomi Jantung Myocardium • bagian kontraktil, mirip otot skelet. Otot jantung bersifat: otonom, unvolunter, berkontraksi ritmis (autorhythmic cell). nn, JANTUNG

  8. Anatomi Jantung • Katub (valve) : - Mitral (bicuspidal): kiri - Tricuspidal: kanan - Aortic semilunar - Pulmonary semilunar • Arah katub : searah. Stenosis  membuka tak sempurna Insufisiensi  menutup tak sempurna nn, JANTUNG

  9. Fisiologi Sifat dasar otot jantung : a. irritability (bathmotropic) = peka rangrang b. conductivity (dromotropic) = hantar rangsang c. contractility (inotropic) = dapat berkontraksi d. rhythmicity ( chronotropic) = bersifat ritmis nn, JANTUNG

  10. Irritability = peka rangrang nn, JANTUNG

  11. CONDUCTIVITY = menghantarkan rangsang Kecepatan hantar impuls : • Otot atrium : 0.3 m/det • AV node : 0.1 m/det • Otot ventrikel : 0.4 – 0.5 m/det • Purkinje fibres : 1.5 – 4 m/det nn, JANTUNG

  12. …CONDUCTIVITY nn, JANTUNG

  13. …CONDUCTIVITY Internodal Pathway SA AV radier His Seluruh Purkinje Dinding Atrium ke seluruh bagian ventrikel bersamaan ventrikel berkontraksi sbg satu kesatuan nn, JANTUNG

  14. CONTRACTILITY= dapat berkontraksi Rangsang membuka Ca channel, Ca masuk rangsang Ca keluar dari sarcoplasmic reti-culum dan berikat dengan troponin  kontraksi otot Bila Ca lepas dari troponin  otot relaks, Ca dimasuk- kan ke dalam SR dan sebagian keluar nn, JANTUNG

  15. RHYTHMICITY= bersifat ritmis Irama kontraksi jantung ikut irama SA node SA memancarkan Potensial Aksi secara reguler ke seluruh atrium AV node sistem Purkinje kontraksi ventrikel ritmis Frekuensi impuls / kontraksi SA node : 70-80 x/min AV node : 50-60 x/min Otot atrium : 20-40 x/min Otot ventrikel : 10-30 x/min nn, JANTUNG

  16. …RHYTHMICITY Normal : SA sebagai pace maker  irama SA node  irama sinus Patologis : AV node sebagai reserve pace maker  irama nodal  lebih lambat dari irama sinus nn, JANTUNG

  17. JANTUNG SEBAGAI POMPA SYARAT POMPA JANTUNG YANG BAIK : • Katub  berfungsi baik • Pengisian darah atrium dan ventrikel optimal • Kuat kontraksi optimal • Frekuensi jantung normal, kontraksi atrium dan ventrikel bergantian nn, JANTUNG

  18. SIKLUS JANTUNG • Fase sistole (kontraksi) 2.Fase diastole (relaksasi) nn, JANTUNG

  19. 6 FASE SIKLUS JANTUNG nn, FISIOLOGI JANTUNG

  20. PROYEKSI SUARA JANTUNG DI DADA Suara I : Penutupan katup AV (“lub”) 1. Katub mitral , ICS V midclav kiri 2. Katub tricuspidal, ICS V parasternal kiri Suara II : Penutupan katup semilunar (“dub”) 1. Katup aorta, ICS II parasternal kanan 2. Katup pulmonal, ICS II parasternal kiri S I S I SISTOLE DIASTOLE S II S II Berasal dari suara katup jantung. 11/09/2014 nn, JANTUNG SIRKULASI-PSY 21

  21. Aorta dan arteria Pulmonalis saling menyilang, sehingga pada auskultasi suara katup Aorta di ICS 2 parasternal kanan, sedang katup a.Pulmonalis di ICS 2 parasternal kiri.

  22. PROYEKSI SUARA JANTUNG 1. Katub mitral , ICS V midclavkiri 2. Katubtricuspidal, ICS V parasternalkiri 3. Katup aorta, ICS II parasternalkanan 4. Katuppulmonal, ICS II parasternalkiri nn, JANTUNG

  23. SATU SIKLUS JANTUNG TERDIRI : Sistole = fase kontraksi = 0,3 det Diastole = fase relaksasi = 0,6 det --------------- 0,9 det  Heart Rate = 60 : 0,9 = 66,6  67 x / menit Normal  60 – 100 x / min  72 x / min Bradikardi< 60 x / min Takikardi > 100 x / min nn, JANTUNG

  24. STROKE VOLUME( ISI SEKUNCUP ) = Jumlah darah yang dipompa satu kali oleh ventr kiri / kanan Pada manusia dewasa sehat SV + 70 ml SV mengikuti hukum Frank-Starling : Jantung beradaptasi terhadap beban yang diberikan “ Semakin kuat jantung diregang (semakin besar volume ventrikel) semakin kuat pula jantung berkontraksi” SV = EDV  ESV nn, JANTUNG

  25. CARDIAC OUTPUT (CURAH JANTUNG) CO = Jumlah darah yang dipompa oleh jantung dalam 1 menit CO = SV x HR = 70 ml x 72x / menit = 5040 ml/menit (  5000 ml/menit ) Dipengaruhi oleh : • Pre load : EDV • After load : Tekanan darah, Viskositas darah nn, JANTUNG

  26. CARDIAC OUTPUT MENINGKAT Kompensasi agar transport oksigen mencukupi : • Anemia : Hb rendah • Kehamilan : sirkulasi placenta = arterio-venous shunt • Berdiri : 20 % > duduk • Latihan jasmani :  • Lain-lain : demam, hipertiroidi, emosi nn, JANTUNG

  27. Pengaruh suhu • Peningkatan suhu sd. 42o C  permeabilitas membran   self excitation process  frek  • Peningkatan suhu > 42o C  frek  • Penurunan suhu  frek  hal ini berhubungan dengan metabolisme otot jantung nn, JANTUNG

  28. PENGATURAN FUNGSI JANTUNG Pengaturan oleh syaraf otonom • Simpatetik Inotropik positif ( kekuatan kontraksi  ) Chronotropik positif ( frek , 170-230 x / min)  CO  • Parasimpatetik Inotropik negatif ( kekuatan kontraksi  ) Chronotropik negatif (frek , maksimal menurun sampai 20 –30 x / min  CO  nn, JANTUNG

  29. DETAK JANTUNG (HR) Rangsangsarafsimpatikatauepinefrinme- ningkatkan HR. Rangsangsarafparasimpatikatauacetilcholin me-nurunkan HR. nn, JANTUNG

  30. Pada kelainan katub mitral  hambatan aliran di jantung  timbunan darah di atrium  tekanan v.Pulmonalis meningkat (back flow darah) edema paru  sesak nafas. nn, sirkulasi FK

  31. GAGAL JANTUNG KANAN & KIRI nn, sirkulasi FK

  32. VASKULARISASI JANTUNG Sistem arteri • A.coronaria sinistra r. descendens ant. r. circumflexus r. marginalis  otot jantung kiri • A.coronaria dextra r. descendens post. r. marginalis  otot jantung kanan + kiri nn, JANTUNG

  33. Epicardial coronary arteries Cardiac muscle Subendocardial arterial plexus Diagram of the epicardial, intramuscular, and subendocardial coronary vasculature. nn, JANTUNG

  34. PENGATURAN ALIRAN DARAH KORONER • Swadaya lokal 1. Kebutuhan oksigen (O2) 2. CO2 ↑ 3. Laktat ↑ 4. Adenosin ↑ 5. Ion Kalium ↑ dan Hidrogen ↑ menyebabkan dilatasi ok. 1. O2 otot jantung O2 koroner   lemah, dilatasi 2. O2 otot jantung  menghasilkan adenosin dilatasi ATP  P + ADP  P + AMP  P + ADENOSIN  vasodilatasi koroner Terjadi vasodilatasi nn, JANTUNG

  35. PENGATURAN ALIRAN DARAH KORONER B. SARAF • Parasimpatis  pengaruhnya sangat kecil  diabaikan • Simpatis : extensif zat-zat transmitter simpatis :epinefrin dan norepinefrin  berpengaruh pada pembuluh koroner, tgt reseptor α  konstriksi reseptor β  dilatasi a. coronaria epicardial : res α > banyak a. coronaria intramuscular : res β > banyak nn, JANTUNG

  36. PENGATURAN ALIRAN DARAH KORONER Konstriksi a.epikardial res. Pada beberapa keadaan timbul: ISKEMIA MIOKARDIUM NYERI ANGINA (Nyeri dada iskemik) Dengan adanya: faktor metabo-lit dan kadar O2 (sebagai vaso dilator) maka beberapa detik akan kembali normal RANGSANGAN SIMPATIS Konstriksi a.epikardial (res.α) Dilatasi a. intramuskuler (res.β ) BAGIAN TERBESAR aliran darah terjadi dalam a. intramuskuler EFFEK NETTO : dilatasikoroner nn, JANTUNG

  37. nn, JANTUNG

  38. PENYAKIT JANTUNG KORONER & INFARK MIOKARD nn, JANTUNG

  39. Angioplasti Koroner Transluminal Perkutan nn, JANTUNG

  40. Stents and bypass surgery are common treatments for blocked arteries. Stents are tiny, expandable mesh tubes that hold arteries open. Bypass surgery involves rerouting the blood flow around the blocked artery by using a healthy artery from somewhere else in your body. 11/09/2014 nn, JANTUNG nn, JANTUNG SIRKULASI-BIDAN 41

  41. 11/09/2014 nn, JANTUNG nn, JANTUNG SIRKULASI-BIDAN

  42. STENT Stents are tiny, compared with fingers 11/09/2014 nn, JANTUNG SIRKULASI-BIDAN

  43. Buah Semangka ….…, T Berhidung Belang ….! Q nn, JANTUNG

  44. nn, JANTUNG

  45. CONDUCTIVITY internodal pathway (3) SA AV junction AV (junctional fibres) radier His Seluruh Purkinje Dinding Atrium ke seluruh bagian ventrikel bersamaan ventrikel berkontraksi sbg satu kesatuan nn, FISIOLOGI JANTUNG

  46. Potensial Aksi SA node nn, JANTUNG

  47. PENGATURAN FUNGSI JANTUNG Intrinsik • Heterometrik autoregulation pengaturan bila ada perubahan ukuran panjang serabut otot jantung terkait dengan Hukum Frank-Starling terkait dengan EDV nn, FISIOLOGI JANTUNG

  48. PENGATURAN FUNGSI JANTUNG • Homeometric autoregulation Pengaturan tanpa ada perubahan panjang serabut otot jantung  terkait dengan perubahan metabolisme otot jantung, metabolisme  kekuatan elemen kontraksi  (mis: demam, hipertiroidi) nn, FISIOLOGI JANTUNG

More Related