300 likes | 1.17k Views
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENUNJANG UNTUK MENDETEKSI KELAINAN GIZI PADA STRES METABOLIK. Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K). Stres Metabolik . Perubahan metabolisme didalam tubuh akibat penyakit berat bila tidak diterapi dan penatalaksaan nutrisi yang benar akan mengakibatkan
E N D
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENUNJANG UNTUK MENDETEKSI KELAINAN GIZI PADA STRES METABOLIK Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K)
Stres Metabolik • Perubahanmetabolismedidalamtubuhakibat penyakitberatbilatidakditerapidanpenatalaksaan nutrisi yang benarakanmengakibatkan peningkatanmortalitas Berdasarkanpenyakitnyastresmetabolikdibagi: • Stresmetabolikumum • Stresmetabolikkhusus
Kurang kalori dan protein yang sering terjadi pada pasien dengan sakit berat, tidak hanya disebabkan oleh penyakitnya tetapi Akibat pemberian nutrisi yang tidak adekuat ketidaktahuan atau kurang perhatian dimana kebutuhan nutrisi meningkat akibat stres metabolik
Agar didapat dukungan nutrisi yang adekuat penting dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: • Penilaian status giziuntukmengetahuikeadaanumumpasien. • Penilaianstresmetabolikmengetahuiperubahanmetabolismeakibatpenyakitnya. • Pemantauankebutuhannutrisidanmetodepemberian. • Pemeriksaanlaboratorium yang berkaitandenganperubahanmetabolisme. Ekskresi Nitrogen Urea Urin (NUU) Kadar GlukosaDarah AsamLaktat Plasma GlukosaUrin Analisa Gas Darah Benda Keton
Suatu penelitian mengatakan orang dengan stres kronik peningkatan cortisol dalam serum nanti akan mengalami : resistensi insulin dislipidemia hiperglikemia obesitas abdominal
Pemeriksaanlaboratorium yang pentingpadagangguanmetabolismekarbohidrat: • Pemeriksaan urin • Glukosa darah • Hb A1 C/ Hb A1 total • Fructosamin • Insulin/ Glukagon • C-peptide • Benda keton • Analisa gas darah
Pemeriksaan Urin • Urinalisa a. Protein: albumin mikroalbuminuria < 60 mg% Ada test rebus urin 5 cc dipanaskan Penilaian test rebus (protein): - kekeruhan – + kekeruhansepertiawan ++ kekeruhansepertipasir +++ kekeruhansepertigumpalan ++++ kekeruhansepertiputihtelur
b. Pemeriksaan reduksi Test Benedict: 5cc benedict + 5-8 tetes urin, dipanaskan sampai mendidih dilihat perubahan warna Penilaian test Benedict: - warna hijau + warna hijau endapan kuning ++ warna kuning kehijauan +++ warna kuning keruh ++++ warna merah bata
Sekarang ada test strip BM test test ini memang menilai pereduksi (glukosa) Beda dengan Benedict test ini tidak menilai glukosa saja juga zat-zat pereduksi lain. c. PH Urin dengan kertas lakmus Pemeriksaan urin harus dilakukan sesegera mungkin kalau dibiarkan akan menyebabkan negatif palsu
d. Keton bodies Pemeriksaanbendaketonbiasadilakukanpada DM berat (apabilareduksi +++/++++) berartiterjadi ketosis. Test Rothera: 1. 5cc urin (harusurinsegarkarenaacetonmudahmenguap) + 1 gr (sepucukpisau) reagenRothera kocoksampailarut. 2. Miringkantabung, kemudianditeteskan 1-2 mLamoniumhidroxidapekatmelaluidinding 3. Letakkantabungdalamsikaptegakbacahasilsetelah 3 menit 4. warnaungukemerahanantaralapisancairan + bendaketon warnacoklat -
Pemeriksaan Glukosa Darah: • Sampel Plasma Serum Whole blood • Darah Kapiler Vena Arteri
Metode pemeriksaan: 1.Oxidation reduction methods a. alkaline cufric reduction folein we- Benedict nelson somogyi b. alkaline feric reduction hagederen-Jensen 2.Enzymatic methods a. glucose oxidase: colorimetric dan kinetic b. hexokinase
Ada yang pakai alat Point Of Care Testing = POCT • Alat ini bisa penderita mengerjakan sendiri di rumah • Interpretasi pemeriksaan gula darah: Hiperglikemia bila gula darah puasa ≥ 126 mg/dL Normoglikemia 90-110 mg/dL Hipoglikemia 60 mg/dL
Oral Glucosa Tolerance Test (OGTT) Dikerjakanuntukpenderita yang hasilgulanyabatas normal tinggiatausedikitmeningkat. Beberapaindikasi OGTT: • Adariwayat DM dalamkeluarga. • Ibu yang memilikibayilahirdengan BB 5 kg ataulebih. • Obesitas OGTT tidakdilaksanakan: • Guladarahpuasa > 200mg% • Usia 60 tahun
Cara OGTT: • Pasienpuasa 10-12 jam • Ambildarahpuasa • Minumglukosa 75 gr • Ambildarah 2 jam setelahminumglukosa • Normal: apabilaguladarahkembali normal setelah 2 jam, puncakguladarahpada ½ jam-1 jam
HbA1C atau HbA1 Total • Untuk menentukan apakah gula darah penderita tersebut terkontrol atau tidak terkontrol dalam waktu 3 bulan (120 hari sesuai dengan umur eritrosit) • HbA1C atau A1C adalah komponen utama dari hemoglobin glikat suatu bentuk ikatan non enzimatik karbohidrat dengan hemoglobin. Terbentuk dari glukosa yang terikat pada N valin ujung rantai beta molekul hemoglobin pada keadaan hiperglikemia.
Penilaian HbA1C seseorangprediabetes: HbA1C 5,7-6,4% tidak diabetes : HbA1C ≤ 5,5 % diabetes : HbA1C > 7% • Keterbatasanpemeriksaan HbA1C Anemia Hemoglobinopathi Biaya • Keuntunganpemeriksaan HbA1C Pasientidakperlupuasa Kestabilanpraanalitiktinggi Kurangfluktuasiharikehariselamasakitdanstres • Kendalapemeriksaan HbA1C: Bilapasiendiperiksadilaboratoriumberbedadanmetode berbeda
Beberapametodepemeriksaan HbA1C • Metode affinity chromatographic • Metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) • Metode elektroforesis • Metode imunokimia
Fructosamin • Ikatan protein dengan glukosa • Masa paruhnya 1-3 minggu • Pemeriksaan sulit
Insulin • Dibentuk di sel beta pulau Langerhan pancreas • Preproinsulin proinsulin insulin dan C peptide • Metode pemeriksaan dengan RIA,ELISA dan EIA
C-peptida • 1 mol c-peptida= 1 mol insulin • Masa paruh lebih lama • Dilakukan untuk mengetahui defisiensi insulin • Tidak terpengaruh dengan insulin exogen
Analisa Gas Darah • Sampel adalah darah arteri dengan antikoagulan heparin • Hasil analisis gas darah pada diabetes adalah asidosis metabilik
Asam Laktat Darah • Indikatorasidosislaktat, hipoksia, syok , dehidrasi • Katabolismeseldanakumulasimetabolitasam, sepertiasamlaktat • Asamlaktat normal: 0,5-2,0 mmol/L atau 5-20 mg/dL