1 / 16

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER. PERTEMUAN 11. Kebijakan Fiskal. kebijakan ekonomi makro yang implementasinya melalui penyusunan “ anggaran ” pemerintah (APBN di Indonesia). Secara garis besar terdiri 3 pos utama pada sisi pengeluaran “ anggaran ”; Belanja barang dan jasa (G),

chaz
Download Presentation

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER PERTEMUAN 11

  2. Kebijakan Fiskal kebijakanekonomimakro yang implementasinyamelaluipenyusunan “anggaran” pemerintah (APBN di Indonesia). Secaragarisbesarterdiri 3 pos utamapadasisipengeluaran “anggaran”; • Belanjabarangdanjasa (G), • Gajipegawai (W), • Transfer payment/subsisi (Tr).

  3. Sisipendapatanterdiri 4 pos yang penting, yaitu: • Penerimaanpajak (Tx), • Kreditlikuiditas bank sentral (U), • Pinjaman/obligasidalamnegeri (B), • Pinjaman/hutangluarnegeri (F) • Masing-masing pos mempunyaipengaruh yang berbedaterhadapperekonomian.

  4. AnggaranPemerintah Pengeluaran total “anggaran” (APBN di Indonesia) selalusamadenganpenerimaantotalnya. Dalampengertianakuntansiini “Anggaran” selaluseimbang (anggaranberimbang). Dalampengertianekonomi “anggaran” bisadefisit, surplus atauberimbang.

  5. Adatigapengertian yang berbedamengenaiartidefisit, surplus dan “anggaran” berimbang. • Penerimaanpajak (Tx) dapatmenutupseluruhpengeluaran (G + W + Tr), apabila G + W + Tr > Txmaka “anggaran” defisitdanbila G + W + Tr < Txmaka “anggaran” surplusselanjutnya G + W + Tr = Txmaka “anggaran” berimbang. • Defisit “anggaran” apabila G + W + Tr > Tx + B, surplus “anggaran” apabila G + W + R < T + B danberimbangbila G + W + R = T + B. • “Anggaran” defisitbilamana U > 0, “anggaran” surplusbila U < 0 danberimbangbila U = 0. padapengertianinimenunjukkanadatidaknyapencetakanuangbaruuntukmembiayai “Anggaran”.

  6. PengaruhStruktur “Anggaran” TerhadapPerekonomian Pengaruhdanperubahanmasing-masing pos terhadapperekonomiandapatdibedakanmenjadi 2, yaitu; • “Pengaruhputaranpertama: pengaruhawaldarikebijakantersebutterhadappermintaanagregat.” (Z) • “Pengaruhputaranakhir: pengaruhdarikebijakantersebutapabilakitamenelusurinyasampaiperekonomianmencapaikeseimbanganumum yang baru

  7. PengaruhPutaranPertama • Pada “putaranpertama” setiap rupiah perubahan G akanmengubah Z sebesar 1/(1 – MPC) rupiah dansetiap rupiah perubahan W dan R akanmengubah Z sebesar MPC/(1 – MPC) rupiah. Karena MPC < 1, makapengaruhputaranpertamasetiap rupiah ∆G adalahlebihbesardaripadasetiap rupiah ∆W atau ∆R. • Pada “putaranpertama” setiap rupiah ∆T mengubah Z sebesar – MPC/(1 – MPC) rupiah. Pajakdapatdianggapsebagai transfer payments negatif. Pos-pos lain padasisipenerimaanmempunyaipengaruhutamapadapasaruangdanmelaluiiniakanberpengaruhterhadappermintaanagregat (Z).

  8. Kreditdari bank sentralmempunyaipengaruh yang inflasioner: + ∆U - ∆H + ∆Ms - ∆i + ∆I + ∆Z. • Obligasidarimasyarakatdalamnegerimempunyaipengaruh yang deflasioner: + ∆B - ∆H - ∆Ms + ∆i - ∆Z. • Obligasiluarnegerimempunyaiduapengaruh, keduanyabersifatdeflasioner: + ∆F - ∆H - ∆Ms + ∆i - ∆I - ∆Z danpengaruhkeduasecaralangsung yang menurunkan Z karenaadanyaaliranbarangdariluarnegerimemenuhisebagiandaripermintaandalamnegeritersebut.

  9. PengaruhAkhir • Setiap rupiah perubahandari Z padaputaranpertama (yang disebabkanolehperubahan pos “anggaran” manapun) akanmempunyaipengaruhakhir yang samaterhadapperekonomian, karenaakanmelewatiproseskeseimbanganumum yang sama. Jadipengaruhakhirdarisetiap rupiah perubahanmasing-masing pos “anggaran” berbedasatusama lain karenaperbedaan “pengaruhputaranpertama”nyaterhadap Z. • PengaruhNettodarisuatukombinasidariperubahan pos-pos “anggaran” bisadiperkirakandenganjalanmenjumlahpengaruhdarimasing-masing pos. • Sepertihalnyadengankebijakanmoneter, adakemungkinanbahwasuatukebijakanfiskalmempunyaipengaruhlangsungpenawaranagregat (yaitu, menggeserkurvapenawaranagregat). Pengaruh “sisipenawaran” (supply side) inibelummempunyaiteorimakro yang mantap.

More Related